Ingin sekali menghindar terlebih dahulu dengan masalah yang sedang dihadapi, tapi apa bisa dikatakan laki-laki jika dia menghindar dengan masalah yang ada??
Ternyata sangat lelah bertarung dengan isi kepala itu. Rasanya denguran ombak saja kalah berisiknya dengan isi kepalaku sekarang.
Haruskah ku akhirnya semuanya sekarang?? Setelah 3 tahun bersama dia apa sekarang waktunya untuk berpisah??
Aku gak bisa, aku gak bisa tanpanya, aku gak bisa bukan berarti belum mencobanya. Aku gak bisa karna aku tidak ingin mencobanya meskipun untuk memastikan bahwa aku mampu atau tidak tampa dirinya.
Aku tak bisa demi apapun. Jangan paksa aku untuk menyudahinya. Jangan pernah lagi memaksaku untuk jauh darinya, sungguh ini menyiksaku. Apa jangan-jangan kalian sengaja agar aku dan dia tersiksa atas kemauan kalian?? Egois emang.
Maaf.
Sepertinya aku yang egois, maaf seperti aku yang salah, maaf karna aku yang memulainya dulu, maaf karna aku tak membukakan pintu keluar untukmu sekarang, maaf aku egois, maaf memang aku egois, maaf bukan mereka yang egois tapi aku, aku yang telah memaksamu sampai sejauh ini. Maaf, maaf, maaf itu kata yang tidak bisa membalikkan semua keadaan sekarang ini.
Rony dan Nabila menepati janjinya untuk sekedar lari pagi sebelum melakukan aktivitas hari ini. Setelah semalaman memikirkan nasehat dari orang tua masing-masing membuat dua manusia ini terlihat lesu meskipun selalu ada senyum paksa dalam bibir mereka berdua.
"Pagi Bang" Sapa Nabila setelah Rony sampai dihalaman rumahnya.
"Pagi cantik, kamu tunggu dulu disini aku mau pamit sama Abi Uma"
"Gak usah Bang, tadi aku udah pamit ko. Nanti keburu panas larinya" Ucap Nabila
Sebenarnya Nabila tidak mau Rony bertemu orang tuanya setelah ucapan mereka semalam membuat Nabila takut mereka mengatakan hal yang tidak-tidak ke sang kekasih. Bukan tidak ingin meluruskan hungungannya saat ini, tapi Nabila rasa dia belum siap dengan beberapa hal buruk yang menimpanya nanti.
"Yaudah ayo masuk" Ucap Rony yang membuat Nabila masuk kedalam mobil kekasihnya itu.
Didalam mobil hanya ada keheningan saja, kalau saja hanya salah satu dari mereka yang mempunyai beban mungkin akan ada yang menyadari keheningan ini. Pasalnya mereka dalam situasi yang sama-sama tertekan dalam pikirannya. Orang tua yang sudah ikut campur tentang kehidupan percintaannya, tidak ada yang salah dengan itu. Yang salah hanya keputusan yang belum dikeluarkan saja, rasanya berat memutuskan tanpa ada orang yang dirugikan bukan??
Sekiran 15 menit mereka sampai ditempat tujuan, tidak ada yang mengambil handphone ataupun air minum, mereka meninggalkan semuanya dalam mobil. Berjalan penan dan melakukan pemanasan terlebih dahulu.
"Sayang kamu hari ini kegiatannya apa aja?? " Tanya Rony.
"Paling mau ke kantor sekedar ngecek aja abis itu mau lanjut skripsi sayang, sebagian aku udah di acc lohhhh" Ucap Nabila bangga.
"Wihh keren banget pacar aku, aku juga loh skripsi udah di acc sebagian" Jawab Rony kembali.
"Isttt Bapak satu ini mau S2 aja bentar lagi, berarti selesai S2 kamu mau buka perusahaan kamu itu dong?? " Tanya Nabila.
"Maunya si gitu, nunggu nanti aja yah semoga semuanya sesuai dengan rencana sayang"
"Aamiin" Ucap Nabila.
"Udah pemanasannya?? Ayo kita lari dari kenyataan" Ucap Rony diiringi dengan ketawa candaan.
"Let's go"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amin Yang Sama (Kalah Start Season II)
Teen Fiction,18 Desember 2023 Cerita Fiksi Aku tidak pernah berfikir untuk menjatuhkan hatiku secepat mungkin, sampai bertemu dengan laki-laki yang pada pandangan pertama saja sudah kukatakan salah. Karna dengan jelas perbedaan kita sangat tampak nyata, aku yan...