3. SEMESTA DAN DIA

0 1 0
                                        


HAPPY  READING, FRIENDS!

VOTEE NYAA

______________

3. SEMESTA DAN DIA

Semesta punya cara untuk
mempertemukan kita.

***

Setelah pulang sekolah, Lakeisha mengendarai motornya menuju salah satu tempat untuk menyejukkan hati dan pikiran. Tempat favorit dia dan kakaknya.

Butuh waktu 30 menit untuk menuju ke tempat itu. Pantai. Tempat itu menjadi saksi bisu ia dan kakaknya merasa bahagia, tertawa puas, dan tak memikirkan beban pikiran yang menimpa keduanya.

Keisha duduk di salah satu ayunan yang berada disana. Memejamkan mata, menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Saat ia membuka mata yang semula terpejam, pandangannya menangkap sosok laki-laki yang duduk di batu karang pantai menatap hamparan luas di depannya.

Ia berniat untuk menghampiri. Pikirnya,
cowok itu mungkin sedang memiliki masalah. Jadi, tak salah jika ia mendengarkan keluh kesahnya, bukan?Keisha sebenarnya tak mau ikut campur masalah orang lain, tapi tak apalah untuk mencoba. Bisa jadi setelah pertemuan ini, mereka menjadi kenal satu sama lain atau bahkan bertemu terus-menerus.

Ia berjalan santai menghampiri cowok tadi seraya berkata, "Manusia itu makhluk yang saling membutuhkan, kalo lo butuh, bisa curhat ke gue."

Cowok tadi tetap bergeming tak mengindahkan perkataan Keisha. Itu membuat Keisha kesal dan langsung ikut duduk disamping cowok tadi.

"Woi,  lo ngga budek kan?" tanya Keisha kesal.

Cowok tadi melirik Keisha sekilas dan kembali menatap lurus ke depan. Dan menjawab dengan jawaban yang membuat Keisha bertambah tersungut. "Sokab."

Keisha rasanya ingin menonjok wajah cowok tampan didepannya ini—Tampan?bukan, maksud Keisha jelek. "Serah. Gue juga lagi baik nih, saran gue jangan di sia-siain."

Cowok tadi masih saja diam, membuat Keisha juga ikut terdiam. Keduanya saling terdiam menikmati senja yang mulai tiba.

"Luka itu jangan dibiarin mengering dengan sendirinya. Apalagi luka dihati."

Perkataan itu membuat cowok disamping Keisha menoleh kearahnya. Menatap Keisha dengan tatapan datar. Keisha yang ditatap seperti itu hanya menaikkan sebelah alisnya ikut menatap cowok tadi.

"Obatnya?" tanya cowok itu singkat, yang membuat Keisha mengernyit heran memahami kata yang terlontarkan oleh cowok itu.

Butuh waktu lima detik untuk mencerna ucapan itu, ia lantas menjawab. "Obatnya diri lo sendiri. Lawan rasa sakit di luka lo, kalau lo butuh seseorang untuk lo jadikan penyembuh lo bisa datang ke dia. Jangan mengasingkan diri, tunjukin ke semua orang kalau lo itu baik-baik saja."

Cowok itu hanya mengangguk mendengarkan, tetap menatap Keisha cukup dalam. Meresapi setiap kata yang di ucapkan gadis disampingnya ini. Benar apa yang dikatakannya. Ia harus melawan rasa sakit ini.

"Lo butuh obatnya kan? nih gue kasih." Keisha berucap, kemudian menunjukkan senyuman manis yang ia punya, sangat manis, kedua lesung pipinya pun ikut terlihat.

LAKEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang