Chapter 15

765 20 0
                                    

Jangan lupa vote sama komennya yaa ☺

Happy reading!

---------


Berlin, Jerman

Terlihat seorang pria berpakaian jas ala kantoran tengah berjalan masuk dengan ditemani oleh beberapa pria berpakaian hitam dengan tanda khas yang ada pada leher mereka.

Pria berjas itu menenteng sebuah koper berisi uang dan beberapa berkas penting. Pria itu diarahkan masuk menuju sebuah ruangan club VVIP yang ada disana, yang berada dilantai paling atas.

"Welcome my friend!"

Begitu masuk, pria berjas itu disambut oleh seorang pria lainnya yang memiliki tanda luka sayatan dipipinya.

Pria berjas itu tersenyum seraya menunduk hormat ala pelayan kerajaan terhadap rajanya.

"C'mon, duduklah!" ajak seorang pria dengan tanda luka itu.

"So, apa saja yang kau rampok dari bajingan itu, Dalton?" tanya pria itu dengan tak sabaran.

Pria bernama Dalton itu membuka koper itu dan menyerahkannya, "Seperti biasa hanya beberapa lembar saja, tapi...." Ucapan Dalton tertahan.

Pria itu mengeluarkan sebuah map coklat yang berisikan sebuah data seseorang. Data yang mungkin bisa membantu pria dihadapannya ini agar rencananya bisa berjalan mulus.

Dalton pun menyerahkannya, "Data seorang gadis. Kau pasti akan menyukainya"

Pria dengan tanda luka itu dengan senang hati menerima dan langsung membukanya. Detik selanjutnya pria itu tersenyum seolah mengerti, "Well, ternyata dia masih belum berubah, selera gadisnya masih sama" Lanjutnya tersenyum miring.

"Seberapa besar pengaruh gadis ini?" tanyanya.

Dalton menjawab, "Kau bisa mengeceknya sendiri, master"

"Ahh, haruskah aku mengeceknya dengan cara yang sama seperti 2 tahun yang lalu?" Pria yang dengan sebutan master itu menatap lekat foto itu.

"Terserah, berapa bagianku?" tanya Dalton sambil menatap uang yang berada dalam koper itu. Matanya terlihat sangat berbinar-binar.

Dalam otaknya sudah terbayang. Sepulang dari club itu, ia akan bersenang-senang menghabiskan bagian uangnya.

Sang master mengalihkan pandangannya kemudian melirik Dalton sejenak dengan senyum liciknya. Pria itu memberi kode kepada anak buahnya untuk melakukan sesuatu dan....

DOR!

Dengan satu tembakan di kepalanya, Dalton langsung diam tak bernyawa.
"Singkirkan dia dariku!" titah sang master kepada anak buahnya.

"Baik, master"

Sang master kembali melihat data itu.
"Annisa..." gumamnya. Lagi dan lagi pria itu tersenyum. Kali ini senyum itu lebih  terlihat seperti sebuah seringaian jahat.

"Kita pasti akan segera bertemu, gadis kecil!"

***

Malam tiba. Sesuai kesepakatan Annisa  berada di kamar seharian ini. Sepertinya teman-teman juga Adrian sudah datang. Ia tahu karena suara mereka semua cukup berisik. Entahlah apa yang dilakukan.

Annisa kembali menempelkan telinganya pada pintu kamar itu. Sebenarnya gadis itu penasaran dengan apa yang terjadi diluar sana. Karena
Adrian kembali mengurung dirinya.

Tap tap

Annisa mendengar suara langkah kaki yang mendekat.
Tiba-tiba saja seseorang dari luar berusaha membuka kunci pintu ini. Annisa mundur dari posisinya. Seseorang yang berada di luar itu mencoba mengotak-atik kunci pintu kamarnya. Seperti kesusahan.

DANGEROUS BILLIONAIRE (New Version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang