21. Menikmati ?

9.9K 45 0
                                    

"Aakkkuu jugaaa sayaaannggggg mmmmmpphhhh aaaaaarrkkhh" sambut Naya mengikuti.
Pinggul nya di tahan pak Edo, dan badan mereka bergetar hebat. Orgasme demi orgasme menyerang tubuh kedua nya membuat ku pagi ini juga ikutan orgasme.
"Hahhhh...hahhh... luar biasa memek mu...." Puji pak Edo
"Mmmhh huhhh hhahhh"
Mereka pun tumbang sejenak.

Tidak lama pak Edo pun bangkit diikuti dengan Naya. Mereka sama sama ke kamar mandi membersihkan badan. Aku sama sekali tidak bisa melihat apa yang dilakukan mereka setelah nya tapi yang ku tahu mereka mandi bersama saat ini.

Setelah nya pak Edo tampak kembali ke pos nya sesekali,  dan sisa nya bermain dengan Jio seperti seorang ayah. Aku tahu Pak Edo sudah memiliki istri di kampung nya yang sama umur nya dengan beliau juga anak yang kata nya  sudah tamat SMA sekarang karena dulu sempat aku bertanya bagaimana riwayat keluarga nya.

Seminggu waktu ku benar benar dihabiskan dengan memandangi handphone ku melihat semua yang mereka lakukan. Entah berapa kali Naya dan Pak Edo melakukannya. Bahkan tidak jarang mereka melakukannya tanpa pandang tempat, mulai dari kamar kami, ruang TV bahkan ketika Naya kembali dari belanja sayur dan berhenti sebentar di balik gerbang untuk memberi oral ke pak Edo. Dia sudah seperti budak Nafsu nya, tapi juga tidak ku lihat Naya tidak keberatan dengan itu.
Sedangkan aku, selama seminggu menyaksikan kegilaan mereka justru membuat ku bisa terangsang setiap hari. Aku benar benar gila.

...
...
...

Sekitar 2 bulan setelah aku mengetahui hubungan Naya dengan Pak Edo, aku semakin suka menyaksikan mereka. Bahkan sekarang aku semangat sekali jika mendapatkan tugas diluar karena bisa melihat Naya yang terus dipuaskan oleh pak Edo tanpa ada halangan sedikit pun. Otak ku seperti benar benar tercuci karena peristiwa ini. Aku merasakan kenikmatan menyaksikan istriku yang bisa mendapat kepuasan dari pria lain. Dan seperti biasa, selalu setiap aku berhubungan dengan Naya aku melihat wajah nya yang berpura pura seakan akan puas dengan apa yang kuberikan. Bahkan dengan kondisi begini selalu ada ketakutan dalam diriku jika semua harus ku bongkar karena aku tahu apa yang dibutuhkan Naya saat  ini. Aku juga terus mencari pembenaran akibat Naya yang tidak mengubah perlakuannya pada ku seolah aku juga tidak dirugikan dengan apa yang dilakukannya dengan pak Edo ketika aku tidak ada. Untung nya pak Edo masih terus memberi Naya pill agar mencegah kehamilannya sehingga mereka bisa bersenggama sepuas nya tanpa takut resiko  ada benih yang jadi didalam rahim Naya.

Setiap hari akan ada saja tontonan baru dan aku tidak pernah menyia nyiakan nya, bahkan semua live cam dari cctv yang ku pasang ku simpan didalam hard drive ku karena aku sadar melihat pergumulan mereka membuat nafsu ku benar benar bangkit. Bahkan tidak jarang aku menonton video itu dulu sebelum akhirnya menyetubuhi Naya untuk memaksimalkan birahi ku.

...

3 bulan berlalu. Aku pun merasa semakin gila dengan ini semua. Gila dalam arti semakin tenggelam menikmati menyaksikan istriku yang terus di gempur habis habisan oleh pak Edo. Bahkan tidak berhenti juga ketika aku sedang balik kerumah. Justru hal ini semakin menaikkan libido dan adrenalin ku ketika mengawasi mereka saat di kantor atau sedang membawa Jio keluar rumah.
"Saya pergi kekantor dulu pak Edo."
"Hati hati di jalan pak"
"Titip Naya dan Jio ya pak" ucap ku
"Kalo itu aman pak! Serahkan sama saya" memberikan jempol dan senyuman semringah padaku

Kalimat ku dan kalimat nya yang membuat darah ku berdesir. Dan benar saja begitu sampai di kantor ku perhatikan ternyata mereka sudah mau mulai melakukan pergumulan lagi. Aku sangat bernafsu setiap hari membayangkan bagaimana Naya dipuaskan oleh pak Edo.

Siang ini aku pulang lebih cepat, jam 3 aku sudah keluar dari kantor. Di perjalanan ku cek handphone ku dan ternyata mereka persetubuh kembali sore ini. Darah ku benar benar naik ke kepala, juga penis ku yang benar benar keras seketika. Entah kenapa kegilaan dari kegilaan terbesit lagi sore ini.  Tidak kukabarkan Naya kalau aku pulang lebih cepat hari ini sampai ketika sudah 5 menit lagi sampai rumah ku aku pun menelpon nya. Panggilan di angkat.

"Ha-halo mas?"
"Halo sayang, mas balik kantor lebih cepet ni hari ini"
"E-ee... berarti dah di jalan?" Tanya nya terlihat gelagapan.
"Iya... paling 5 menit dah nyampe rumah"
"O-oo oke mas..hati hati di jjaalann ya" ucap nya
jantung ku berdegup kencang. Penasaran bagaimana reaksi mereka ketika aku pulang tiba tiba. ku cek kamera cctv itu juga terlihat mereka yang buru buru berpakaian sekarang.
Begitu aku sampai gerbang, kulihat tampak Pak Edo yang sedikit terburu buru membuka gerbang itu.
"Sore pak.." ucap ku dengan jantung yang sangat berdebar.
"Soore pak. Tumben cepet balik nya" ucap nya.
Penampilan pak edo tampak sedikit lusuh dengan keringat di kepala nya yang seperti butir jagung. Aku
"Kok keringatan pak, abis ngapain?"
"E-eh,,, iya sambil olah raga sore pak...hehe" ucap nya
Aku hanya bisa memasang wajah tanpa kecurigaan. Yaudah saya masuk dulu pak. Ucap ku sambil tersenyum. Dan begitu aku masuk kedalam rumah, terlihat Naya sedang memegang sapu seakan berpura pura sedang membersihkan rumah. Lagi dan lagi, mereka sama. Sama sama berkeringat. Mendapati seperti itu, entah bagaimana tapi nafsu ku benar benar berada di ujung tanduk sekarang.
"Kok keringetan banget sayang"
"E-eeh iya mas,,, lagi banyak yang di beres beresin" ucap nya
Tapi kali ini aku tidak seperti Bayu yang sebelumnya yang hanya bernafsu dengan istriku ketika dia tampak bersih. Sekarang sebaliknya. Melihat dia  berkeringat seperti itu membuat ku ingin memeluknya sekarang.

"Sayang" ucap ku mendekati nya
Dan mencoba memeluk dia dari belakang
"Kok tiba tiba peluk mas... aku lagi keringetan gini, bau lo" ucap nya yang justru semakin menaikkan libido ku
"Mas pengen sayang" ucap ku
"J-jangan sekarang ya mass...aku mandi dulu biar ber bersih" ucap nya sedikit terbata bata.
Tapi aku tidak peduli. Ku cium ceruk leher nya. Ahh....bau keringat ini. Keringat hasil pertarungan Naya dengan Pak Edo.

35. Dibalik Kepolosan Istriku (PURE NTR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang