Keping dua puluh lima ° Jelas

16 3 0
                                    

Hidup bahagia ya,
Aku senang melihat anila menyapa,
Mentari sangat hangat,
Rasanya aku meleleh dengan sinarnya.

Dekapan ini membuat semua gamang hirap
Aku senang
Terimakasih

(Lia Angelista)

°°°

31 Desember

Demetra menelusuri lorong rumah sakit dengan tergesa-gesa. Kakinya melangkah dengan cepat. Hari ini ia mendapat kabar tentang keberadaan Lia, yang telah ia cari selama sebulan penuh.

Dalam sebulan itu, ia bertanya pada banyak orang. Tapi tak ada yang tahu kemana Lia. Seperti Lia menguap dari dunia ini. Tak ada yang tahu kemana dia pergi, atau kapan dia kembali. Semua orang tutup mulut secara bersamaan.

Demetra sering berkunjung ke rumahnya Lia, tapi nihil. Rumahnya kosong. Bulan itu merupakan satu bulan yang benar-benar penuh dengan tanya, dan rasa bersalah.

Pada akhirnya, Demetra memutuskan mengikuti Edo. Dan ia mendengar percakapan Edo dengan perawat tadi, bahwa Lia ada di rumah sakit ini.

Jadi selama ini, mengapa Lia tidak ada kabar sama sekali, tidak sekolah seperti biasa, ternyata dia sakit? Lia sakit apa? Sejak kapan?

Demetra linglung. Ia merasa banyak hal yang terlewat olehnya. Dan hari ini, ia akan menebusnya dengan jelas.

Setelah meneguhkan pikirannya, Demetra mempercepat langkahnya.

°°°

"Do, keluar yuk. Lia merasa jenuh sekali disini. "

"Lo kagak liat kondisi lo sendiri? Lo sekarat ya, gua kagak mau ambil resiko lebih. Mending lo adem ayem disini, mau nonton drakor? Nihh di hp gua banyak. " Edo menyerahkan handphonenya ke Lia, memutar salah satu drakor yang telah di simpannya.

Lia cemberut. Tapi tetap dengan patuh menonton dramanya.

"Btw gua keluar dulu yak! Gua mo balik ke kelas, guru tadi nge wa gua buat kelas tambahan. Lu tau sendiri kan nilai gua jelek banget? Bokap nyokap gua tiap hari ngomel mulu pulak. Jadi gua harus turutin mereka buat les tambahan. Dah dulu yak ya! Handphone gua titip di lu aja. Sehat sehat ya princess. " Edo mengusap dahi Lia dengan binar senyum hangat.

Lia melirik ke arah Edo, dan tersenyum. Menggenggam handphone Edo yang masih menayangkan drama dengan erat.

Setelah kepergian Edo, Lia men-pause drama yang ada di handphone Edo. Dan menyimpan nya di nakas.

Lia mulai mengingat kembali apa yang terjadi padanya dalam waktu yang singkat ini. Hari ini, tepat 3 bulan sudah Lia berjuang dengan penyakit yang di deritanya. Berat badannya turun drastis, rambut Lia yang dulunya tebal semakin menipis. Pipi tembemnya pun menghilang. Ia sekarat, Edo tidak mengatakan hal yang salah.

Hari demi hari, Lia merasakan hidupnya hilang dengan cepat. Tubuhnya semakin melemah dari hari ke hari, sampai hari ini dia hanya bisa tetap di tempat tidur. Ke kamar mandi pun sudah tidak kuat rasanya.

Lia menghela napas lelah, dan pasrah. Ia melihat ke arah jendela, langit terlihat sangat jernih, angin sepoi sepoi yang nyaman, dan sinar matahari yang hangat. Lia membayangkan dirinya sehat, berjemur di luar dengan asyik. Pasti sangat menyenangkan.

Lia tersenyum dalam diam.

°°

Demetra akhirnya sampai di bangsal tempat Lia di rawat. Di depan pintu, ia mulai ragu.

Apa yang harus ia lakukan? Mengetuk pintu? Atau langsung masuk?

Gimana kalo ada ortunya Lia? Apa yang harus dia lakukan? Apa yang harus dia katakan?

[END] What's wrong with me?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang