-🖋️🖋️🖋️-
Sudah 35 menit berlalu
kini semua sudah selesai dengan makanannya masing-masing begitu juga dengan vinden yang kini sedang memainkan ponselnya dan masih duduk di kursi makannya, ayahnya melihat vinddn sekilas lalu mulai membuka pembicaraannya“Vin... apa alasan kamu marah marah hari ini?”
Vinden berhenti untuk melakukan aktifitasnya pada ponsel tersebut ia melirik kearah ayahnya lalu mengangkat kedua alisnya dan mulai meletakkan ponselnya dimeja makan tersebut
“Ga, ga ada alasan lain selain anak cwo yang ayah kerjakan dan ayah sekolahin dengan maksud buat jagain vinden?”
Ayahnya kini mulai paham dengan ini, yang benar saja ia marah karna ini? pikir ayahnya sekarang namun jika dipikir lagi ya pantas vinden marah itu pun tanpa sepengetahuan dirinya
“Iya dia, kenapa?”
“Ayah masih nanya kenapa? buat apaan si yah? vinden udah besar”
“Kamu belum bisa jaga diri kamu sendiri vin”
“Terus? apa alasan ayah sama mama daftarin aku banyak kegiatan dari nembak, manah, dan lain lain dan ayah masih nganggep aku ga bisa jaga diri?”
“Vinden dengerin ayah, kamu masih lupa apa yang terjadi terakhir kali? waktu kamu pulang sampe larut malem kalo ga ada om aren bakalan jadi apa kamu nanti”
“Tapi yah setidaknya ayah kasih tau dulu sama vinden jangan langsung seenaknya ngasih vinden penjaga gini”
“Ya karna ayah tau kamu ga akan setuju jadi ayah ga ngomong kamu dan sekarang kamu harus terus sama dia, dia bakalan jagain kamu kemanapun”
“Yah..”
“Udah vin dengerin kata ayah, ayah gamau kamu kenapa napa lagi buat kamu juga vin”
“Yah vin-
Belum sempat ia menyelesaikan perkataannya, ia harus berhenti saat ayahnya pergi meninggalkan dirinya begitu saja sebelum semua selesai, mamanya melihat dirinya beranjak dari duduknya dan mengelus kepala vinden
“Mungkin ini yang terbaik buat kamu vin... ayah juga gamau kamu kenapa napa, semua sayang sama kamu vin, mama ayah gamau kamu kenapa napa”
“tapi ma...”
Dirinya tidak melanjutkan perkataannya ia memilih untuk pergi dari tempat tersebut dan pergi ketaman rumahnya.Menenangkan diri sendiri disana disanding dengan suara-suara malam yang membuat malam ini benar-benar sunyi, dengan begitu banyak bintang diatas sana dan bullan yang terus memancarkan cahaya indahnya
“Buat malam ini gw cuman mau lo dengerin perkataan gw lan”
Vinden mulai menatap bullan dan berkata padanya namun entah kenapa tiba-tiba bullan tersebut langsung tertutup oleh awan hitam perlahan juga cahaya itu menghilang vinden benar-benar tak mengerti apa salahnya?“Bahkan bullan aja gamau dengerin perkataan gw, apalagi orang orang”
Akhirnya ia memilih untuk berdiam diri menatapi langit dengan keheningan malam, untuk hari ini ia benar-benar tak ingin mengucapkan sepatah kata apapun semua orang selalu saja sama sepanjang hari mengacaukan harinya terus menerus hingga ia tak tau kapan ia memiliki hari sendiri setelah ini?Tanpa ia sadari sedari tadi vinden tidak hanya sendiri, ia sedang dipantau oleh seseorang ya seperti yang kalian tau orang tersebut ares yang melihat vinden dari kejauhan hanya melihat keadaannya, karna ia tadi dengar jika ia baru berdebat dengan ayahnya karna dirinya namun untuk menampakkan diri ares tidak mau ia tidak ingin mengganggu tuannya itu yang sedang memerlukan waktu sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOY IS A CRIMINAL (nahyuck)
Teen Fiction"he just a criminal" Seseorang yang harus terlibat atas janji ayah dan majikannya, yang mengharuskan dirinya untuk melibatkan sebuah rasa cinta.