KAMI "3"

436 21 3
                                    

Kring....kring...kring....

Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh sekolah forty eight HS berhamburan keluar kelas untuk kembali ke rumah masing masing. Terlihat seorang gadis sedang berjalan di koridor sendirian.

"Marsha..." panggil seseorang dari belakang Marsha yang berjarak tidak begitu jauh dari Marsha.

"Kak Zean. Kenapa?"

Orang itu adalah zean, orang yang menyukai Marsha dari lama. Namun Marsha menghiraukannya karena Kathrin menyukai zean. Zean adalah kakak kelas Marsha dan teman dari Kathrin.

"Pulang bareng yok" ajak zean.

"Nggak perlu, nanti aku di jemput"

"Di jemput siapa, pagi tadi kan kamu naik ojek"

"Kan bisa naik ojek lagi" ujar Marsha santai.

"Nggak ada penolakan!" Ujar zean lalu menarik tangan Marsha tanpa meminta izin terlebih dahulu.

"Awas lo Marsha" ujar seseorang yang melihat adegan di mana zean dan Marsha akan pulang bareng.

•••

Setelah melakukan perjalanan beberapa menit, Marsha di antar sampai ke halaman rumahnya. Zean langsung pamit untuk pulang.

"Makasih ya kak"

"Sama sama sha"

"Aku pulang dulu" lanjutnya.

"Hati hati kak"

Setelah kepergian zean, Marsha masuk ke dalam rumah yang lumayan mewah untuk menuju ke dalam kamarnya. Selang beberapa jam berlalu, sekarang Marsha sudah bersih bersih dan sedang santai di atas kasurnya.

Brak....

Pintu kamar Marsha terbuka kasar oleh seseorang. Marsha yang mendengarnya tersontak kaget dan melihat pelaku itu. Terlihat Kathrin yang berada di ambang pintu dengan raut wajah yang terlihat sedang emosi.

BUGH

BUGH

BUGH

Tanpa aba-aba, Kathrin memukuli Marsha di bagian perutnya. Sebuah bogem mentah mendarat di perut Marsha beberapa kali. Marsha yang mendapat serangan mendadak tidak bisa menahan serangan dari Kathrin.

"Sudah gua bilang ya sama Lo, jangan pernah deketin lagi zean" ujar Kathrin.

"Maaf kak hiks, Marsha sudah nolak hiks tapi kak Zean maksa hiks" ujar Marsha sembari terisak.

"Gua nggak peduli ya, Lo itu harus nurut apa yang gua bilang. Lo sudah di kasih hidup enak itu harusnya bersyukur bangsat!" Tegas Kathrin. Setelah mengatakan itu, Kathrin langsung keluar dari kamar Marsha.

Marsha yang diperlakukan seperti itu hanya bisa menangis dalam diam, ia tidak bisa melawan karena juga mereka adalah keluarganya sendiri.

"Kuatkan aku tuhan, semoga mereka bisa menerima aku sepenuhnya. Aku ingin di sayang seperti anak pada umumnya" ucap Marsha sembari terisak dan berlinang air mata.

Karena mungkin Marsha terlalu lelah, ia tertidur dengan posisi tangan memegangi perutnya yang sakit akibat ulah Kathrin.

•••

STORY (K.A.M.I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang