『✙ Twisted Lies ✙』
Saga terdiam sebentar sebelum masuk ke dalam sebuah rumah yang terlihat sederhana di hadapannya, tanpa pagar hanya ada teras kecil. Seperti rumah sederhana pedesaan pada umumnya. Saga melangkah masuk ke dalam rumah itu, cukup rapih dan tertata, tapi terlihat suram dan kosong."Udah gak penasaran sama rumah gue lagi 'kan?" tanya Ana. Ya, Ana membawa Saga ke rumah setelah memastikan Hendra tidak berada di rumah.
"Halo, Kak." Clara yang keluar dari kamarnya menyapa Saga.
"Halo juga, Clara ya?" Clara mengangguk saat Saga bertanya.
"Lo mau minum apa? Tapi gak ada deh, cuman ada air putih doang," ucap Ana. Saga menatap sebal ke arah Ana. Jika tidak ada lagi selain air putih, kenapa harus bertanya?
"Kalian tinggal berdua aja?" tanya Saga, mendengar pertanyaan itu. Ana masih berat sekali untuk menceritakan ayahnya itu.
"Ada kok, ayah gue lagi keluar, pulangnya biasa tengah malam," ucap Ana menjawab. Saga tak banyak tanya dan hanya mengangguk.
Ana menyuruh Saga duduk sambil memberikan Saga minum, sedangkan Clara kembali ke kamar, tak mau mengganggu waktu kencan sang kakak.
"Dengan bayaran gue kayanya udah cukup buat bayarin adek lo sampai kelar kuliah deh? Lo masih butuh seberapa banyak lagi?" tanya Saga.
"Jangan gede-gede kalau ngomong. Masih banyak hal yang gue butuhin, makannya gue masih butuh kerja beginian," ucap Ana menjelaskan.
Saga mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Gue berencana pindah dari sini sama adek gue," ucap Ana. Mendengar itu Saga sedikit menaikkan alisnya.
"Kenapa? Kan lo udah punya rumah?" tanya Saga.
Ana menghela nafasnya, "pengen memulai hidup baru aja, cukup berdua sama adek gue," ucap Ana.
Saga merasakan banyak tekanan dalam hidup Ana. Entah kenapa rasa empati nya kian bertambah, Saga semakin penasaran dengan kehidupan gadis itu sebenarnya.
"Hidup lo fine kan?" tanya Saga dengan nada pelan.
Ana menatap Saga, menarik nafasnya pelan, "masalah pribadi gue yang buruk gak usah di ceritain juga 'kan?" tanya Ana.
"Kalau itu menyangkut kelangsungan hubungan kontrak kita ini, mending cerita, biar gue bisa paham juga," ucap Saga.
"Tapi gue belum sanggup kayanya," ucap Ana.
"It's oke, lo bisa cerita kapan pun lo mau, oh iya kayanya gue bakal nambahin waktu kontrak kita, karena bulan depan gue harus bawa lo ke acara keluarga," ucap Saga.
Ana refleks menatap Saga, "keluarga besar lo?" tanya Ana.
Saga mengangguk.
"Gue sih oke aja," ucap Ana.
『✙ Twisted Lies ✙』
Saga baru kembali ke rumah, memasuki rumah dengan suasana hati yang bagus.
"Kenapa kamu? Kayak lagi seneng banget?" tanya Masayu yang heran melihat anaknya yang datang-datang sudah senyam-senyum.
Saga tiba-tiba tersadar, dan pikirannya masih bergulat dengan Ana sejak dirinya pergi dari rumah Ana tadi.
"A—apaan sih? Mana ada Saga senyam-senyum," ucap Saga mengelak.
Masayu tersenyum, "abis date sama Ana sih ya, jadi happy gitu? Gimana? Ana sehat? Kamu ajak makan enak 'kan tadi?" tanya Masayu yang penasaran dengan apa yang mereka lakukan seharian ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[03] Twisted Lies ✔
Roman pour AdolescentsStory 03. [ Twisted Lies ] By : @girlRin @LindraVey ▪︎▪︎▪︎▪︎ Keterbatasan ekonomi membuat Ana tak melanjutkan sekolahnya setelah lulus dan memilih bekerja untuk mencukupi kehidupannya dan membiayai sekolah adiknya, Clara. Bekerja sebagai pacar sewaa...