bab 19

5.4K 282 9
                                    

TOKK..

TOK...

TOK...

"waktunya makan malam'' ucap diran dia lah yang mengetuk pintu itu.

KLIKK..

pintu kamar milik el terubuka terpampanglah wajah diran di hadapan mereka, mereka bertiga turun dan pergi ke ruang makan sesampainya di ruang makan mereka duduk di kursi masing-masing.

''dio apa kau senang bertemu axel? sudah berapa tahun ini kalian belum pernah ketemu'' ucap defano sebelum mereka makan.

dio hanya menampilkan seyum kecutnya melihat defano emang sebenarnya dia kesini untuk menemui el tapi ternyata itu hanya tubuhnya saja, kalo jiwanya sudah beda lagi malahan jiwa itu adalah bosnya sendiri aduh apakah dunia begitu kecil dan sempit.

''iya, aku kangen dengan el, udah berapa tahun tak bertemu'' ucap dio melihat el dan tersenyum.

el hanya memandang datar dio karena malas dengan ucapan yang membosankan itu, kini makanan udah tersedia semua mereka melanjutkan acara makan malam mereka.

beberapa menit kemudian mereka telah selesai dengan acara makan malam mereka, dan sekarang mereka berada di ruang tamu berkumpul-kumpul dan berbincang-bincang.

di ruang tamu itu hanya ada wijaya, arden, dio, defano, el, dan kevin diran axsel argwin dalian, kalo rini dan eflin mereka berdua ada di dapur menyiapkan cemilan untuk mereka.

''dio apakah kau akan nginap disini'' danya wijaya ke dio.

''sepertinyaa begitu dad aku ada urusan disini'' ucap dio melihat wajah sang daddy.

''urusan apa itu'' tanya sang kakak tengahnya yang namanya arden.

''ada masalah di perusahaan bos ku'' ucap dio.

''siapa nama bos mu? apa dia ada di sini?'' tanya defano.

''iya dan tidak'' ucap dio ke mereka dengan wajah yang penasaran yang terpampang jelas di wajah mereka itu.

''namanya itu (ANDRIO ANGRATA)'' ucap dio, membuat mereka semua kaget dengan apa yang di bilang dio, tapi tidak dengan el karena dia adalah orang itu gk mungkin dia ikutan kaget.

''apakah beneran dia dio?'' tanya defano yang masih tak percaya dengan omongannya dio.

''ya aku serius'' ucapnya meyakinkan mereka semua.

''apa kita bisa bertemu dia?'' tanya argwin ke dio, dio yang di tanya itu tersenyum menatap mereka semua.

'gimana mau ketemu orangnya aja pindah raga, jiwanya tuh ada di anak/cucu/ponakan kalian sialan!' batin dio dengan kesal sepertinya dia mengumpet keluarganya sendiri.

''sepertinya tidak bisa, mungkin lain waktu'' ucap dio ke mereka dengan wajah yang sedikit kecewa menatap dio.

saat waktu yang benar-benar mencengkamkan rini dan eflin datang membawa makanan jajan-jajan dan jus berbagai rasa.

''ada apa ini kok kalian keliatan sedih?'' ucap rini eflin hanya melihat mereka dengan wajah bertanya (kenapa) seperti itu.

''tidak ada...umm enak...'' ucap dio saat memakan makanan yang di bawa rini.

''hahaha makannya pelan-pelan masih banyak kok'' ucap rini dia tertawa karena prilaku dio.

mereka asik berbincang dan tak menyadari kalo el telah tertidur di sofa itu karena dia mengantuk, delian yang selalu memperhatikan el dari tadi pun di buat gemes karena kepalanya yang mau jatuh tapi naik lagi.

delian berdiri dan menghampiri el dan berniat mengangkat el tapi orangnya duluan bangun.

''ngapain'' ucapnya memandang delian dengan wajah banal dan datarnya membuat dia semakin menggemaskan.

BE CAREFUL WITH CUTE MAFIA FACES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang