bab 18

4.6K 275 1
                                    

''itu'' ucap el melihat seseorang yang seperti dia kenal di jalan sebrang sana.

'apakah itu beneran dia?' batin el meyakinkan pikirannya, karena melamun dan berhenti tiba-tiba el di lihat oleh arion dan yang lainnya.

''ada apa?'' ucap arion menyadarkan el dari lamunannya itu.

''gk'' ucap el tersadar dari lamunannya karena dari suara arion, mereka melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda tadi dan menuju rumah arion.

kalian bertanya-tanya kenapa gk ada kevin itu karena dia lagi sibuk dengan sesuatu urusan adalah nanti kalian akan tau, kini mereka telah sampai di rumah arion dan menaruh jajanan itu di atas meja dan di lantai samping meja.

arion berjalan menuju dapur dan di ikuti oleh el karen mendekat ke arah frizer dan menaruh es krim milik el yang dia beli tadi, dan mengasih el satu es krim di tangan el, el hanya bengong melihat satu es krim yang di tangannya.

diakan memeli banyak tapi kenapa hanya satu saja yang di kasih ke dia, el melihat arion dengan wajah yang bertanya (kenapa?) seperti itu dari tatapan el, arion yang paham dengan tatapan dari el pun berucap.

''jangan terlalu banyak makan es krim gk baik'' ucap arion melihat el dan mengusak pucuk kepala el, el menyingkirkan tangan arion dari kepalanya dan pergi dari sana meninggalkan arion di dapur.

arion yang melihat tingkah gemes dari el hannya menyunggingkan smrikk di sudut bibirnya dan berjala ke arah ruang tamu, mereka bolos kelas karena guru mereka gk ada yang artinya jam kok jadi lah mereka bolos dan ke rumah arion.

sangking asiknya mereka di sana sampai-sampai mereka lupa waktu dan berada di rumah arion sampai malam, tapi dia sudah memberi tahu keluarganya kalo dia berada di rumah arion, el melihat jam di hpnya ternyata sudah jam 20.17 pm el berdri duduknya mengambil tasnya.

''dino,eflin pulang'' ucap el memanggil mereka berdua untuk pulang mereka yang di panggil menoleh ke el, mereka melihat jam dan ternyata sudah jam 8 malam mereka berdiri dan mengambil tas mereka.

''pulang'' ucap el ke arion dan di angguki oleh arion, mereka berjalan ke arah pintu keluar dan di ikuti oleh arion di belakang mereka, mereka bertiga berjalan ke arah motor mereka dan mnaikinya menyalkan mesin, sebelum jalan el melambai ke arion dan di balas oleh arion lalu mereka pergi dari kawasan sana.

__________________________

mereka berdua telah sampai di manson flanel, dino sudah berpisa di perempatan jalan tadi, mereka berdua melihat kalo ada mobil yang berada di halaman manson merek, el dan eflin hanya saling memandang karena mereka gak tau kalo siapa itu yang datang.

mereka berdua memasuki manson itu dan terdapat mereka sedang berkumpul di ruang tamu, saat berjalan ke arah tangga el di panggil oleh.

''el kemari'' ucap defano memanggil el untuk mendatangi mereka, el berbalik arah dan menuju defano el duduk di samping defano mennyamankan dirinya karena lelah dan menutup matanya.

''el kenalkan dia adalah dio'' ucap defano membuat el yang mendengar itu kaget dan langsung membuka matanya.

DEGG....

ternyata yang dia liat tadi pagi beneran dia dan bukan halus hinasinya saja karena kangen.

'ini beneran dio?,diano anfel?' batin el melihat orang itu ternyata benar sang seketarisnya.

''halo tuan muda delfin axel flanel saya dio salam kenal'' ucap dio dan mnyungging senyumnya.

''axel'' ucap el singkat menguap namanya dan menyuruh dio untuk memanggilnya itu, walau dio beneran bingung dengan ucapan dari el, tapi dia paham dengan ucaopannya el.

''baik tuan muda axel'' ucapnya mengiyaka ucapan dari el.

'sifat dia mirip seperti rio, gak mungkinkan?' batin dio memandangi el.

''aku ingin bicara dengan dia'' ucap el menujuk dio, defano dan yang lain sempat terdiam karena ucapan el yang panjang.

''bailah kau boleh bicara dengan dia'' ucap defano mengiyakan ucapan el.

''ikut'' ucap el lalu pergi dari sana dan di ikuti oleh dio di belakangnya.

KLIKK...

mereka telah sampai di dalam kamar milik el' el menaruh tasnya di atas nakas lalu duduk di kasur menghadap dio.

''apa para bajingan itu masih bergerak'' ucap el membuat dio kaget dan bertanya-tanya.

''apa yang kau maksud tuan muda axel'' ucap dio dengan sedikit tersenyum.

''jangan tersenyum pada ku diano anfel'' ucapan el membuat dio kaget dari mana dia tau nama panjang dan nama aslinya yang tau itu hanya rio saja.

''permisi tuan dari mana anda tau nama saya'' ucap dio dengan serius memandang el dengan datar.

''aku tau karna aku rio'' ucap el membuat dio kaget.

''tak mungkin dia telah meninggal'' ucap dio menangkal ucapan dari el dia gk percaya.

''seorang andrio arganta gk mengetahui dirinya mati?'' tanya el mmelihat ke dio, dio yang mendengar nama yang di sebut el tiba-tiba saja tubhnya ngefriss.

''jadi anda beneran rio?,;kok bisa apa yang terjadi?'' tanya dio yang sudah mempercayai el adalah riokan emang rio gimn sih.

''panjang'' balas el dengan singkat ke dio.

''pendekkan'' ucap cepat dari dio mendapat tatapan tajam dari el.

''hehehe bercanda'' ucap dio tersenyum dengan tangan kiri seperti pics dua jari dan tangan kanan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

''mereka selalu saja membuat masalah, dan perusahaan yang bernama digen danian mereka mengkorupsi uang prusahaan sebesar 3m tuan'' ucap dio dia kembali dengan sikap saat keranya.

el seperti pernah mendengar nama danian itu dan beberapa saat el telah ingat da menyunggingkan senyumnya, dio yang melihat sang tuan tersenyum merinding karena saat el tersenyum dan memancarkan aura yang mengerikan.

'sial dia sama sekali gk berubah tetap mengerikan' batin dio merinding melihat el.

''apa yang kau lakukan di sini?'' tanya el melihat dio.

''ahh aku hanya datang dan ingin menemui ke ponakan ku, yang tersayang'' ucap dio tersenyum memandang el, firasat kurang enak saat dio berucap ponakan.

''jangan bilang'' ucappannya el terpotong dan tanggannya terangkat menunjuk dirinya yang hanya di dapat senyuman oleh el

'sial' batinya kesal.

''aku gk nyangka ternyata yang di depan ku ini bukan keponakan ku, hanya raganya saja tidak dengan jiwanya''ucap sedih dio.

''sejak'' tanya el memandang dio dengan kedua tangan di lilit depan dada ratanya.

''lama'' ucap dio.

''gk tau'' ucap el.

''karena anda gk pernah nanya'' ucap dio memandang el dengan di iringi senyumannya.

''sial'' ucapnya.

saat mereka asik mereka berdua seseorang mengetuk pintu kamar el.

TOK...

TOKK..

TOOK...

''waktunya makan malam'' ucap?

BERSAMBUNG........

BE CAREFUL WITH CUTE MAFIA FACES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang