King dan keluarganya sudah tiba beberapa saat yang lalu. Denada meremas gaun ungu muda yang saat ini ia kenakan. Ia merasa gugup dan gelisah. Terlebih saat Olivia masuk dan mengusap pelan puncak kepala Denada.
"Putri mommy sangat cantik. Mommy senang kamu tidak menolak perjodohan ini. Sekarang ayo turun jangan biarkan king dan keluarganya menunggu."
Denada keluar dari kamar. Ia menunduk saat menuruni tangga. Perasaannya semakin tidak karuan saat mendengar perbincangan kecil di ruang keluarga.
"Ah ya, Tuan dan Nyonya Maverick ini putri saya." Suara Silas terdengar.
"Silas, kau tidak perlu formal karena sebentar lagi kita akan menjadi besan. Bukan begitu Olivia?" Grace terkekeh saat mengatakan itu. Ia kemudian melirik Olivia dan Denada secara bergantian. Olivia tersenyum senang mendengar perkataan Grace, wanita paruh baya itu bernafas lega karena keluarga Maverick mau berbesanan dengan keluarga Ryder. Dengan begitu, bisnis Ryder akan mendapatkan jaringan yang lebih luas karena kuasa Maverick yang luar biasa. Terlebih, King sendiri yang ingin melamar Denada, walaupun Olivia sendiri bingung kapan putri bungsunya berkenalan dengan penerus raja bisnis tersebut.
"Putrimu sangat cantik." Puji Asher yang segera diangguki oleh Grace.
"Denada, kemarilah."
Denada duduk disamping Silas, di depannya ada King yang sedari tadi tidak melepas tatapannya dari sosok gadis cantik yang saat ini masih saja menunduk malu.
"King jangan terus menatapnya seperti itu, lihatlah calon menantu mommy jadi malu-malu." Kata Grace.
King mengalihkan tatapannya ke arah lain. Benar kata Grace, gadis yang sebentar lagi akan menjadi tunangannya itu sangatlah cantik natural.
"Siapa namamu sayang?" Tanya Grace pada Denada.
"De...Denada Kathleen Ryder, auntie." Jawab Denada gugup pasalnya sesekali ia mencuri pandang kearah King dan mendapatkan tatapan datar dari lelaki itu.
"Nama yang cantik, seperti dirimu." Balas Grace.
"Jadi, mari kita ke inti pembahasan. Tujuan kami kemari untuk melamar putri anda untuk putra saya, King." Ujar Asher.
"Tentu saja dengan senang hati saya menerimanya. Namun alangkah baiknya kita tanyakan pada Denada langsung." Jawab Silas kemudian mengalihkan tatapannya kepada Denada yang duduk tepat disampingnya.
"Nada, angkat kepalamu!" Bisik Olivia saat menyadari semua tatapan mengarah pada putrinya.
Saat mengangkat kepalanya, Denada langsung terpaku menatap King yang juga tengah menatap datar kearahnya.
"Ya Tuhan dia sangat tampan tapi tatapannya sangat mengerikan!" Batin Denada.
"Bagaimana nak, kamu menerima lamaran kami?" Tanya Asher.
"Sa...saya menerimanya uncle."
"Syukurlah kalau begitu, kita akan membahas tanggal pertunangannya." Kata Asher.
"Lakukan sekarang!" Suara King terdengar, kini King lah yang menjadi pusat perhatian.
"Apa?" Tanya Olivia.
"Pertunangannya bisa dilakukan sekarang, saya sudah mempersiapkan cincin pertunangannya." Ujar Silas.
***
Denada melihat cincin yang melingkar jari manisnya. Denada tidak menyangka jika ia sudah menjadi tunangan orang, terlebih orang itu adalah King Leonel Maverick!
Semalam, setelah bertukar cincin alias tunangan dengan sangat sederhana, kedua keluarga yang memiliki pengaruh di dunia itu memutuskan tanggal pernikahan. Denada sempat terkejut saat mendengar bahwa ia dan King akan menikah seminggu lagi. Sangat cepat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears of King's Wife
RomanceDenada tidak pernah tau apa yang membuat King sangat mendendam padanya. Rasanya ia tidak pernah sekalipun mencari masalah dengan raja bisnis itu. Tapi kenapa? Kenapa King begitu berambisi membuatnya menderita. King menjerat Denada dan mengikatnya d...