📝 3.

1.1K 71 2
                                    

-🖋️🖋️🖋️-

Pagi yang masih terlalu cepat untuk tuan muda kita, ia masih terduduk dikasurnya dengan wajah lusuhnya karna dirinya yang baru saja bangun tidur, ia tidak ingin sekolah untuk hari ini namun seperti tak segampang itu untuk melakukan hal ini.

Ia menarik nafasnya dan menghembuskan kasar, lalu mengambil ponselnya yang berada di atas meja, ia membuka WhatsApp nya untuk melihat pesan

Wajah vinden yang melihat pesan tersebut bingung, bagaimana bisa fian bicara kao dirinya tau? bahkan dia baru saja menyapa dunia dengan sapaan kurang baik, namun ia hanya membiarkan pesan tersebut lalu meletakan kembali ponselnya dan pergi untuk m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah vinden yang melihat pesan tersebut bingung, bagaimana bisa fian bicara kao dirinya tau? bahkan dia baru saja menyapa dunia dengan sapaan kurang baik, namun ia hanya membiarkan pesan tersebut lalu meletakan kembali ponselnya dan pergi untuk mandi.

Dibawah sana, sudah banyak sekali aktifitas yang dilakukan pembantu-pembantu yang sedang memasak, membersihkan rumah dan sebagainya, begitu besar rumah ini bahkan satu dua tiga pembantu saja mungkin akan kewalahan

“Nyonya untuk tuan vinden akan dimasakan apa?”

“Ah.. untuk vinden cukup siapin roti aja bi, palingan kaya biasa dia gaakan makan nasi bi”

“Oh baik nyonya”

Pembantu itu membungkukan sedikit badannya lalu pergi kedapur kembali untuk menyiapkan roti tersebut.

“Hari ini, hari pertama kamu”

“Baik yah”

Berbicaraan ini tiba-tiba terhenti karna ayahnya yang tiba-tiba membalikan badannya untuk menyapa bos nya dan membungkukkan badannya, namuan begitu juga dengan ares ia juga membungkukkan badannya untuk menghormati bos ayahnya yang sekarang mungkin juga akan menjadi bos nya

“Ares...”
Panggilan itu terucap dari mulut bos nya yaitu tuan walliam sontak ia tersenyum dan membungkukkan sedikit lagi badannya

“Bagus kau mau menuruti ayahmu”
Ares hanya bisa membalasnya dengan senyuman

“Dan kau siap?”

“Jika saya sudah disini artinya saya sudah siap tuan, apapun”

“Bagus, kau sama seperti ayahmu tidak takut untuk memilih keputusan”
Punggungnya di tepuk, mungkin untuk menunjukkan bahwa bos nya bangga padanya? itu tak masalah dan ares hanya tersenyum.

Dari kejauhan terlihat seseorang yang sedang menuruni tangga dengan menggendong tas nya sebelah dengan pakaian seragam, sekarang ia sedang menuju untuk menemui ibunya

“Good morning honey”

“Morning ma”

Ia duduk di kursinya dan sudah tersiap rotinya diatas meja, ia langsung mengambil slai kacang yang ada di sebelahnya dan mengoleskannya di roti tersebut

“Kamu kenyang makan roti doang sayang?”

“Kenyang ma, vinden ga perlu makan banyak banyak”

Mama nya hanya pasrah dengan jawaban anaknya itu, dan melanjutkan makanannya sendiri

MY BOY IS A CRIMINAL (nahyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang