Chapter 24

782 87 4
                                    

Setelah beberapa jam Taehyung keluar dari kamar Jimin dan melihat Jungkook menangis di ruang tamu bersama Namjoon.

"Ada apa dengan Jungkook?" Dia berjalan menghampiri Jungkook.

"Bagaimana dengan Omegamu?"

"Kau tahu dia adalah mate-ku?" Namjoon mengangguk.

"Dia tertidur, aku menyuruhnya makan tapi dia tidak mau"

"Ini pasti heatnya yang pertama, Omega tak akan merasa lapar saat heatnya yang pertama, rasa sakit di tubuhnya membuat tubuhnya menolak makanan yang masuk" Taehyung mengangguk.

Tidak lama setelah Hoseok keluar dari kamar Jin, Jungkook langsung menoleh ke arah Hoseok dan bangkit dari kursinya.

"Jungkook, masuklah ke dalam, dia membutuhkanmu," kata Hoseok.

Jungkook segera berlari ke kamar Jin dan menutup pintu di belakangnya, ia melihat Jin yang sedang menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur. Wajahnya sangat pucat dan tangannya mengelus-elus perutnya, ia menepuk ranjang di sampingnya menyuruh Jungkook untuk duduk bersamanya.

"Kenapa kau menangis?" Jin berkata, ia meletakkan kepalanya di bahu Jungkook, dan menggenggam tangan Jungkook dengan erat, lalu mencium punggung tangan Jungkook.

"Bagaimana keadaan perutmu?"

"Sudah membaik, Hoseok bilang ini hanya kram dan itu biasa terjadi" Jungkook tak bisa menahan air matanya, ia membiarkannya mengalir di pipinya, mengingat apa yang dikatakan Namjoon padanya tadi, membuat hatinya hancur.

"Jungkook aku tidak suka aromamu, apa yang sedang kau khawatirkan? Aku baik-baik saja," Jin menoleh ke arah Jungkook dan melihatnya menangis, matanya membelalak lalu Jin menangkup pipi Jungkook dan membawanya menghadapnya.

"Ada apa? Kenapa kau menangis seperti ini?" Jungkook yang menatap mata Jin saat itu langsung memeluk Jin dengan erat dan menangis di pundak Jin. Tindakan Jungkook tersebut membuat Jin kebingungan.

"Aku tidak bisa kehilanganmu Jin, aku tidak bisa"

"Kau tidak akan kehilangan aku Jungkook, aku tidak akan pergi kemana-mana, katakan padaku ada apa denganmu? Kau membuatku takut"

"I love you baby, I love you... Kumohon tinggallah bersamaku, kumohon," Jungkook memeluk Jin lebih erat.

"Jungkook apa yang kau katakan? Aku adalah pasanganmu, tentu saja aku akan tinggal bersamamu"

"Jangan pernah tinggalkan aku Jin, aku tak bisa hidup tanpamu" Jin mengusap punggung Jungkook.

"Sampai kapanpun aku tak akan pernah meninggalkanmu, I love you Jungkook"

Mungkin sekarang Jin tidak akan meninggalkan Jungkook, tapi tak ada yang tahu apa yang akan dilakukan Jin saat Jungkook menyuruhnya untuk menggugurkan bayi di dalam perutnya.

Jungkook merasa kasihan pada Jin, banyak hal buruk yang terjadi setelah Jin bertemu dengannya. Seandainya mereka tidak bertemu, Jin akan hidup lama tanpa mate dan dia akan jauh lebih bahagia.

Mereka berbaring di tempat tidur, Jungkook tidak bisa berhenti memeluk Jin dan menciumnya.

"Jin"

"Hmm"

"Jika kau harus memilih antara aku dan bayi dalam kandunganmu, siapa yang akan kau pilih?"

"Kenapa kau menanyakan hal seperti itu?" Jin menoleh pada Jungkook dan membuat mereka saling berpandangan.

"Siapa yang kau pilih?"

"Aku tak bisa memilih salah satu"

"Apa kau akan memilih bayimu?"

"Kenapa kau bertanya seperti ini?"

"Jin, tolong jawab saja aku"

"Entahlah, aku tak ingin memikirkan pertanyaanmu, kenapa aku harus memilih salah satu dari kalian jika aku memiliki keduanya sekarang"

"Jungkook. kenapa kau menangis? Apa yang sebenarnya terjadi?" Jin menyeka air mata Jungkook.

"Katakan padaku ada apa?"

"Jin. sebenarnya Namjoon mengatakan sesuatu padaku, sesuatu yang kuharap tidak pernah keluar dari mulutnya"

"Tentang apa?"

"Tentang kau dan bayi kita"

"Ada apa? Apa yang dia katakan?"

"Dia..."

"Jungkook katakan padaku, ada apa?"

"Dia menyuruhmu untuk menggugurkan bayi kita" mata Jin membelalak, dia tak bisa mempercayai apa yang dia dengar dari mulut Jungkook.

"Omong kosong macam apa itu? Katakan padaku itu hanya omong kosong, kan?"

"Sayang, dengarkan aku baik-baik, aku tahu kau tak akan melakukan ini, aku tidak memaksamu untuk melakukannya, aku hanya ingin kau mendengarkan dengan seksama. Namjoon mengatakan bayi dalam kandunganmu sangat berbahaya, ia menyerap energimu dan akan membuatmu lebih lemah, dia mengatakan dia tidak pernah menemukan Omega langka yang berhasil hamil dan memiliki anak, kebanyakan dari mereka mati sebelum bayi itu lahir. Dia juga memiliki penglihatan tentangmu, dia melihatmu dalam lautan darah dan dia merasakan kekosongan dalam dirimu, kekosongan itu diartikan sebagai kematian, ini juga membuatku terkejut, aku tidak bisa menerima semua yang dia katakan, tapi—"

"Aku tak akan menggugurkan bayi ini Jungkook, aku tidak akan menggugurkannya" Jin mulai menangis sambil memegangi perutnya, Jungkook langsung memeluknya erat dan memejamkan matanya.

"Ya, kita tak akan melakukan itu, kita akan tetap merawat bayi kita bersama," Jin mengangguk dalam pelukan Jungkook.

Jungkook menerima jawaban tersebut, itu berarti salah satu dari mereka harus mengalah, membiarkan salah satu dari mereka hidup adalah pilihan terbaik daripada membiarkan semuanya mati.

Addicted | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang