Keping dua puluh dua ° Taman bermain

26 3 0
                                    

Apakah ini akhirnya?
Padahal, aku baru saja
Merasa senang, bahagia
Tapi mengapa sudah berakhir begitu saja?
Bukannya ini tidak adil namanya?

(Lia Angelista)

°°°

9 november

"Mah, hari ini beneran ke taman bermain?" Kenan dengan setelan rapi nya melompat-lompat dengan gembira, berjalan memutari ibunya Liana. Dengan senyum kekanakan yang melebar, dan matanya yang bersinar terang. Kenan senang.

Liana yang melihat tingkah polah anaknya, hanya tersenyum. Menyentuh puncak kepala Kenan, dan membela inya perlahan.

"Iyaa nak, kita kesana. Sekeluarga, termasuk kakakmu Lia. "

"Waw? Kak Lia ikut?", Kenan memegang tangan ibunya senang, " Kenan seneng buangett maahhh. " Kenan membuat lingkaran besar dengan tangannya, mengungkapkan dia sangat sangat senang. Liana hanya tersenyum.

"Iya nak, kakakmu juga ikut. Ayo bangunkan dia. "

"Oki doki kapten! " Kenan memberi sikap hormat, dan berlari menaiki tangga dengan cepat.

Liana yang melihatnya, berteriak "Hati-hati nak, pelan-pelan. Nanti jatuh. "

"Iya mah! " Kenan memperlambat jalannya. Senyumnya tak pernah luntur, sampai ia melihat pintu kamar kakaknya yang terbuka lebar.

Melihat itu Kenan tidak langsung masuk, tapi dia mengetuk pintu dengan sopan.

Tok.. Tok..

"Kak Li? " Kenan mengintip sebentar. Ia mencari dimana sosok kakaknya berada. Ketika menangkap sosok kakaknya yang sedang mempersiapkan tas di samping tempat tidur. Kenan maju dua langkah.

"Kak? Boleh Kenan masuk? "

Lia yah masih sibuk merapihkan apa yang akan di bawanya hari ini, menengok ke arah pintu. Ia melihat Kenan yang sangat ingin masuk-dilihat dari senyumannya yang lebar dan tatapan bersemangatnya, tapi dia tetap tidak memilih masuk karena belum diizinkan. Lia tersenyum lembut.

"Masuk aja nan, kakak lagi rapihin ini dulu. " Lia mengambil liptint yang di simpannya di nakas, memasukkan nya ke dalam tas hitam kecilnya.

Kenan yang menerima afirmasi ya, menerobos masuk dengan senang. Ia berlari ke arah kakaknya, dan memeluknya erat.

"Kakak Li ikut juga hari ini?"

Lia yang tiba-tiba dipeluk merasa tidak nyaman. Tapi dia mencoba untuk tidak melepas pelukan Kenan.

"Ya, " Lia tersenyum, balas memeluk adiknya Kenan. Menepuk-nepuk kepala berbulu adiknya dengan lembut.

Mendengar jawaban ya dari kakaknya, Kenan mendekap Lia lebih erat.

"Ok ayo, kakak belum beresin barang yang mo kakak bawa. Kenan lepasin dulu kakak ya? "

"Oh iya kak, hehe. " Kenan tersenyum malu, ia melepaskan diri dari pelukan Lia.

Lia berbalik, senyumnya yang tadi menghilang dengan cepat. Ia dengan cepat memeriksa apa saja yang akan dibawanya, dan memasukkannya ke tasnya.

Kenan yang melihat kakaknya Lia sibuk, memilih untuk tidak mengganggu nya lagi. Ia memilih menunggu kakaknya bersama ibunya di lantai bawah.

°°°

Taman hiburan

"Mah, ayo main yang disana! " Kenan menarik-narik tangan ibunya, menunjuk ke arah wahana bianglala.

Liana hanya dengan pasrah mengikuti Kenan ke tempat yang di tunjuknya. Sebelum itu, ia memberi kode ke Bram dan Lia untuk mencari kesenangan masing-masing.

[END] What's wrong with me?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang