1

5.2K 309 3
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka, jangan dibawa serius yaaa.. bawa enjoy aja

Dan ini murni dari pikiran author, jika ada kesamaan dari isi cerita atau hal lain sebagainya mungkin itu hanya kebetulan

Oke happy reading guys!!!
Jangan lupa vote dan comment:v

●●●


























Gadis bermata sipit itu terus menggoes sepedanya agar melaju lebih cepat, sesekali melirik ke arah tangan kanannya yg terdapat menempel sebuah arloji untuk memastikan apa ia masih punya waktu?

"Duhhh ayo dong! Aku gamau terlambat" resahnya sambil terus berusaha

Saat ia mengarahkan stang sepeda ke belokan arah kanan, tiba-tiba saja ada seorang wanita yg entah kenapa berdiam di tengah jalan yg tak ramai itu.
Alhasil ia tidak bisa mencegah hal yg akan terjadi

Braakk!!

Iya, dia menabraknya

"Aww! Shhh" desah kesakitan dari keduanya, karna mau bagaimanapun Erine juga jatuh. Dan itu terasa ngilu

Erine dengan hati-hati berusaha bangun untuk melihat kondisi orang yg ia tabrak tadi walau lututnya terlihat mengeluarkan darah segar

"Pasti sakit ya? Maafin aku, aku gk tau kalau bakal ada orang ditengah-tengah jalan tadi. Lagian kamu ngapain malah diem disitu? Bahaya tau! Kan jadi gini akibatnya" terlihat dari wajah Erine yg khawatir plus agak kesal, mau bagaimanapun ini bukan sepenuhnya salah dia

"Engga ko, aku gk papa" jawabnya tanpa ekspreksi dengan pandangan ke satu arah, yg pastinya bukan ke arah wajah Erine

"Coba aku liat lukanya dibelah mana" baru saja Erine ingin mendekat ke arah gadis itu, namun-

"Kamu tunggu disini, jangan kemana-mana" ucap gadis yg menurut Erine datar itu lalu pergi begitu saja

"Tapi-"

"Cuman sebentar!" Erin agak tertegun dengan jawaban orang itu

Ia jadi bingung, Dilain sisi ia sudah dipastikan terlambat, tapi ia juga gk enak kalau pergi gitu aja karna gadis tadi sudah memberi amanat

5 menit berlalu dan gadis itu datang agak tergesa-gesa dengan kotak kecil ditangannya

"Duduk dulu disini" tanpa izin gadis itu menarik tangan Erine ke arah bangku umum pinggir jalan dan menuntunnya

Sepeda Erine? Tenang aja, sudah ditaruh dengan aman tak jauh dari mereka

"Kamu mau apa?" Tanya Erine bingung karna si gadis itu malah menyatarakan badannya dengan lutut Erine

"Maaf ya kalau lancang, ini mungkin bakal sedikit perih" ucapnya lalu membersihkan luka Erine tadi

Erine merasa seperti ada sengatan listrik saat gadis itu membersihkan lukanya terlebih dahulu, ia hanya kaget. Ternyata lumayan perih juga pikirnya

"Tahan ya" Erine hanya mengangguk sebagai jawaban dan menggigit bibir dalamnya untuk menahan rasa sakit itu

Langkah akhir pun selesai, kini lututnya sudah dilapisi oleh perban yg didalamnya terdapat tetesan obat guna mencegah luka agar tidak terjadi infeksi

"Udah selesai" ucap si gadis itu

"Emm.. makasih ya, aku jadi ngerepotin gini. Padahal yg ditabrak kamu"

"Gk papa, salah aku juga" jawabnya sambil membereskan peralatan obat yg ia beli tadi

"Eh- sini aku obatin dulu luka kamu" baru saja Erine ingin mengambil kotak itu, tapi langsung dijauhkan darinya

Why Should You? (ORINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang