Oh ya aku cuman mau bilang kalau cast selain member kalian atur aja sendiri sesuai selera yaa sksksk..
Kalau aku yg atur takut gk sesuai, oke?HAPPY READING!
●●●
Tak terasa sudah 2 bulan berlalu sejak kejadian awal mereka bertemu, Oline dan Erine kini semakin dekat dan tak jarang pula menghabiskan waktu berdua atau Oline yg ikut gabung dengan teman Erine begitupun sebaliknya, jadi masing-masing dari teman mereka udah kenal Oline sama Erine
Banyak yg berubah juga dari Oline yg tadinya banyak diam dan tidak terlalu berbaur pada lingkungan sekitar selain teman sekelasnya, itu pun orang tertentu
Kalau kata Erine gini "sebenarnya kamu itu bisa jadi extrovert kalau lebih terbuka dan lepas sama lingkungan sekitar, tinggal tunggu waktu yg pas untuk kenyamanan kamu aja sih"
Mungkin jika menyetarai dengan Erine akan jauh lebih susah, dengan ia yg bisa lebih berekspresi pun sudah cukup baginya, apalagi ia sudah bisa jauh lebih banyak berinteraksi dengan keluarganya sendiri dari sebelumnya yg hanya ada jika hal penting saja
Oline sangat bersyukur mempunyai teman seperti Erine. Selain mempunyai paras cantik yg dapat diakui oleh semua orang hatinya juga tak kalah cantik, sungguh perfect
Selalu bisa diandalkan, memberi masukan jika Oline dalam kesulitan, peduli pada sekitar juga. Oline bisa menyimpulkan bahwa prinsip Erine ini membuat orang bahagia terlebih dahulu sebelum dirinya, contohnya seperti sekarang
"Kamu mah kebiasaan, suka mentingin orang lain dulu baru diri kamu" Erine yg mendengar Oline berbicara dengan nada terselip kesal itu hanya tersenyum
Sehabis pulang sekolah mereka berencana untuk menghabiskan waktu bersama disalah satu mall besar Jakarta, tadinya Lily Nala Shasa pengen ikut buat bareng, tapi Oline tolak. Pasti bakal rusuh kalau bareng mereka, Oline gamau diganggu
Kebetulan keduanya tidak ada kegiatan diluar sekolah, jadi bisa menapakan kaki disini dengan keduanya yg memakai seragam jenis berbeda
"Gk papa Lin, kasian tau kalau dia gk dapet tadi" Erine
"Terus sama diri kamu sendiri gimana? Gk kasian juga kah?" Oline menyilangkan tangannya
"Gk papa ih, bukan rezeki aku. Lagian juga aku gk bener-bener butuh ko, nanti kalau udah waktunya aku bisa dapet" Erine
Oline sudah lelah dengan Erine yg kelewat baik itu, ia melangkahkan kakinya lebih cepat meninggalkan Erine yg tidak bereaksi lebih atas sikapnya
"Biarin aja ntar juga luluh sendiri anaknya" Erine
Naas, ucapan Erine yg biasanya benar kali ini tidak berlaku. Buktinya mereka sedari tadi hanya jalan tanpa tau arah dengan Oline yg masih didepan
"Lin" panggil Erine
Tidak ada jawaban
"Oline" masih sama, Oline bahkan tidak menoleh
"Olineee~" panggil Erine dengan sedikit irama
Oline masih dengan pendiriannya guys
"Oline Manuel Chay"
Langkahnya terhenti saat panggilan itu terdengar, padahal tidak ada penekanan sedikitpun. Hanya memanggil nama lengkapnya saja, dan itu berhasil membuatnya merinding
Erine kini menghadap Oline "mau makan gk?" Oline kira Erine akan mengeluarkan kata yg masih berkaitan dengan masalah tadi, ternyata tidak
Sikap Erine yg bisa menyampingkan masalah tidak penting kadang membuat Oline malu yg menganggapnya terlalu berlebihan. Erine selalu bisa meluluhkannya dengan cara sederhana sekalipun
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should You? (ORINE)
Ngẫu nhiênOline, gadis yg tidak sengaja Erine tabrak tempo hari itu ternyata sosok yg membutuhkan sandaran untuk mencurahkan segala hal yg ia pendam selama ini. Seiring berjalannya waktu mereka selalu bertemu tanpa sengaja dan menjadi dekat. Erine semakin pen...