"Persiapan semuanya udah beres?"
"Beres bang"
"Anggota?"
"Aman bang"
"Jangan sampai ada yang sakit, pertanding tinggal sehari lagi. Walaupun niat kita bukan main sama lawan tapi apa salahnya kita tampil maksimal"
"SIAP KAPTEN!" Mereka memberi tanda hormat pada sang kapten
"Oke semuanya boleh balik ke tujuan masing-masing, yang mau pulang hati-hati dijalan- yang mau nongkrong tau waktu" Zaidan memberi senyum diakhir dan membalas tos yang diminta oleh anak-anak timnya
Sesudahnya Zaidan berlari kecil menghampiri wanita yang sedari awal latihan setia menunggunya di baris tempat duduk penonton "maaf ya lama"
Erine membalas dengan senyumannya serta memberi sebotol air minum mineral pada lelaki itu, langsung saja Zaidan terima dan meminumnya "engga kak, udah beres nih?"
"Udah, yuk mau pulang sekarang?" Tawar Zaidan
Erine dengan agak berpikir terlebih dahulu mengangguk tanda mengiyakan
Mereka jalan beriringan layaknya sepasang kekasih, tak jarang pula menjadi sorotan karna hubungan yang belum pasti antara kakak dan adik kelas itu
Zaidan berbalik badan menghadap Erine hingga jalan mundur "Lemes banget keliatannya, kenapa sih?" Ucapnya sambil memiringkan kepala
Tangan Erine yang awalnya memegang erat tali tas gendongnya kini beralih menjadi menautkan antar jari-jarinya
"Soal Oline ya?" Erine mengangguk saat Zaidan memastikan
"Semenjak kejadian waktu itu keliatan banget dia ngejauhin aku kak. Gara-gara si brengsek tuh ish! Kesel banget"
Zaidan kembali keposisi semula "pasti ada alasannya sih dia kaya gitu juga"
"Ya tapi apa? Biar gk diomongin sama anak sekolahnya gitu? Kak.. justru kalau Oline gitu mereka malah berfikir tuduhan si Raisha Raisha itu bener, gk gitu caranya" Erine sudah tidak bisa menahannya sekarang
Rasanya terasa sangat beda tidak ada interaksi dengan Oline. Cukup kejadian waktu itu saja Oline menghindar padanya, jangan lagi
_______
Dilain tempat, salah satu siswi Villager kini menjadi korban perundungan atas ulah Raisha dan kawan-kawannya didalam toilet sekolah. Tidak puas akan ulahnya waktu itu yang hanya ditanggapi awal saja oleh murid sana, kini ia berulah lebih sadis
"Belum puas hah?!" Oline merasakan ngilu dibagian kepala belakang karna rambutnya dijenggut oleh Raisha
"Tambah lagi aja Rai" Jeane
"Kalau gk jawab berarti tandanya belum puas" Alya
Raisha menyunggingkan senyum jahatnya, badan Oline diarahkan ke wastafel yang sengaja disumbat hingga menampung air. Langsung saja ia melakukan hal jahatnya yaitu menjatuhkan kepala Oline ke dalam wastafel itu berkali-kali
Mereka malah dibuat kesal sendiri, kenapa? Karna Oline sama sekali tidak memberontak "bisu bukan sih lu?!" Raisha menarik kembali rambut bagian belakang hingga wajah Oline agak mengarah keatas
"Jawab kek" Raisha melepasnya dengan kasar, Oline memejamkan matanya. Sungguh sangat ingin ia melawan, tapi ia tahan
"Masih belum puas? Lu liat aja nanti!" Raisha meninggalkan tempat dengan badan yang sengaja ia tabrakan bagian pinggir badan Oline, diikuti oleh Jeane dan Alya
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should You? (ORINE)
RandomOline, gadis yg tidak sengaja Erine tabrak tempo hari itu ternyata sosok yg membutuhkan sandaran untuk mencurahkan segala hal yg ia pendam selama ini. Seiring berjalannya waktu mereka selalu bertemu tanpa sengaja dan menjadi dekat. Erine semakin pen...