14. CERITA BERSAMA SAHABAT

0 1 0
                                    

HAPPY READING

SEMOGA SUKA !!

••••

14. CERITA BERSAMA SAHABAT

Bagaimanapun ceritanya, kenangan akan selalu terselip di dalamnya.

****

Bel istirahat baru saja berbunyi, semua siswa maupun siswi berhamburan menuju kantin. Termasuk Keisha dan sahabatnya, Jazira. Mereka saat ini sedang menunggu sahabatnya yang lain, di kelas XI IPA 2.
Kelas Alzani beserta tiga sahabatnya.

"OMG NENG KEISHA SAMA JAZI NUNGGUIN IJAN YA?!" teriak Ijan, menyambut kehadiran Keisha dan Zira.

Niko yang berada di sebelah Ijan, ia menjewer telinga cowok yang berteriak tadi, "Jan, jangan teriak! malu maluin aja lo!"

Ijan mengaduh kesakitan, "Lepas please, kuping gue udah merah itu." ucapnya memelas.

"Lepasin, Niko." ujar Al, merasa kasian dengan Ijan.

Niko menyengir, ia kemudian menghampiri Zira yang sedang tersenyum ke arahnya. "Selamat siang, pengisi hati nya Ferniko." Ia mengacak rambut Zira pelan.

Sementara para sahabatnya, memutar bola mata, malas. Sudah terbiasa melihat interaksi mereka.

"Ayo jalan." ajak Novan berjalan terlebih dahulu, di ikuti oleh lainnya.

Setibanya di kantin, mereka memesan makanan masing-masing. Tak lama dari itu, makanan mereka pun telah tersaji di atas meja. Mereka menyantap makanan dengan hikmad.

"Ehem, Ijan mau ngasih tebak-tebakan, yang jawab ngga dapet apa apa, kok." ucapnya seraya tersenyum lebar.

Ketiga orang yang ada di meja tersebut menatap Ijan dengan pandangan bertanya. Sedangakan dua lainnya, hanya menatap datar, tentu Alzani dan Novan.

"Gajah, gajah apa yang hobinya ngebatalin?" tanya Ijan, memulai pertanyaan.

Niko mengetukkan jari telunjuknya di dagu, seolah tengah berfikir. Sedetik kemudian ia menjetikkan jarinya, "Pasti gajadi."

Ijan manggut-manggut, kemudian menggeleng. "Sebenernya Ijan gak tau jawabannya, asal nanya doang."

Niko menggeram kesal, "Kalo gak tau, kenapa lo tadi bilangnya ngasih tebakan bukan mau nanya!"

"Loh, emang beda ya?" tanya Ijan sambil menggaruk keningnya.

"Serah lo." jawab kelimanya kompak.

Ijan menghela nafas, kepalanya ia telungkupkan di atas meja. "Kok Ijan gak di ajak ngomong kompak?"

Mereka berlima terdiam, tak ingin mengurusi Ijan, mereka pergi dari kantin secara diam-diam agar Ijan tidak menyadari. Ketika Ijan menenggakkan tubuhnya, ia berteriak kencang.

"WAHH ANJAYANI SEKALI KALIAN, GUE DI TINGGALIN!"

****

Sore ini Keisha beserta Jazira sedang berkeliling di sebuah mall. Niatnya, mereka ingin membeli novel. Kini, keduanya tengah memilih beberapa novel populer. Di tangan Keisha sudah ada tiga buku, tak hanya buku novel, tetapi, ia juga membeli buku motivasi.

LAKEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang