16

1.4K 178 33
                                    


Erine sedari tadi masih tetap setia duduk diatas kursi pinggir ranjang tempat Oline berbaring

Setelah kejadian malam itu Erine bergegas meminta bantuan pada orang yang kebetulan sedang melewati jalan tersebut

Alat infus menempel pada tangan lemah Oline, ia belum juga sadar. Dokter bilang ia mengalami Dehidrasi karna kurangnya cairan yang masuk kedalam tubuhnya, juga karna perut yang terlalu lama dibiarkan kosong ia jadi gampang merasa sakit dikepala dan mual-mual

Erine menidurkan kepalanya dipinggir kasur pasien dengan tangan yang sedari tadi mengelus jari-jemari Oline. Sudah terlalu lama menangis hingga merasa air matanya kering

Padahal kedua orang tua Oline sudah menyuruhnya untuk istirahat saja, tapi Erine bersi keras tidak mau pergi sampai Oline benar-benar membuka matanya. Ia sempat pulang hanya untuk membersihkan diri dan kepentingan lain untuk dirinya, tidak beristirahat sama sekali dan langsung kembali menemui Oline

Oniel juga sempat menjaga adik semata wayangnya itu, tapi karna ia mempunya jadwal kelas walaupun dihari libur terpaksa ia harus kembali pergi ke kampus

"Nak Erine.. sini sayang, biar kamu enakan tidurannya" Mommy Oline menepuk pinggir sopa yang ia duduki memberi ruang untuk Erine

Erine mengangkat wajahnya dan menoleh "engga usah tante, Erine mau disini aja" ia memberi senyuman yang terlihat lemas disana

Mommy Oline sudah tau jelas hubungan antar pertemanan mereka. Ia juga sangat bersyukur Oline mempunyai teman setulus Erine. Tapi sebenarnya Mommy Daddy maupun Oniel tidak tau apa yang sudah dialami anaknya beberapa waktu lalu. Oline tidak ingin memberi cerita sedihnya dan juga tidak ingin membuat keluarganya khawatir, seperti biasa akan ia pendam dan melaluinya sendiri

Tiba-tiba saja suara dering telpon berasal dari ponsel Mommy Oline berbunyi, ia mengangkatnya dan terlihat ada percakapan serius disana

Erine yang mendengar jadi ikut terbawa suasana yang cukup membuatnya tegang

"Baik, saya kesana sekarang" Mommy Oline menutup panggilan tersebut

"Kenapa tante?" Erine kini sepenuhnya memberi atensi pada Mommy Oline

"Ada problem dikantor Daddy Oline sayang, tante harus ikut andil disana. Tante titip Oline gk papa kan sayang?" MomLin

"Dengan senang hati tante" Erine

Mommy Oline tersenyum lalu mengacak pelan rambut Erine dan bergegas untuk pergi

"Hati-hati tanteee" Erine mengantar sampai depan pintu ruangan, setelah tak terlihat figur wanita itu Erine kembali ke tempat asalnya

Tapi sebelum itu ia malah tertarik pada benda pipih yang ditaruh bergeletak diatas meja. Ia tadi memberi Handphone Oline yang tertinggal di Kafe pada Mommy Oline, sedikit timbul rasa penasaran pada isi benda tersebut

"Yahh di pasword" Erine merasa sedikit kecewa karna ia tidak bisa membukanya, bukan pertama kali bagi Erine memegang atau memainkan Handphone milik Oline. Tapi ia biasanya memakainya dengan Oline langsung, misalnya untuk foto atau bermain game yang beragam disana

Erine kembali duduk sambil menatap benda itu, rasa penasarannya sangat besar ternyata. Walaupun ragu tapi ia coba memasukan nomor yang ia pikir bisa saja dijadikan untuk password

Dan ternyata berhasil, Erine melebarkan matanya dengan mulut sedikit terbuka karna tidak menyangka ternyata tanggal lahirnya yang dijadikan password Handphone Oline "what?"

Erine kembali menatap Oline yang terlihat masih lelap dari kesadarannya. Ia sangat tersentuh atas perhatian kecil yang Oline berikan tanpa sepengetahuannya sebelum ini

Why Should You? (ORINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang