22. Menikmati.

9.2K 45 2
                                    

"Kok keringetan banget sayang"
"E-eeh iya mas,,, lagi banyak yang di beres beresin" ucap nya
Tapi kali ini aku tidak seperti Bayu yang sebelumnya yang hanya bernafsu dengan istriku ketika dia tampak bersih. Sekarang sebaliknya. Melihat dia  berkeringat seperti itu membuat ku ingin memeluknya sekarang.

"Sayang" ucap ku mendekati nya
Dan mencoba memeluk dia dari belakang
"Kok tiba tiba peluk mas... aku lagi keringetan gini, bau lo" ucap nya yang justru semakin menaikkan libido ku
"Mas pengen sayang" ucap ku
"J-jangan sekarang ya mass...aku mandi dulu biar ber bersih" ucap nya sedikit terbata bata.
Tapi aku tidak peduli. Ku cium ceruk leher nya. Ahh....bau keringat ini. Keringat hasil pertarungan Naya dengan Pak Edo.

Aku tidak peduli. Ku cium ceruk leher nya. Ahh....bau keringat ini. Keringat hasil pertarungan Naya dengan Pak Edo.
"Gak usah mandi yaa...sekarang aja" ucap ku menarik dia kedalam kamar.
Naya sedikit gugup karena itu tapi aku sedikit memaksa sore ini.
"Mm-masss... nanti aja abis mandi yaa"
"Nggak usah sayang...gini aja yaa...mass pengen" ucap ku lagi sudah terbutakan nafsu dan dengan cepat kucium bibir nya. Naya yang tidak pernah berlaku kasar dengan ku mau tidak mau hanya pasrah dengan ciuman ku. Yang ada dipikiran ku sekarang hanya menikmati sisa sisa peluh dari persetubuhan istriku dengan satpam kami.
Terus ku ciumi dan ku tanggalkan baju nya. Puting nya tampak sedikit kemerahan, mungkin bekas emutan pak Edo yang terlalu keras. Tapi aku pura pura tidak menyadari dan dengan cepat ku hisap puting itu membuat Naya mengerang.
"Aahhh sshh masss.. kamu kenapa mas...kok tiba tiba" ucap Naya. Tapi tidak ku gubris.

Kubuka pakaian nya seluruh nya, begitu juga pakaian ku dan menampilkan penis ku yang super tegak sekarang.
"Mmmass.. akkuu belum mandiii" ucap naya tergagap karena ulah ku yang tiba tiba seberingas ini.

Ku ciumi dada nya,,lalu turun ke perut.  Dan ...

"Mas jilatin yaa" ucap ku tanpa malu malu. Aku gak tau setan apa yang sedang menghampiri ku tapi melihat vagina nya yang sediit kemerahan itu membuat nafsu ku memuncak .

"Mm-mass jangan" ucap nya tapi tidak ku pedulikan.
Ku turunkan kepala ku kebawah sana, dan memperhatikan vagina milik Naya yang tampak merah di sekeliling nya, seperti bekas gempuran luar biasa dari pria sebelum nya yang sudah menghampiri lubang ini, yaitu pak Edo. Tanpa jijik aku mendaratkan bibir ku ke bibir vagina nya dan dengan reflek lidah ku mulai menjulur keluar... naya sudah mencoba menolak nya, tapi tidak bisa juga. Aku tau dia takut aku akan curiga dengan bentuk vagina nya saat ini tapi tidak ku pedulikan. Mulai kujilati permukaan vagina itu membuat lenguhan nafas nya terdengar di kuping ku.  Aku tidak pernah merasa sangat bernafsu seperti ini. Terus kujilati dan mulai lidah ku masuk hingga tanpa terasa sebuah cairan ikut meleleh keluar. Cairan yang bukan hanya lendir kenikmatan Naya, tapi juga lendir yang sudah membasahi dinding rahim nya pagi dan siang ini. Jantung ku berdegup kencang ketika lendir itu sampai di lidah ku. Bagai sengatan listrik rasanya. Ada sisa sperma pak Edo yang sekarang masuk kedalam mulut ku. Dengan beringas dan tanpa sadar kujilati terus vagina itu sampai seluruh cairan itu keluar.... Aku terangsang sekali merasakan nya. Rasa yang tidak pernah kubayangkan akan kurasakan. Rasa cairan yang selama ini bisa memuaskan Naya. Rasa cairan  yang selama ini membuat Naya tunduk. Rasa cairan yang selalu membuat Naya ketagihan dan ingin menelan nya. Sekarang masuk juga kedalam mulut ku. Sedikit asin, licin, juga ada bau yang sangat ku kenali. Bau sperma yang sangat khas.  Aku benar benar gila sekarang. Bagaimana mungkin aku sangat menikmati sperma pria lain yang tertanam di dalam vagina istriku. Sedangkan Naya mau tidak mau hanya bisa merasakan permainan lidah ku vagina nya.

Puas setelah semua nya bersih dari jilatan ku, aku pun benar benar ingin menuntaskan puncak ku.
"Kamu becek banget hari ini sayang" ucap ku pura pura tidak menyadari vagina nya yang penuh dengan sperma pak Edo
"Sshh..mmphh iya masss" ucap nya

Ku masukkan sekarang penis ku kedalam sana. Lagi lagi perasaan yang berbeda kurasakan. Rasa penis nya yang tampak terasa sedikit longgar mungkin karena habis di gempur oleh pak Edo. Tapi itu tidak membuat nafsu ku berhenti. Terus ku genjot dia dengan cepat sampe akhirnya belum ada 5 menit aku mencapai puncak ku. Menarik penis ku seperti biasa dan muncrat di perut nya. Benar benar banyak sekali. Aku terengah engah setelah merasakan orgasme ku dan menumbangkan diri ku ke samping nya.
"Makasih ya sayang...hahhh hahhhh" ucap ku yang bodoh nya bisa keluar padahal menyadari aku baru aja merasakan vagina istriku yang bekas dipakai satpam.   Bahkan tidak sempat membersihkan badan, karena nafsu yang tuntas seketika itu, aku tertidur sejenak.

35. Dibalik Kepolosan Istriku (PURE NTR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang