📝 2.

1.7K 107 11
                                    

-🖋️🖋️🖋️-

"Loh, om aren kemana yah?"

"Om aren, lagi ada urusan vin, kamu hari ini berangkat sama ayah? gapapa?"

"Iya gapapa, urusan apa yah?"

"Ayah juga gatau, dia tadi pamit, ya udah ayah izinin sekali-kali kan"
Vinden tersenyum, dan langsung menaiki mobil tersebut.

Pagi ini sudah jadi pagi biasa untuk tuan muda ini, tuan muda VINDEN WALLIAM, bangun dari tidurnya, mandi, sarapan dan ia akan mulai belajar kembali, itu sudah terbiasa terjadi di kehidupannya tak heran jika vinden selalu mengeluh bosan walaupun dia kaya, dan satu hal sepulang sekolah dia juga harus melanjutkan beberapa hal seperti latian menembak, berkuda, gym, atau olahraga lainnya walaupun itu hanya tergantung kemauannya, tetap saja bukan kah ini membosankan?

"Nanti yang jemput vinden siapa yah?"
Ucapnya masih didalam mobil ketika ia sudah berada di depan gerbang sekolahnya

"Nanti juga om aran ga lama kok vin, yang jemput kamu kaya biasa om aren"

"Ooo gitu? ya udah lah, vin masuk kelas dulu yah"
Ayahnya memberikan senyuman lalu tak lama ia membuka pintu mobil dan turun dari mobil tersebut, sudah terjadi setiap harinya ucap batinnya kembali

"Bajingan semua, biarin gw hidup tenang betina"
Ucapannya lirih, sebelum ia berlari untuk menghindari betina-betina centil itu, dan langsung ke kelasnya.

Bukan hal yang mengherankan seperti yang kukatakan waktu itu, ini sudah terbiasa sepanjang harinya gadis-gadis ini hanya akan mencuri uang-uang milin vinden saja lalu pergi meninggalkannya, namun sialnya mereka pikir vinden sebodoh itu? haha

"Vin? biasa?"

"Yaaa betina"

"Hahah nah sini duduk"
Nafasnya terengah-engah karna terus berlari untuk menghindari semua gadis-gadis yang mengejarnya seakan-akan mereka semua mempunyai obsessed terhadap vinden, bahkan karna ini vinden harus masuk kedalam kelas khusus laki-laki saja, huftt...

Ia duduk sembari mengatur nafasnya, agar lebih tenang, setelah dia pikir sudah cukup ia langsung memasang muka yang asam, bahkan temannya tidak ingin melihatnya

"Makanya vin, jadi anak biasa aja kaya kita, iya ga fi?"

"Yoe"

"Eh dip, emang gw bakalan tau begini? dikejar cwe cwe penggila duit"

Dipta dan fian bertatapan, dan fian memberikan ekspresi mengejek, lalu dipta tersenyum tipis, dan mendekat kearah vinden

"Udah layanin aja satu satu itu cwe cwe, lo juga kan jomblo?"

"Ngaca lo juga ya, kenapa ga lo deketin aja mereka?"

"Ya kalo mereka mau sama kita juga vin, kita ambil satu satu, iya ga dip?"

Dipta hanya menganggukan kepalanya satu kali, lalu vinden melirik mereka dengan tatapan tidak senang.
Sebenarnya saja tidak semua wanita mengejarnya karna yang mengejarnya ini hanya lah anak-anak gadis yang hanya menginginkan uangnya, seperti apa yang pernah dikatakan sialnya mereka salah pemain.

MY BOY IS A CRIMINAL (nahyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang