28

908 115 17
                                    

Happy reading!!!
.
.
.
.
.

•••


Beberapa hari menuju ujian akhir semester, sekolah yang Erine tempati memberi waktu libur untuk beberapa hari kedepan, kebetulan hari ini weekend alias minggu. Hal itu pasti sudah mereka manfaatkan dengan berbagai hal yang sudah direncanakan, entah menghabiskan waktu dengan teman lain, keluarga, me time, yaaa selayaknya kita mendapat liburan

Lain hal dengan Erine yang sedang menyiram tanaman dipagi hari ini. Dengan rambut yang ia ikat satu gelung, menyisakan beberapa helai rambut yang tak terikat jatuh menambah sedikit kesan berantakan. Tapi wajahnya menunjukan raut yang sedikit murung serta bibir ditekuk- mirip seperti bebek. Menyapa jika ada tetangga yang lewat dengan rautnya yang diubah menjadi ceria, ramah lingkungan anaknya mau lagi semurung apapun

Tiba-tiba saja Mamanya datang dari arah belakang dengan pakaian rapih, disusul dengan sang suami yang ingin mengeluarkan mobil dari garasi. Sebelum itu mamanya menghampiri Erine terlebih dahulu

"Sayang"

Merasa ada yang memanggil Erine menurunkan selang yang ia gunakan untuk menyiram tanaman keluarganya, lalu mematikan keran agar tidak membuang air tanpa digunakan untuk apa-apa, mubadzir

"Kenapa Mam?" Jawab Erine

"Mama sama Ayah mau nengokin tante Melody yang habis lahiran, mau ikut ga? Kalau mau biar Mama sama Ayah tunggu" ucap MamRin sambil sibuk melihat isi tasnya, takut ada yang tertinggal

Erine terlihat berpikir disana, dilain sisi ia ingin ikut terlebih lagi melihat bayi atau anak kecil dapat membuatnya senang, entah karna apa. Mungkin karna dia anak tunggal dan ingin mempunyai seorang adik juga? Tapi moodnya sedang kurang baik, takutnya nanti ada hal yang tak diinginkan terjadi menyadari moodnya yang sliweran itu

"Engga deh Mam, aku dirumah aja" Erine

"Gapapa Mama sama Ayah tinggal?" MamRin bertanya untuk lebih memastikan

Erine hanya mengangguk sebagai jawaban, melihatnya sudah pasti MamRin mengerti anaknya sedang tidak terlalu ingin menghabiskan waktu diluar. Lalu datang lah sang kepala keluarga ikut menimpali ditengah-tengah mereka

"Kok ga ke dalem buat siap-siap, gamau ikut?" Kali ini pertanyaannya keluar dari Ayah, dan Erine menjawab sama halnya seperti ke Mamanya tadi

MamRin menatap suaminya, menyiratkan satu hal lewat wajah yang untungnya dapat dimengerti langsung

"Ooo yaudah, kamu hati-hati ya dirumah" ucap Ayahnya lalu mengusap pucuk kepala Erine lalu menyium keningnya

"Iya Ayah" Erine beralih memeluk cinta pertamanya itu, sangat nyaman. Hanya dengan memeluknya ia merasa beban yang sedang ditanggung seakan-akan hilang saat itu juga

Beralih ke Mamanya yang melakukan hal yang sama, Erine menyalami punggung tangan kedua orangtuanya sebelum bergegas masuk ke dalam mobil

"Nanti kak Ashel katanya mau kesini buat ngambil titipan Mama, kamu tolong kasihin paper bag yang udah Mama siapin diatas meja ruang tengah ya" pinta sang Mama yang sudah duduk dikursi penumpang bagian depan

Erine sedikit mengerutkan keningnya disana "iya Mam" hanya itu jawabannya

Mamah maupun Ayahnya melambaikan tangan dari dalam saat mobil mulai melaju

"Hati-hati Mah Yah!" Balasnya sama melambaikan tangan dengan senyuman diwajah

Tangannya ia jatuhkan kebawah saat kedua orangtuanya sudah tak terlihat, menundukan kepala sambil menghembuskan napas lalu beranjak masuk kedalam.

Why Should You? (ORINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang