🔰WARN! ADA LEMON🍋🔰
🔰HaliTau Part🔰Laki-laki itu berdiri di depan kamar Taufan. Menyandarkan tubuhnya pada dinding yang dingin di belakangnya. Kedua tangannya sengaja disembunyikan di balik badan. Gempa hanya diam tanpa sepatah kata pun di tempat itu.
Bibirnya mengetap. Matanya menatap sayu lantai yang ia pijak, serta pikirannya yang mulai rancu terbawa percakapan Halilintar dan Taufan yang samar-samar didengarnya, membuat Gempa mengakui satu kesalahan yang entah mengapa kembali mengambil alih isi pikirannya.
Ia teringat pada kisah masa lalu yang cukup menyakitkan. Satu kejadian yang sama namun dengan orang yang berbeda, membuatnya merasa deja Vu pada waktu yang merangkap pikirannya.
“Gempa, apa yang kamu lakukan di depan kamar Taufan, hah?! Kamu sedang apa di sini?!“
Namun, suara itu menggugahnya dari lamunan. Suara yang sangat dikenalnya menegur dari kejauhan. Tampak dari caranya bicara, pasti si bocah kacamata itu yang menegur.
“Ternyata kamu di sini, ha?! Kamu tau? Aku mencarimu ke mana pun di tiap sudut rumah ini. Aduh~ kakiku jadi sakit sekarang.“ Solar mengeluh kesal pada Gempa. Bibirnya mengerucut saat bicara, lalu memukul lengan Gempa cukup kuat.
“Apa yang sedang kamu lakukan di sini, Gempa? Kenapa tidak langsung ke kamar barumu saja? Apa mau bertemu dengan Taufan dulu?“ tanya Solar sembari berkacak pinggang di depan Gempa.
Gempa pun mendongakan kepalanya lalu tersenyum kikuk. Ia menggaruk tengkuknya sembari menjawab, “Tidak, aku cuma bosan.“
Solar merungut kesal. Jawaban Gempa yang tak masuk akal membuat perempatan merah muncul di dahinya, lalu menarik tangan Gempa.
“Halah, alasan! Sudahlah... Lebih baik ikut aku ke kamarmu yang baru. Kamu harus melihat hasil dekorasiku,“ katanya.
Gempa pun diam. Ia tak berniat menolak tarikan Solar di tangannya yang membawanya pergi dari tempat yang ia singgahi sebelum pergi ke kamar barunya. Walau cerita di dalam kamar Taufan masih berlanjut, ia tak berniat untuk mendengarkan semuanya lebih jauh lagi.
Baginya, mendengar percakapan mereka sampai Solar datang ke tempatnya pun sudah lebih dari cukup. Karena cukup sampai di sana ia mengetahui alasan pasti mengapa Taufan terlihat lebih pendiam dari biasanya usai kabar fusion elemental itu diketahui oleh yang lain.
Ini salahnya.
Salah Gempa.
Karena menerima ajakan Halilintar tentang keputusannya ketika makan malam.
Dan masuk campur ke dalam hubungan mereka yang masih dimanja asmara hitam tanpa sah yang bahkan baru ia ketahui sekarang.
💞⚠️⚠️17+⚠️⚠️💞Kamar Taufan masih gelap. Laki-laki bermata biru tua itu masih bersenang-senang dengan Halilintar dan tidak memperhatikan sekitarnya.
Ia tak peduli pada keadaan kamarnya yang mulai berantakan lagi. Pakaian mereka berceceran di mana-mana. Barang-barang pun sebagian sudah terjatuh ke lantai. Semuanya hanya menyisakan keduanya yang dengan bermain candu di manja kasmaran di atas ranjang.
Selimut tidur menutupi tubuh Halilintar dan Taufan yang tak lagi digulung pakaian. Keduanya tampak menikmati masa mereka satu sama lain.
Taufan menutup matanya, tapi desahan lembut selalu keluar dari mulutnya saat Halilintar lagi-lagi menyentuhnya.
“Hnghh~ ahm~ lin~“
Halilintar pun menyukainya. Desahan lembut Taufan yang berada di bawahnya membuatnya makin menjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bohongi Hati
FanfictionHadirnya aturan kuno menjijikan berhasil mengikatku untuk kesekian kali. Membuatku harus masuk dalam hubungan hitam yang mengundang sanksi apabila dilanggar. Kepercayaan mereka begitu kuat, hingga tak ada yang berani melanggar aturan. . . WARNING! ...