Chapter 20: The Mountain of Doom

28 3 2
                                    

503 Masehi

Perang antar kerajaan di Dunia Sihir telah selesai. Meninggalkan bekas porak-poranda di berbagai tempat. The Moving Forest bahkan juga terkena imbasnya. Pepohonan banyak yang mati dan meninggalkan sejuta kenangan akan hijaunya hutan yang ramah bagi Wizard, namun hutan itu kini tak lagi sama. Hewan darat maupun perairan juga ikut mati akibat dampak tersebut. Pun, banyak Wizard dari kerajaan lain harus mati akibat pembataian yang dilakukan oleh The Golden Knights.

Raja Kragnoff tak pernah tahu jika sihir yang ia transfer kepada prajuritnya justru akan menciptakan bahaya sedemikian besar. Meski di sisi lain ia berhasil mempertahankan jenisnya. Tapi apalah, penyesalan memang berada diakhir.

Kragnoff berjalan gontai memasuki istana megahnya, yang sudah runtuh dan rusak di banyak bagian. Namun hal itu bukan menjadi masalah besar baginya, melainkan seolah ia telah tercemar banyak darah akan nyawa yang habis ditangannya. Ia sesunggukan seraya duduk di pinggir ranjang, istrinya lantas menghampiri kemudian memeluknya dengan erat. "Aku tahu bahwa... sebanyak apapun kalimat penenang yang aku ucapkan, itu tak akan membuat dirimu merasa lebih baik. Jadi, tidak apa-apa untuk merasa sedih dan menyesal." Suara istrinya terdengar lembut menyapa gendang telinga Kragnoff.

Setelah dua tahun menjalani kehidupan di medan perang, energinya sangat terkuras habis. Ia butuh waktu lama untuk memulihkan segala emosi dan tubuhnya. Tapi di sisi lain, fokusnya masih berpusat pada The Golden Knights. Harus ia apakan pasukan itu? Haruskah ia bunuh? Atau haruskah ia musnahkan?

"Kau istirahat saja. Baru nanti dipikirkan bagaimana selanjutnya," ucap istrinya, lalu memgecup kening dan bibir Kragnoff, seolah menyalurkan ketenangan kepadanya.

Kragnoff hanya bisa mengangguk lemah. Ia membaringkan tubuhnya yang kaku di atas ranjang. Tak lama kedua matanya perlahan tertutup dan hembusan napasnya mulai teratur. Ia berharap jika setelah bangun nanti, ia tak perlu lagi melihat kekacauan yang telah dibuatnya.

Namun ternyata ekspektasinya terlalu tinggi.

Minggu-minggu setelah peperangan reda, banyak Wizard yang melakukan demo di kerajaannya. Mereka bahkan datang dari tempat yang jauh, meminta keadilan atas apa yang telah Raja itu lakukan.

Kragnoff seolah tidak lagi menjadi pribadi yang sama. Rambutnya berantakan dan pakaiannya compang-camping di beberapa bagian. Matanya tidak lagi fokus menatap siapapun lawan bicaranya. Tidak hanya istrinya, segenap sisa-sisa rakyat Aermonica pun seakan merasakan kepedihan Rajanya. Mereka juga bimbang apakah harus menjadi lawan yang netral ataukah kontra terhadap demo yang terjadi.

Dan, disinilah awal mula berdirinya Kementrian Dunia Sihir.

Wizard yang tidak hanya tangguh, namun memiliki tenggang rasa yang tinggi, bahkan banyak yang datang dari tokoh-tokoh Wizard terkenal. Mereka membangun Kementrian Dunia Sihir untuk menanggapi demo yang terjadi, serta melakukan pencegahan agar tidak ada lagi perang serupa yang terjadi di Dunia Sihir.

Kementrian membuat peraturan perundang-undangan tentang hak asasi Wizard, keadilan, kedudukan Wizard dalam hukum, ketertiban dan keseimbangan yang didalamnya mencakup penggunaan sihir-sihir yang dilarang. Mereka juga membangun gedung Kementrian berpusat di Romawi Kuno (sekarang italia).

Pengadilan yang pertama dilakukan adalah... pertama, menghapus kerajaan-kerajaan di Dunia Sihir, yang mana Aermonica diberikan hak istimewa sebab ia satu-satunya kerajaan yang memiliki ras Elf dan Goblin. Meski hal ini banyak pertentangan dari berbagai pihak, namun Kementrian Dunia Sihir berhasil meredakan emosi massa dengan kembali membamgun tempat tinggal yang layak untuk mereka. Kedua, bahwa The Golden Knights harua dimusnahkan, namun karena sebab beberapa hal, salah satunya Kragnoff sendiri sudah mencoba bahwa pasukan itu tidak dapat dimusnahkan, maka... The Golden Knights harus dinonaktifkan dan dikubur di tempat yang rahasia.

Queen of SwordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang