📝 17.

343 18 3
                                    

-🖋️🖋️🖋️-

Beberapa hal bisa membuat vinden bahagia, mendengarkan seruan ombak, menghembuskan udara kebebasan, dan melihat sang pujaan...

"Res, kalo semisal kesana ga bahaya kan?"

"Den lo mau kesana? ga bahaya kok beneran ayo bareng sama gw!!"
Jawabnya seru, dan langsung menarik tangan vinden dirinya juga tidak masalah atas paksaan ini lalu dengan orang yang disebrang?

Wajahnya sedikit masam, namun dia tetap senang karna melihat orang kesayangannya itu sangat bahagia dan tertawa lebar saat ini

Mungkin sudah hampir ada 2 jam mereka bersenang-senang disana, mereka? tidak hanya salwa dan vinden, ares? ia hanya mengawasi dari pojok sambil beberapa mengambil foto-foto tuannya secara diam-diam

"SALWA!! TUAN!! INI UDAH HAMPIR 2 JAM PULANGG!!"
Lihatlah orang ini, seperti orang tua mereka saja?

Salwa yang mendengar itu langsung memanggil vinden yang kini masih sibuk bermain air

"Vin, si bapak udah marah marah eh ga udh manggil, gih udah lama juga lo main air nanti sakit"

Hey.. dirinya berhasil membuat vinden tersenyum? karna perhatian yang ia berikan, bahkan ia menurut begitu saja untuk kesekian kalinya? apakah dirinya ini seorang pengendali? entahlah

"Ga usah triak triak pak... kita juga tau waktu kok"
Ucap salwa dengan wajah yang sedikit menyebalkan, sambil terus menggandeng tangan vinden, vin sendiri juga setia dalam genggaman ini bahkan ia terus menatap kearah salwa tanpa henti?

"Inget waktu? 2 jam?"

"Khilaf, yauda ayo vinden juga kayanya ga biasa sama air?"

"Iya.. maklum jarang ke pantai"
Senyumnya tak lupa dalam jawaban itu, sadarlah ares senyuman itu vin berikan untuk sahabatmu kenapa kau masih ikut tersenyum melihatnya?

"Tuh kan, yauda pulang ayo nanti juga pasti ibu nyariin kan, kan tadi ares ga pamitan langsung pergi gitu aja"

"Kan lo yang ngeyel"

"Yauda maaff"

Perjalanan menuju rumah terasa hambar untuk ares, tidak untuk vinden bahkan ia masih setia menggenggam tangan salwa, dan untuk salwa perjalanan ini seperti perjalanan biasa

"Jalang!!"
Satu teriakan tepat pada belakang mereka membuat mereka terhenti, apa maksud teriakan itu? saat menghadap kearah suara ya... benar saja dugaan ares sang jalang muara (calon ibu ke2 salwa)

Ares menatap heran pada wanita itu, lancang bukan? bahkan etika saja ia tak punya wanita itu mulai mendekat bukan kearah ares melainkan kearah salwa dengan tatapan jijiknya yang penuh makna

"Gini? yang lo ngatain gw jalang? lo sendiri lebih dari kata jalang"
Lo-gw? jujur... wanita ini masih berumur sama dengan salwa tak heran jika salwa membencinya gayanya yang tinggi dan kelicikannya yang brengsek

Salwa hanya menatap tidak senang, sedangkan wanita ini tersenyum sedikit menang, ia mengangkat dagu milik gadis ini

"Bapak lo... bakalan jadi suami gw, dan lo... bakalan jadi anak gw, selamat menikmati kesenangan anak mama, hahaha"

MY BOY IS A CRIMINAL (nahyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang