50.

1.5K 69 0
                                    

"Huaaa kak inang" teriak zee bangun tidur dia berlari langsung melompat ke pangkuan jinan.

"ehh kenapa dek" tanya jinan.

Kini eight sister berkumpul di ruang tv dengan christy di pangkuan shani anteng.

"huhuhu.. kak inang jangan tinggalin adek" ucap zee menangis menatap jinan.

Jinan terkekeh lalu mengusap rambut zee.

"siapa yang tinggalin adek sih" ucap jinan.

"heumm zee mimpi kakak pergi.. hiks" ucapnya kembali menangis.

Jinan menggeleng kan kepalanya.

"enggak sayang, itu cuma mimpi udah ah jangan nangis" ucap jinan mengusap air mata zee.

"huuu kak zee cengeng" ledek christy yang berada di pangkuan shani.

Mereka terkekeh.

"enggak yah aku gak cengeng" ucap zee sambil mengusap pipinya yang basah.

"kak zee cengeng" ucap christy sambil menjulurkan lidahnya.

"ihh awas ya kamu kitty" ucap zee mengejar christy.

Christy yang melihat itu turun dari pangkuan shani langsung berlari.

"hahaha kak zee cengeng" ucap christy dengan berlari mengelilingi rumah tv.

Sedangkan kakak-kakaknya hanya menggelengkan kepalanya.

"udah adek dedek hei nanti jatuh loh" ucap cindy.

"kak zee udahh aku capek" ucap christy memelankan larinya.

Zee langsung menangkap christy.

"kak udahh..hufh hufh capek" ucap christy yang berada di dekapan zee.

"kamu nakal" ucap zee.

Shani menatap zee takut-takut kalau tania tiba-tiba keluar dan melukai christy.

Christy memang sudah tau jika zee punya alter ego, dia menatap mata kakaknya.

"iyah kitty minta maaf kak zee" ucap christy tersenyum lalu memeluk kakaknya erat.

Zee pun membalas pelukannya.

"sini adek dedek" ucap shani.

Mereka berdua duduk seperti semua.

"nonton ikan yok, cici kitty mau nonton ikan" ucap christy.

Feni langsung mengganti chanel tv nya ke siaran kartun khusus christy.

Mereka senyap menemani sibungsu menonton kartun kesukaan nya.

"mpen mau kemana" tanya shani ketika melihat feni berdiri.

"mau ambil minum ci" ucap feni.

"ini udah ada dek" ucap shani menunjukan botol besar didekat meja.

"ehh iya" ucapnya lalu duduk kembali.

"aduhh kok sakit ya" gumam sisca memegang perutnya.

Chika yang berada di samping sisca menoleh.

"kenapa kak" tanya chika menatap sisca.

"gak gpp dek" ucap sisca tersenyum.

"shh"

"kenapa kak" tanya chika khawatir sisca bersandar di sofa dan menunduk.

"kak jinan" panggil chika.

"kak sisca" ucap chika membuat jinan berdiri menghampiri nya dan diikuti yang lain.

"adek kenapa" tanya jinan sambil mengusap rambut sisca.

"perutnya sakit..hiks..hiks.." ucap sisca mendongak dengan air mata yang sudah banjir canda banjir.

"sini kak inang gendong" ucap jinan menggendong sisca ala koala karena tubuhnya kecil dan ringan.

"mau kekamar gak sama kak cindy diusap-usap perutnya" ucap cindy sambil mengusap belakang sisca.

"gak mau hiks..hiks..sakit.." ucap sisca mengeratkan pelukannya ke jinan.

"kenapa adek sakit perutnya" tanya shani mengusap kepala sisca.

Jinan duduk ditempat sisca tadi dengan sisca disampingnya.

"kemarin di sekolah makan apa" tanya shani.

"seblak" tanya shani digelengi sisca.

"mie pedes" tanya feni dan digelengi sisca lagi.

"makan bakso" ucap sisca pelan.

"tapi" ucap jinan, dia tau adiknya ini suka sambel namun sangat berlebihan.

"t-tapi hiks.. sambelnya banyak.." ucap sisca.

Shani menggeleng kan kepalanya ditempat semula dengan christy dipangkunya.

"phi sisca sakit perut" tanya christy menatap shani.

"iya sayang" ucap shani sambil mengusap pipi christy.

"sini tatap inang" ucap jinan membawa wajah sisca agar menatapnya.

"mau diulang lagi" tanya jinan.

"enggak inang" ucap sisca menggeleng kan kepalanya sambil menangis.

"mau makan sambel lagi gak" tanya jinan tegas namun ada kelembutan disana.

Sisca menggeleng kan kepalanya.

"denger inang, sisca itu punya asam lambung nanti kalo makan sambel terus tambah parah, nah mau masuk rumah sakit terus diinfus mau" ucap jinan menakuti.

Sisca menggeleng cepat sambil mengusap air matanya.

"makanya jangan makan sambel oke? Jangan.makan.sambel" ucap jinan mencubit pelan pipi sisca.

"umm tapi dikit boleh" tanya sisca komen.

"makan sambel boleh tapi harus dijadwalin, nanti inang yang buat, mam sembel juga harus ada kakak-kakaknya" ucap jinan.

"masih sakit gak perutnya" tanya jinan sambil mengusap perut sisca.

"masih inang" ucap sisca memeluk jinan kembali.

"sini sama kak cindy" ucap cindy duduk disamping jinan.

"gak boleh, kak cindy sama aku" ucap chika memeluk cindy.

Shani hanya menggelengkan kepalanya.

"kak cindy gak boleh" ucap chika menatap cindy membuat dia terkekeh.

"aduhh iya deh huh bayi" ucap cindy membalas pelukan chika.

"bobo aja ya inang usap pelan perutnya" ucap jinan kepada sisca.

"iya inang" ucapnya pelan lalu sisca memejamkan matanya.

Christy masih fokus menatap layar tv sampai tiba-tiba ada yang menutup matanya.

"cici" ucap christy menatap shani sinis.

"hahaha kamu fokus benget sih dek" ucap shani.

"cici jangan ganggu" ucap christy.

Shani tersenyum.

"yaudah padahal cici mau kasih dedek mimi tapi dedek gak mau, cici kasih kak zee aja lah" ucap shani membuat christy memutar badannya jadi menghadap shani.

"kitty mau mimi cici hais" ucap christy ingin membuka kancing baju shani namun shani menahannya.

"eh kiss dulu dong" ucap shani memanjukan bibirnya.

Muach

"udah cici ayo cepatt" rengek christy.

Shani membuka kancing bajunya dan memberikan apa yang christy mau.

"zee sini sama mpen" ucap feni memeluk zee.

Zee menyandarkan kepalanya di dada feni.

"sehat-sehat ya bayi" ucap feni mencium kepala zee.



Christy Dan 8 Kakaknya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang