Chapter 17

957 109 3
                                    

Seminggu Kemudian

Jungkook belum juga keluar dari kamarnya, kedua sahabatnya sangat mengkhawatirkan Jungkook dan saat mereka ingin mendobrak paksa pintu kamarnya, Jungkook berteriak untuk tetap berada di luar dan tidak mengganggunya. Taehyung dan Yoongi tidak punya pilihan lain.

Tapi mungkin mereka sebenarnya memiliki pilihan lain agar Jungkook membuka pintu.

"Yoongi, aku harus pergi"

"Kemana?" Taehyung berlari keluar rumah tanpa menjawab pertanyaan Yoongi.

Taehyung tiba di depan rumah Jin dan membunyikan bel, berharap Jin ada di rumah. Pintu terbuka dan Jimin muncul di sana.

"Hei hyung, ada apa?"

"Apa hyungmu ada di rumah?"

"Ya, masuklah"

Taehyung masuk dan melewati Jimin, ia menjadi tidak fokus setelah merasakan aroma Jimin di dekatnya. Tapi dia harus berbicara dengan Jin.

"Duduklah hyung, aku akan memanggil Jin hyung" Taehyung mengangguk.

Tak lama kemudian, Jin keluar dari kamarnya bersama Jimin dan menghampiri Taehyung di ruang tamu.

"Taehyung, ada apa?"

"Ini tentang Jungkook" Taehyung segera berdiri dari kursinya.

"Jimin, masuklah ke kamarmu" Jimin mengangguk dan berjalan memasuki kamarnya.

"Duduklah Taehyung, ada apa dengannya?"

"Jin, aku rasa jiwa serigalanya mempengaruhi tubuhnya sampai sekarang, kemarahannya tidak terkendali dan dia belum keluar dari kamarnya selama seminggu"

"Apa? Lalu kenapa kau ada disini? Kenapa kau memberitahuku?"

"Kau ingat saat aku mengatakan bahwa kalian memiliki hubungan yang kuat? Aku yakin hanya kau yang bisa menenangkannya, yang bisa membawanya kembali."

"Kenapa aku? Aku tak bisa melakukan apa-apa"

"Tolong temui dia"

"Tidak, aku tidak ingin bertemu dengannya lagi."

"Tapi kenapa?"

"Aku hanya sekretarisnya dan sekarang dia telah memecatku, jadi aku tak ada hubungannya lagi dengannya"

"Jin bagaimana jika dia—"

"Lalu bagaimana denganku?" Taehyung terdiam.

"Bagaimana denganku, Taehyung? Kau lihat betapa menyedihkannya aku saat itu? Betapa menjijikkannya aku! Dimana dia saat itu? Sekarang, aku tak akan pernah melihatnya lagi, lebih baik kau pergi dan jangan berharap apapun dariku"

"Dia membunuh Ken untukmu Jin, kuharap kau sadar bahwa ini bukan salahnya, aku pergi" Taehyung pergi meninggalkan Jin yang terkejut mendengar kata-kata Taehyung.

"Hyung..." Jimin keluar dan mendekati Jin lalu memeluknya.

"Maafkan aku Jimin... Maafkan aku"

"Tidak hyung, kita hanya seorang Omega, kita yang paling lemah, tak ada yang bisa disalahkan, hyung, kau harus menemuinya"

"Apa maksudmu?" Jin melepaskan pelukannya dan menatap Jimin.

"Temui bosmu, dia membutuhkanmu hyung, tidak hanya dia tapi kau juga membutuhkannya, satu minggu ini kau hanya muntah-muntah, tubuhmu juga semakin lemah, itu pasti karena kalian saling berjauhan, kalian saling menghindar, terimalah kenyataan ini hyung, jika kau juga membutuhkannya"

"Tidak Jimin"

"Ya hyung, pergilah, dia membunuh seseorang untukmu, itu berarti kau sangat berarti baginya"

Jin segera berlari keluar dari rumahnya dan melihat mobil Taehyung masih ada di sana, ia berlari menuju mobil Taehyung dan mengetuk jendelanya.

"Jin."

"Aku ikut denganmu" Taehyung hanya tersenyum dan mempersilahkan Jin untuk masuk.

Ketika mereka berdua tiba di mansion, Jin sangat gugup, dia tak tahu harus berbuat apa.

"Jin, aku bisa merasakan aromamu, kau gugup, jangan gugup, kau hanya perlu bertemu dengannya"

"Bagaimana jika dia menyakitiku?"

"Instingku tidak sekuat Jungkook, tapi aku yakin dia tidak akan melukaimu," Jin mengangguk.

Mereka memasuki mansion dan bertemu dengan Yoongi.

"Yoongi, ini Jin"

"Hei Jin"

"Hei Yoongi, dimana Jungkook?"

"Masih di dalam kamarnya dan masih belum membuka pintu"

"Bisakah kalian mengantarku ke kamarnya?" Jin berkata pada mereka berdua, mereka pergi ke depan kamar Jungkook dan meninggalkan Jin sendirian disana.

Jin menarik napas dalam-dalam sebelum mengetuk pintu kamar Jungkook.

"Jungkook, ini aku, buka pintunya." Tidak ada jawaban dari dalam.

"Tolong buka pintunya, aku membutuhkanmu"

"PERGI JIN! JANGAN TEMUI AKU LAGI! ITU SEMUA KARENA AKU!"

"Tidak, aku minta maaf, ini bukan karenamu Jungkook, aku minta maaf, tolong buka pintunya"

"PERGI!!!!"

"Aku membutuhkanmu Jungkook"

"TIDAK, KAU TIDAK MEMBUTUHKANKU! AKU MEMBUATMU SEPERTI INI!"

"Ken yang membuatku seperti ini bukan kau dan kau telah membunuhnya, semuanya sudah berakhir, Jungkook"

"TOLONG PERGILAH JIN!!"

"Tidak, aku tidak akan pergi kemana-mana, buka pintunya Jungkook, aku di sini, aku membutuhkanmu"

Jin mendengar suara kunci dan pintu terbuka, Jungkook perlahan-lahan muncul dari balik pintu. Mata Jin terbuka lebar saat melihat kondisinya, dia benar-benar berantakan. Tidak hanya dia tapi juga seluruh ruangannya.

"Ohhh Tuhan, Jungkook" Jin langsung memeluknya dengan erat.

"Pergilah Jin, jangan kembali, jangan temui aku lagi"

"Tidak, aku tidak akan pergi ke mana-mana"

"Aku bukan orang yang baik, aku yang menyebabkan semua kekacauan ini"

"TIDAK! Jangan katakan seperti itu." Jin melepaskan pelukannya dan menatap Jungkook.

"Kau bukan penyebab semua kekacauan ini, aku memilih untuk tetap bekerja di kantormu, ini adalah resiko yang harus kutanggung" Jungkook menangkup pipi Jin dengan mata berkaca-kaca.

"Maafkan aku, aku seharusnya tidak meninggalkanmu sendirian"

"Tidak apa-apa, itu sudah terjadi dan sekarang aku membutuhkanmu"

Tatapan mereka semakin dalam, mereka berdua juga mulai merasakan sesuatu di dalam tubuh mereka, yang perlahan-lahan mulai muncul dan sulit untuk ditahan.

Addicted | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang