📝11.

418 39 1
                                    

-🖋️🖋️🖋️-

"Fyan si dipta gamau balik?"

"Gatau, lo mau pulang? tumben"

"Kaga si tapi gw pikir tu anak pacaran undah lama banget gw udah muak sama muka lo yan"

"Sialan, biasalah dipta tau sendiri aja gmn anaknya kalo udah punya cwe"

-gw ga liat ada batang hidung dari tu anak? syukurlah jadi gw aman-

"Oh ya den, tadi pas kita berangkat gw liat ada yang buntutin kita dari gw sama lo keluar dari gerbang lo, lo tau?"

UHUK!

Satu es batu kecil berhasil masuk kedalam tenggorokannya begitu saja setelah mendengar pertanyaan dari fyan barusan mengejutkan untuk vinden karna dugaannya salah

"Pelan pelan den lagian gw nanyain nya santai juga"

"Iyaa ya gw juga gatau ni es batu kecil kecil banget makanya langsung ketelen, tadi lo nanya apa?"

"Nyalahinnya es lo, ya itu lo kenal sama orang yang tadi buntutin kita?"

"Hahaha mana gw tau, gw aja malah gatau tadi ada yang buntutin gw sama lo"

"Masa si padahal kayanya lo dari tadi nengok kebelakang mulu"

"Iya, udah la palingan dia anak tetangga"

"Kan rumah lo sendiri den disana kok bisa tiba tiba lo punya tetangga?"

"Ya maksud gw kan rumah gw paling sendiri didalem tapi pas udah keluar dari gerbang kan banyak rumah rumah orang"

"Ya lagian lo rumah halamannya panjang banget"

"Protes noh sama ayah gw, gw belum lahir itu rumah juga udah berdiri lama disana"

Fyan hanya terdiam, berfikir mungkin benar kalau yang mengikutinya saat sudah keluar dari gerbang karna memang dia melihat dirinya saat sudah sedikit jauh dari gerbang rumah vinden, tiba-tiba ponsel miliknya berdering satu notice yang ada adalah WhatsApp dari ayahnya setelah ia membacanya ia hanya melihat dan memasukkan kembali ponsel itu dengan cepat.

"Den, mumpung kita lagi berdua aja"

Vinden yang semula sedang meminum es nya lagi langsung terdiam mematung lalu menghadap kearah fyan dengan alis yang menyatu menjadi satu

"Kenapa?"

"Hahaa muka biasa aja den, gw bercanda doang kayanya nungguin si dipta kelamaan atau jangan jangan malah udah pulang, udah lah den kita pulang aja duluan"

"Tumben amat"

"Maless juga gw nungguin orang pacaran doang, gih"

Fyan berdiri dari duduknya diikuti oleh vinden yang juga berdiri dari duduknya lalu membuang es miliknya dan mereka berjalan untuk keluar dari sana, saat akan sampai di pintu keluar vinden melihat orang yang tidak asing yang ia cari dari tadi dia sedang duduk tepat disebelah komedi putar milik anak-anak kecil berdiam menengok kanan kiri, vinden yang melihat itu seketika menghentikan langkahnya

MY BOY IS A CRIMINAL (nahyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang