『✙ Twisted Lies ✙』
Saga turun dari kamarnya menuju ruang makan, terlihat ada orang tuanya yang sedang makan sambil bercengkrama.
"Tumben hari Minggu gini kamu bangun pagi? Kesambet apaan?" tanya Masayu yang cukup syok melihat anak bujangnya itu jam tujuh pagi sudah bangun, padahal libur sekolah.
"Yaelah, Ma. Saga bangun pagi dikomentarin, bangun siang diomongin, nanti kalo Saga ga bangun lagi gimana?"
Mendengar penuturan dari Saga, Masayu langsung mendelik dan hampir melempar sendok yang dirinya pegang ke arah Saga yang duduk tepat di depannya.
"Ucapannya masih pagi udah ngalor-ngidu," ucap Masayu sambil geleng-geleng.
"Lagian Mama."
"Papa hari ini mau Golf, kamu ikut Papa aja, ya? Anaknya om Erwin si Elsa juga ikut katanya, sekalian deketin," ucap Bagas.
"Nah ide bagus, daripada kamu keluyuran gak jelas hari ini mending ikut Papa atau ikut Mama arisan? Biasanya banyak temen kamu juga ikut, sama anak-anak temen Mama ada yang belum Mama kenalin," ucap Masayu juga menawarkan ajakan pada Saga.
Saga menghela nafasnya. "Ma ... Pa ... udah gak usah ribet-ribet ngurusin kisah percintaan Saga. Saga bakal urus sendiri. Cari sendiri dalam waktu dekat Saga bakal bawa cewek ke rumah, kalian tunggu aja," ucap Saga dengan percaya diri.
Bagaskara dan Masayu saling menatap, lalu keduanya menatap Saga dengan tatapan yang cukup tak percaya. "Kamu mau boongin kita lagi?" tanya Masayu.
Saga lagi-lagi menghela nafasnya, "kali ini serius, Saga udah nemuin satu cewek yang bikin Saga fall in love. Secepatnya Saga kenalin ke Mama dan Papa, tapi dengan satu syarat," ucap Saga.
"Syarat?" tanya Masayu.
"Kalian gak boleh protes dengan apapun yang Saga pilih," ucap Saga.
"Oke, no problem ... yang penting kamu bawa cewek ke rumah dalam waktu dekat, gak boleh sebulan dua bulan. Secepatnya!"
Saga mengangguk menyetujui, semua ini dirinya lakukan demi kehidupan makmur nya.
『✙ Twisted Lies ✙』
Tring ... Tring ... Tring ...
Handphone Ana berdering cukup keras, membuat Ana yang tengah tertidur pulas terganggu. Dengan malas Ana meraih ponsel yang ada di atas nakas samping tempat tidurnya.
"Halo?"
Ini gue, Saga.
Mendengar nama 'Saga' Ana langsung membuka matanya dan bangun dari tidurnya menjadi duduk.
"Iya, kenapa?"
Siang ini kita harus ketemu, sorenya ketemu orang tua gue.
"Hari ini?"
Kenapa? Ga bisa lo? Kan emang itu tujuannya.
"Yaudah oke."
Jam tiga sore gue jemput, lo tinggal sharelock.
"Lo kasih tau aja mau ketemu dimana, biar gue kesana."
Oh gak bisa, gue jemput gak ada perdebatan, bye.
Tutt ...
Ana menghela nafasnya, ternyata kliennya satu ini sangat keras kepala. Ana memutuskan langsung bangun dan akan bersiap untuk pergi menemui Saga. Keluar dari kamarnya, Ana tak mendapati satupun orang di rumah. Tak lama Clara muncul dari dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[03] Twisted Lies ✔
Teen FictionStory 03. [ Twisted Lies ] By : @girlRin @LindraVey ▪︎▪︎▪︎▪︎ Keterbatasan ekonomi membuat Ana tak melanjutkan sekolahnya setelah lulus dan memilih bekerja untuk mencukupi kehidupannya dan membiayai sekolah adiknya, Clara. Bekerja sebagai pacar sewaa...