📝 22.

216 14 2
                                    

-🖋️🖋️🖋️-

"Lo bakalan ngerahasia in ini semua kan den? tolong gw"

Diam tidak ada jawaban dari sang empu sendiri, dia sendiri juga masih memikirkan ini, bodyguard nya adalah seorang criminal sekarang seorang pembunuh dan juga penjahat dan jika terus di sembunyikan berarti dia hidup bersama criminal? namun jika diungkapkan siapa yang akan menjaganya nanti? jujur vinden sekarang benar-benar butuh ares untuk menjaganya setelah kejadian yang menimpa orang tuanya itu

"Den.., gw tau gw jahat tapi lo harus tau gw ngelakuin itu karna gw punya alasan gw gamau orang tersayang gw disakiti"

Ia mengerti, memang seperti ini kepribadian ares tidak senang melihat hal-hal keras yang menimpa kesayangannya, namun mungkin cara membalasnya saja yang salah

Detik-detik terus menghantui vinden seharusnya ia tidak setakut ini karna ini bukan perbuatannya tapi kenapa sekarang ia ikut merasakan takut yang ares rasakan? Dirinya hanya bisa menarik nafas sebelum mengambil keputusan untuk melindungi ares

"Gw sendiri bingung, kalo gw lindungi lo berarti gw hidup berdampingan sama criminal? tapi kalo gw ngasih tau mereka...."

Seketika perkataan dari vinden terhenti, ares yang mendengar pun ikut bingung kenapa? jika dirinya memberi tahu orang lain, apa?

"Apa vin?"

"Gw harus ngelepas orang yang berharga dalam hidup gw"

Sekarang? ares benar-benar dibuat bingung dirinya seakan tidak bisa menangkap apa maksud dari perkataan vinden melepas orang yang berharga? dirinya?

"Maksud lo?"

"Lo, lo berharga buat gw lo udah jadi bagian dari hidup gw res tapi gw juga ga bisa terus terusan boongin kejahatan lo ini ke publik, tapi juga di satu sisi gw masih butuh lo buat ngelindungi gw"

Tatapan penuh kekosongan ia berikan untuk menatap seseorang yang lebih tinggi darinya

"Gw emang jahat, vin gw cuman minta tolong buat rahasiain ini sampai gw bisa nyingkirin semua musuh musuh tuan walliam setelah semua beres lo boleh penjarakan gw den"

Entah apa yang dipikirkan ares ini, menyingkirkan? berarti dia akan melanjutkan kejahatan criminalnya ini nanti?

"Gw bakalan rahasiain ini semua dari orang orang tapi kalo tiba tiba kejahatan lo kebongkar sendiri gw ga bisa ngebelain lo"

Satu anggukan paham dari orang yang lebih tinggi, kini dirinya memeluk hangat tubuh kecil itu atas ucapan terimakasih karna masih mau melindunginya dari masalah ini, sedangkan yang di peluk tidak ada balasan apapun

🖇️🖇️🖇️🖇️

"Hari ini fyan tidak berangkat kembali, ada yang tau kenapa?"

"TIDAK!"
Suara kompak mereka berikan untuk menjawab pertanyaan dari guru yabg sekarang sedang mengabsen jujur sudah banyak sekali alpha milik fyan disini dan ini semenjak menghilangkannya vinden juga

Istirahat pertama, sekarang dipta hanya sendiri saat sedang seperti ini ia sangat merindukan moment moments saat mereka bertiga bersama meskipun jarang sekali vinden pergi kekantin

"Den, tolong pulang pertemanan kita beneran retak semenjak hilangnya lo"
Lirihnya sambil mengacak-acak makanan yang ada di depannya, bahkan ia tidak memakannya hanya satu dua suap saja sudah malas dengan pikirannya ia memilih untuk pergi

"Dip!"
Panggilan yang berhasil membuat ia menoleh kebelakang, wanita kecil dengan pakaian almamater yang berwarna abu muda sudah tentu ia seorang osis, kini wanita itu sudah tepat didepannya

"Lo dipta, pacar ceya kan?"

"Iya, kenapa?"

Tanpa basa-basi nya ia memberikan secuil kertas yang sudah pasti itu adalah sebuah surat, raut wajah menjelaskan semua dipta hanya menerimanya tanpa bertanya apapun

"Dari ceya"

🖇️🖇️🖇️🖇️

Kini seseorang sedang terduduk pada batu besar yang berada di tepian pantai melihat sekeliling yang sangat sepi hanya dirinya sendiri disana ombak mulai menguat memberikan suara yang begitu keras namun tenang, matahari yang juga sudah lelah mulai menidurkan diri, pikiran mulai menghantui kembali

"Gw harap keputusan gw buat jagain ares itu udah bener karna selama ini ares juga udah jagain gw, ga salah kan kalo gw mau ngelindungi dia juga?"

Pertanyaan itu terus ia lontarkan pada dirinya sendiri, tak heran jika sesekali ia terlihat tidak menyenangkan hari ini bahkan setelah pembicaraannya bersama ares

"Kalo gw ga lindungi dia juga.... gw ga bisa, gw butuh ares"

Sudahlah dia benci terus memikirkannya, akhirnya dirinya pergi meninggalkan tempat itu masih dengan satu pertanyaan yang sama yang ia tinggalkan disana.

Langit kini mulai gelap, suara ombak yang kian tenang melelapkan tidur anak dengan sejuta kesialan pikiran yang tenang membuat dirinya tersenyum dalam tidur, senang melihat dirinya seperti ini bahkan sekarang ares tidak berhenti menatapnya bagaikan menatap harta yang paling berharga untuknya sekarang

"Gw disini vin, selalu sama lo"

"Gw disini vin, selalu sama lo"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-★★★★★-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY BOY IS A CRIMINAL (nahyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang