PART 1

342 16 0
                                    

『✙ Twisted Lies  ✙』

Kehidupan yang cukup terpuruk membuat Loviana terpaksa untuk bekerja dan melepaskan banyak mimpinya. Bukan kehidupan yang Loviana inginkan, tapi sudah terbiasa Loviana lakukan. Menjadi pacar sewaan rupanya bukan hal yang cukup buruk dan memalukan bagi Loviana, dengan parasnya yang cantik dan menawan, Loviana sering disewa menjadi seorang pacar sewaan oleh para cowok.

Bukan hal mudah awalnya, tapi dari itu Loviana cukup menghasilkan banyak uang.

Sepeninggalan ibunya, kehidupan Loviana benar-benar berubah 180°. Ayahnya yang suka mabok, berjudi dan membuat onar benar-benar membuat Loviana kesal dan marah, tapi Loviana tidak bisa kabur atau bahkan pergi meninggalkan ayahnya itu. Ada adiknya yang selama ini membuat Loviana bertahan dan terus mengumpulkan banyak uang agar kehidupan adiknya selalu tercukupi dan terjamin.

Seperti kehidupan biasa, selama tak ada yang meminta Loviana menjadi pacar sewaan, Loviana juga bekerja di sebuah klinik kecantikan dan meskipun ada yang meminta menjadi pacar, Loviana tetap bekerja dan mengatur waktu dengan baik, agar bisa menjalankan dua kehidupannya dengan mulus.

"Kamu putus sama cowok yang pakai mobil BMW kemarin, An?" tanya Putri, teman kerja Ana.

Loviana atau yang sering dipanggil Ana itu menanggapi pertanyaan temannya dengan anggukan. "Udah sebulanan. Kita gak nyambung," ucap Ana sambil terkekeh.

"Hem, kamu mah enak yang deketin atau macarin pasti orangnya pake mobil. Iya sih cewek cantik kayak kamu ini pasti yang ngantri banyak. Semoga kamu cepat dapat yang nyambung deh," ucap Putri.

"Iya semoga ya," ucap Ana yang menanggapi perkataan Putri.

Cowok yang dimaksud Putri itu adalah, cowok terakhir yang menjadikan Ana sebagai pacar sewaan.

『✙ Twisted Lies  ✙』

"Ya ampun, Ma. Saga ini masih SMA loh, ya kali mikirin nikah? Mama aja sana yang nikah lagi. Ngapain nyuruh Saga nyari cewek sekarang-sekarang?"

Seorang anak lelaki menatap dua orang di depannya yang notabenenya adalah kedua orang tuanya.

"Kita bukan nyuruh kamu buat nikah sekarang, tapi kita pengen kamu punya pacar dulu. Nikah mah abis lulus juga gak papa, tapi kalau mau nikah sekarang malah lebih baik. Urusan privasi biar Papa sama Mama yang urus."

Saga menatap jengkel ke arah orang tuanya. Bisa-bisanya dia baru pulang sekolah malah disuruh bawa cewek ke rumah.

"Kalau kamu gak mau, Mama bakal atur jadwal kencan sama anak temen Mama aja. Anaknya cantik, pinter, calon anak kedokteran juga sopan," ucap Masayu—Ibu Saga.

Saga menatap jengah ke arah Ibunya. "Gak, Saga gak mau. Emang ini jaman apaan pake acara dikenalin segala? Saga juga bisa cari sendiri, tapi ada saatnya. Bukannya seneng anaknya gak suka main cewek ini malah disuruh ngebet cari cewek. Aneh banget," ucap Saga protes ke orang tuanya.

"Bodo amat, Mama gak mau denger alasan deh. Kalau kamu gak mau Mama jodohin, secapatnya kamu harus ngenalin cewek ke Mama," ucap Masayu lalu berlalu pergi.

"Tuh, dengerin Mama kamu ngomong apa. Jangan bisanya cuma ngumpul mulu sama anak geng motor kamu itu," ucap Papanya.

Saga benar-benar tak habis pikir dengan pola pikir kedua orang tuanya.

"Argh! Tau ah punya orang tua kok ngebet banget punya mantu," ucap Saga lalu berlalu menuju kamar, niatnya pulang-pulang main PS lalu kumpul anak geng, malah membuat dirinya benar-benar hilang semangat.

『✙ Twisted Lies  ✙』

Loviana pulang ke rumah pukul 9 malam. Masuk ke dalam rumah, Loviana melihat adiknya—Clara sedang fokus ke laptop, sepertinya sedang mengerjakan tugas.

[03] Twisted Lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang