Di luar dugaan, mereka bertiga berpindah tempat ke istana Buckingham. Mereka jelas sekali bingung. Mengapa bisa tiba-tiba seakan ber-dissaparate ke sini? Itu pertanyaan yang sama-sama tidak bisa meluncur dari bibir mereka.
Mereka hanya bisa saling berpandangan satu sama lain.
"Aneh."
Seperti biasa, Archer selalu jadi yang pertama dalam hal mengomentari sesuatu. Aiden juga sepertinya tidak mengerti keanehan ini. Sementara Gretta, ia jelas terkejut meski wajahnya tidak menampakkan keterkejutan di sana. Namun Gretta tahu jika mereka berpindah tempat karena pada saat guncangan yang terjadi di gudang emas itu, Gretta memikirkan istana Buckingham. Ia merindukan neneknya. Dan saat ia memegang tangan Archer dan Aiden, lantas menutup mata dan yang terjadi adalah, Gretta mengajak kedua temannya berpindah tempat.
Gretta bisa melakukan kemampuan teleportasi. Dan ia sangat takjub.
"Kau tidak mungkin bisa berteleportasi kan, Gre? Karena kau baru seminggu bisa melakukan sihir," cerocos Archer dengan wajah penuh protes. Ia mempercepat langkahnya karena sudah tertinggal beberapa langkah dari Aiden dan Gretta.
Aiden yang tadinya sempat kebingunan, kini paham. Sebab dari ekor matanya, Gretta tersenyum miring sebagai jawaban atas protes Archer.
Mereka melangkah ringan di sepanjang koridor istana. Memutuskan untuk istirahat sejenak dan mengisi perut yang sudah keroncongan. Selama perjalanan, mereka bahkan tidak sempat untuk memikirkan makan.
Aiden dan Gretta bercanda tawa, dibarengi dengan guyonan Archer yang mengocok perut. Beberapa pengawal istana yang melewati mereka, agak terkejut melihat gaun Gretta yang menampilkan paha mulusnya. Sebab itu merupakan hal yang senonoh. Kepala pelayan istana bahkan sampai kehabisan napas melihat Puteri-nya mengenakan pakaian di luar tata krama tersebut. Meski begitu, Gretta tak ambil pusing dengan tatapan yang seolah sedang menghakiminya.
Sesaat mereka akan berbelok menuju ruang makan, langkah Gretta terhenti karena tatapannya bersiborok dengan tatapan milik Catherina. Catherina pun juga terkejut dengan kehadiran majikannya yang sangat mendadak.
"Puteri Gretta," lirihnya, masih tetap menatap Gretta dan beralih ke Aiden, lalu terakhir ke Archer.
"Cath?"
Kebingungan melanda Gretta. Sebab ia tahu bahwa, ketika ia meminta Raymond untuk menyampaikan pesan kepada Philip jika dirinya ingin berada di istana Buckingham untuk sementara waktu, Philip tidak mengijinkan Catherina untuk mengawalnya. Hanya Marisol yang diijinkan menemani Gretta, meski pada kenyataannya, Gretta tidak berada di Buckingham melainkan Dunia Sihir.
"A-apa yang Nona lakukan di sini?"
Gretta menaikkan sebelah alisnya. Ia berpangku tangan, menatap tajam Catherina.
"Harusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan di sini, Cath?"
Catherina seolah tertangkap basah. Ditambah lagi, tangannya memegang sebuah mahkota milik mendiang Ratu Victoria. Gretta menoleh sekilas ke arah mahkota itu. Ia memicingkan mata. Seharusnya mahkota itu berada di ruangan dengan pengamanan yang ketat, jadi bagaimana Catherina bisa memasukinya dengan mudah tanpa ketahuan? Meskipun Catherina adalah seorang pelayan pribadi, namun ruangan tertentu di istana Buckingham tidak bisa sembarangan orang yang masuk.
Jika Gretta tengah menatap mahkota di tangan Catherina, maka Catherina kini sedang menatap tajam Diadem yang sedang Gretta pakai di kepalanya. Aiden menyimak bagaimana tatapan Catherina yang mengarah lurus ke Diadem itu. Sedetik kemudian, Aiden yakin jika Catherina tahu mengenai Diadem itu.
"Saya ditugaskan untuk sementara di sini, Nona," ucap Catherina. Beralih menundukkan pandangannya tanda sikap hormat. Sebab Catherina tahu jika Aiden menaruh curiga kepadanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/354987408-288-k408864.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Swords
FantasyGretta Windsor, seorang perempuan yang berharap memiliki hidup normal. Namun setelah kematian Neneknya, ia dihadapkan dengan kenyataan bahwa dirinya memiliki kekuatan supranatural. Konon, kekuatan tersebut yang akan menolong Britania Raya dan seluru...