Sebenarnya aku ni siapa?
Mengapa kamu pergi?Aku salah apa?
Tolong kembali(Lia Angelista)
•••
"Lo tau kagak, kemana Lia akhir-akhir ini? Perasaan dia kagak masuk terus. " Tania berbisik, menyenggol siku Tia dengan gemas. Matanya menunjukkan minat gosip tinggi.
"Ya mana gua tau", Tia menjawab ketus, berpura-pura tidak melihat sinyal yang di kirim Tania padanya. " Eh guru, guru. " Tia cepat-cepat memperbaiki posisi duduknya.
Tania melihat ke arah pintu kelas, dan memang, pak Naja datang. Di belakangnya, ada Lia yang masuk dengan wajah agak pucat.
Lia yang baru datang, merasakan tatapan teman-temannya, ada yang menatapnya dengan rasa ingin tahu, bertanya, heran, dan beberapa menatapnya dengan schadenfreude.
Lia menundukkan kepalanya lebih dalam. Melangkah ke tempat duduknya dengan cepat, dan mencoba menghentikan degupan jantungnya yang kian cepat. Lia memukul dadanya pelan, menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatinya.
Setelah beberapa usaha yang ia lakukan, degup jantungnya kembali normal. Lia menelungkupkan wajahnya di atas meja.
Seminggu kurang lebih, Lia berada di rumah sakit. Tidak ada yang menjenguk. Termasuk Demetra. Ntah kemana dia, menghilang begitu saja.
Lia bosan setengah mati di rumah sakit, meskipun dia tau ini ulah perbuatannya sendiri.
Selama seminggu yang membosankan itu, Lia sudah membujuk ayahnya dengan berbagai cara. Ia menuntut untuk pergi ke sekolah. Dengan berbagai alasan, ayahnya menyuruhnya untuk tetap di rumah sakit. Padahal Lia yakin, dia sehat, dia baik baik saja.
Tapi tidak ada satu orang pun yang percaya.
Dan hari ini, dia mendapatkan izin untuk kembali sekolah. Setelah mengancam ayahnya, 'dia bosan dan lebih baik mati'.
Disini lah dia sekarang, duduk di kursinya. Dipenuhi dengan tatapan aneh teman-temannya.
Lia hanya bisa menanggung semua itu, sendirian.
"Ya, lo nda papa?", Lisa berbisik pelan, " Sakit?" Lisa menyentuh dahi Lia dengan tangannya, bolak-balik mencoba memastikan apakah suhunya normal atau tidak.
Lia hanya tersenyum kecut, "Nda papa sa. " Lia melepaskan tangan lisa yang masih ada di dahinya.
" Lia baik baik aja kok. " Lia tersenyum selebar mungkin, mencoba untuk membuktikan dia baik baik saja.
Lisa menghela napas.
"Ok kalo lo baik-baik aja, syukurlah. " Lisa memalingkan muka, meyibukkan diri menata buku pelajarannya yang berserakan di meja.
Lia tersenyum malu. Sebenarnya dia tahu, Lisa khawatir untuknya. Tapi Lia, sedang tidak ingin menjelaskan apa-apa. Ia lelah untuk sebentar saja.
Akhirnya Lia memilih diam, menempelkan pipinya di atas meja kayu yang dingin. Ia hanya memandang tembok di sebelahnya dengan linglung. Lama kelamaan kantuk datang, dan Lia tertidur.
Waktu bergulir dengan cepat, Pelajaran demi pelajaran terlewat begtu saja. Tak ada yang sadar dengan Lia yang tertidur di kelas seharian. Mungkin Lisa sadar, tapi ia memilih diam.
Kring...
Dering suara bel terdengar nyaring, Lia terusik dari tidurnya. Lisa disebelahnya, sedang merapihkan bukunya, memasukkan nya ke dalam tas, mengepak nya dengan rapi.
Melihat gerakan tubuh Lia, Lisa akhirnya tidak tahan lagi. Ia mengguncang pelan bahu Lia.
"Ya, bangun. Orang dah pada balik. "
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] What's wrong with me?!
Teen FictionSinopsis Hidup begitu menjengkelkan Tiada pasti dan terlalu memuakkan Apa yang terjadi ketika hidup tapi terasa mati? Apa yang membawamu ketika tawa itu hanya palsu? Siapa yang akan menghentikan mu menangis ketika hati selalu teriris? Hidup dan...