SEMOGA SUKA CERITA INII, AAMIIN
HAPPY READING, FRIENDS!
7. HARMONI TULUS
Setiap tawa yang kita bagi bersama, menjadi palet warna-warni dalam lukisan persahabatan.
***
Dalam perjalanan kehidupan yang penuh warna, sahabat bagaikan lukisan melengkapi setiap nuansa. Seperti sinar matahari yang memeluk kota ketika senja tiba, sahabat adalah kehangatan yang selalu menyinari saat-saat sulit.
Di keramaian kantin yang amat sesak, terdapat enam remaja berbeda gender yang sedang bercanda ria. Salah satu remaja berhasil membuat teman-temannya tertawa dengan tingkah konyolnya. Mengabaikan kepadatan kantin, seolah-olah hanya ada mereka berenam yang duduk disana.
"HAHAHA IJAN LO APAAN DAH RAMBUTNYA DIKUNCIR BEGITU." tawa Jazira, paling kencang diantara yang lain.
"Heh Jazi! ini tuh lucu tau, lo mah nggak tahu style rambut orang ganteng." balas Ijan cemberut.
Niko menabok belakang kepala Ijan,yang membuat sang empu meringis. "Lo mah bukannya lucu malah kaya kambing," komentarnya.
Yang lain menganggukan kepala, terkecuali Alzani, cowok itu hanya tersenyum kecil menanggapi. Bahkan, Novan pun ikut tertawa kecil.
"Ijan, lo tuh cowok. Yang ada malah kaya kambing, bener tuh kata Niko." sahut Keisha.
Pasalnya, cowok itu mengikat rambutnya yang lumayan panjang, ikat dua. Seperti tanduk kambing. Sepanjang jalan menuju kantin saja, ia sudah ditertawakan.
"Lo udah ganteng tau, Jan. Nggak usah pakai kuncir juga kali apalagi kuncir dua begitu." celetuk Zira, seketika membuat Niko yang sedang meminum menjadi tersedak.
Niko langsung menatap permusuhan kepada Zira. Tidak terima jika pacarnya itu memuji cowok lain. "Hehe, jangan gitu ngapa, Zira nggak bakal muji Ijan lagi deh. Ijan jelek banget." tanggap Zira saat melihat tatapan permusuhan itu.
Ijan melotot tak terima, ia mendengus. Baru saja diterbangkan ke langit langsung dijatuhkan hingga ke rawa-rawa. "Huhuhu, nggak ada yang bela Ijan. Kalian bukan teman Ijan." ungkap Ijan sok sedih.
Seketika mereka terdiam, hingga dengan serempak mengucapkan sebuah kalimat. Membuat Ijan langsung menangis, dramatis.
"EMANG KITA TEMENAN?"
Mereka semua tertawa, walau dengan hanya hal kecil seperti itu. Hal sekecil apapun yang kita jalankan dengan tulus, kita juga akan menikmati ketulusan tersebut.
Kebersamaan sahabat adalah ikatan yang kuat, didalamnya terpupuk kepercayaan, tawa, dan dukungan tanpa syarat.
***
Sejak pulang sekolah, Keisha hanya berdiam diri dirumah. Menikmati kesendiriannya. Ia tak beranjak dari kasur kesayangannya sedari tadi, hingga malam ini. Karena, gadis itu sedang tertidur nyenyak.
Drtt drtt
Bunyi getaran yang berasal dari ponselnya, berhasil mengakhiri tidur nyenyaknya. Ia meraba-raba nakas disampingnya, tempat ia meletakkan ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKEISHA
Teen Fiction"Hilangnya kamu bagai senja tanpa warna, meninggalkan langit hati yang kelabu." -Lakeisha Agnindhiya *** "Dari luka, menjadi tawa, kemudian rasa." -Alzani Davendra