Chapter 33

735 74 4
                                    

2 Hari Sebelum Persalinan

Jin meminta Daniel untuk mengizinkannya tidur dengan Jungkook di sisa waktu yang ada. Dia ingin terus bersama Jungkook dan tentu saja Daniel setuju, dia tidak memiliki hak atas Jin, dia hanya membantu mereka berdua.

Jin merasa tubuhnya semakin kuat, dia tidak selemah sebelumnya. Nafsu makannya membaik dan nalurinya juga mulai kembali normal.

Dia berbaring di samping Jungkook sambil terus memeluknya.

"Jin, bagaimana perasaanmu? Dua hari lagi kau akan melahirkan dan melihat bayi kita lahir ke dunia?" Jungkook berkata, ia membelai kepala Jin yang terbaring di dadanya.

"Aku ingin kau ada disana saat aku melahirkan, aku ingin kau memegang tanganku saat aku mengeluarkannya dari perutku, setelah itu aku ingin kau bercinta denganku lagi, di kamarmu, di kamar mandi, di ruang tamu, di dapur, di tangga, di mana-mana, kau berjanji padaku" Jin meneteskan air mata di dada Jungkook, mata Jungkook pun mulai berkaca-kaca mengingat saat itu, saat ia mengatakan hal tersebut pada Jin di dapurnya dan saat itu semuanya berubah.

"Beritahu Daniel untuk melakukan semuanya untukmu, hmm?" Jungkook menggigit bibirnya, menahan air mata.

"Aku bilang aku ingin kau bercinta denganku, aku tidak ingin orang lain," Jin mengangkat kepalanya dan menatap Jungkook.

"Apa kau ingin menyentuh perutku? Kau tak pernah menyentuhnya." Jungkook mengangguk.

Jin bangkit dan duduk menghadap Jungkook yang menyandarkan punggungnya ke kepala tempat tidur. Jin memegang tangan Jungkook dan meletakkannya di atas perutnya yang besar. Hal itu membuat mata Jungkook langsung berkaca-kaca.

"Hei sayangku, kau tumbuh begitu cepat, semoga kita masih punya waktu untuk bertemu." Air mata Jin mengalir di pipinya.

"Yahh! Tentu saja kau bisa bertemu dengan anakmu! Kau adalah ayahnya, kau harus menjaganya, siapa yang akan menggendongnya saat aku tidur?"

"Jin, tolong, belajarlah untuk melupakanku, kumohon"

"Jungkook, aku sudah bilang aku tidak mau! Dan itu tak akan pernah terjadi!"

"Suatu hari kau harus melupakanku Jin" Jin hanya menggeleng sambil mencium tangan Jungkook dan memejamkan matanya.

Terdengar suara ketukan di pintu, mereka berdua menyeka air mata dan berbalik ke arah pintu.

"Makan siang sudah siap, ini aku bawakan makananmu" Daniel membawa nampan berisi makanan dan memberikannya pada Jin.

"Terima kasih," kata Jin dan Daniel meninggalkan mereka berdua.

"Jin, kau tidak boleh seperti itu pada pasanganmu, dia jauh lebih baik dariku-"

"Berhentilah bicara! Aku akan memberimu makan, aku tak ingin mendengar omong kosong dari mulutmu"

.
.

Saat itu jam 8 malam Taehyung dan Yoongi datang ke rumah Daniel, mereka ada di sana karena Jungkook menyuruh mereka datang.

Saat memasuki ruangan, Jungkook meminta Jin untuk keluar sebentar dan membiarkan mereka bertiga berbicara.

"Ya Tuhan, Jungkook, apa yang terjadi padamu? Haruskah seperti ini?" Kata Yoongi.

"Aku memintamu ke sini untuk mendengarkanku"

"Apa yang ingin kau katakan? Aku tidak menganggap ini sebagai surat wasiat, jadi jangan katakan hal-hal seperti kau akan segera mati." Jungkook tertawa.

"Tapi itu akan segera terjadi. Taehyung, aku telah mengubah kepemilikan perusahaan menjadi namamu, kau bisa bekerja sebagai CEO mulai besok, ini saatnya bagimu untuk berkembang."

"APA? TIDAK MUNGKIN! Jungkook, apa kau sudah gila? Kau tidak akan pergi kemana-mana!" Kata Taehyung.

"Dan untukmu Yoongi, aku minta maaf karena memintamu untuk tinggal di rumah, tidak membiarkanmu mencari jodohmu di luar sana, pergilah, jaga dirimu baik-baik, temui jodohmu, tapi aku sarankan kau bertemu Hoseok, dia sepertinya menyukaimu, tinggallah di rumahku, rawatlah rumah itu"

"Apa yang kau katakan Jungkook? Aku tidak butuh itu semua, aku berterima kasih padamu karena telah menyelamatkanku dan menampungku di rumahmu selama ini, itu sudah lebih dari cukup"

"Hanya itu yang bisa kuberikan padamu, maafkan aku" Mereka bertiga saling berpelukan dan menangis bersama.

Addicted | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang