╞═════𖠁8𖠁═════╡

56 9 2
                                    

"Aku suaminya, ada apa ini?"
Tanya Sehun dengan sikap santai. Tiba-tiba pria tampan itu muncul dari arah pintu. Sehun sudah biasa dengan ulah Jongin sejak dulu. Bukan hal baru lagi untuknya menghadapi semua ini.

"Baguslah, Anda suami dari yang mana, Tuan?"
Tanya petugas memandang Jongin dan sang lawan tadi bergantian.

"Itu, yang sedang meratap itu"
Sahut Sehun, menggeleng melihat kelakukan Jongin dan Sam.

"Tolong Tuan, khawatir nya kalau tidak ada pihak keluarga yang menenangkan, pertengkaran ini akan tetap berlanjut di luar. Keduanya tidak ada yang mau mengalah"
Jelas kepala keamanan.

Dari arah pintu masuk, tampak pria muda berkacamata menyusul masuk. Mengenakan kemeja hitam dan celana kain, pria itu tampak gagah, tak kalah dengan Sehun.

"Caitlyn, apa-apaan ini?"
Suara berat yang terdengar familiar di telinga Jongin itu ditunjukkan pada lawan seterunya. Gadis itu menciut dan menunduk.

"Maaf, Kak Damian"
Ucap gadis yang ternyata bernama Caitlyn.

Deg_

"Mr. Damian"
Jongin bersuara pelan, sembari menyembunyikan dirinya dibalik punggung sang asisten. Ia tidak mau sampai terlihat atau dikenali.

"Siapa itu, Tuan?"
Tanya Sam, ikut berbisik.

"Itu, Sam. Pria yang baru saja masuk. Di samping Sehun. Dia dosen di kampusku dulu, Sam. "
Jongin berbisik-bisik pelan, tidak mau keberadaannya diketahui.

Ditengah bisik-bisik antara majikan dan asisten, tiba-tiba Sehun memanggil suaminya, Ia memilih menyelesaikan masalah ini, tak ingin berlarut-larut.

"Sayang, kemari!"
Pintar Sehun, menoleh ke arah Jongin yang bersembunyi dibalik tubuh Sam. Asisten yang lain sontak hanya bisa mengulum senyum secara bersamaan.

"Sayang!!"
Teriak Sehun lagi.

"Sam, bagaimana ini? Aku tidak takut dengan Sehun, Aku takut dengan pria berkacamata itu"

"Sudah, temui saja, Tuan"
Sam mendorong pelan majikannya.

"Sayang... "

"Ya..... "
Jongin berjalan menunduk, menyembunyikan wajahnya.

"Minta maaf dan selesaikan segera. Aku tidak punya banyak waktu. Aku____"

"Maafkan Aku"
Jongin mengulurkan tangannya sembari memalingkan wajahnya ke arah lain. Jiwa pemberaninya menciut saat bertemu dengan si dosen tampan.

"Aneh, sepertinya ada yang tidak beres dengan anak ini. Tidak bisanya dia jadi begini penurut. Pasti ada yang dirahasiakannya"
Sehun membatin.

Pertengkaran selesai, Jongin bisa bernafas lega saat dosennya berpamitan tanpa menyadari keberadaannya yang sejak tadi menunduk sembari bersembunyi sedikit dibelakang tubuh suaminya.

Namun kelegaannya tidak berlangsung lama, saat pria muda itu tiba-tiba berbalik dan menyerukan yang melekat dalam dirinya.

"Nini... "

Hening, Sehun mengerutkan dahi saat pria itu memanggil sebuah nama dan menatap suaminya.

"Kamu Nini, kan?"

"Ya.. Sir"
Ragu-ragu, Jongin mengangkat wajahnya. Tersenyum kaku, sembari menatap sang dosen.

"Sayang, kamu mengenalnya?"
Tanya Sehun heran.

"Ya, Mister Damian ini dosen di kampus ku dulu"
Jongin menjelaskan, berusaha tersenyum.

Sehun terkejut, tetapi Ia berusaha membuang jauh-jauh pikiran buruk yang tiba-tiba menguasai otaknya. Selama ini Ia mencoba berpikiran positif, tidak mau merusak hubungannya dengan Jongin karena sesuatu yang belum jelas.

"Ya, sudah. Sampai bertemu lagi" Damian tersenyum dan berlalu.

_____________


"Mina, Temani suamiku berbelanja. Aku akan menemani Yichan disini"
Ucap Sehun begitu mereka sudah berjalan keluar dari ruangan keamanan pihak mall.

"Kamu tidak ke kantor?"
Tanya Jongin, mulai bersikap biasa.

"Aku memberimu waktu dua jam. Aku yang akan menemani Yichan selama kamu berbelanja. Ajaklah Mina"
Sehun menjelaskan.

"Mina, katakan apa yang kamu inginkan pada suamiku____"

"Tuan, saya juga mau!"
Potong Sam, dengan mengangkat tangannya.

Sehun hanya berdecak. Dan menggelengkan kepalanya pelan

"Ya sudah, temani suamiku sana"

"YES!!"
Sam meloncat dengan tangan yang terkepal.

"Ya sudah, Aku pergi dulu Sayang"
Jongin segera menemui anaknya. Mengecup putranya dengan sayang. Ia senang bisa berbelanja tanpa di ganggu si buntelan lucu.

"Mommy tinggal sebentar, disini dulu dengan Daddy nee"
Ucap Jongin bergegas pergi. Baru saja hendak melangkah, tetapi Sehun menghentikannya.

"Sayang, kamu melupakan sesuatu?"
Tanya Sehun, setelah melihat Jongin mencium putra semata wayangnya tetapi mengabaikannya.

"Hah? Ada apa, Sayang? Ada yang tertinggal?"
Tanya Jongin bingung.

Sehun berjalan mendekat, diciumnya kedua pipi Jongin sama seperti saat Jongin mencium Yichan.
"Kamu melupakanku, Sayang"
Bisik Sehun tersenyum. Menepuk pelan pucuk kepala Jongin.

"Kamu berhutang banyak padaku, Sayang. Nanti malam buat Yichan tidur lebih awal"
Lanjut Sehun mengedipkan sebelah matanya. Dengan kedua tangan terselip di saku celana, Sehun berusaha menyimpan perasaannya sendiri. Entah Jongin yang banyak berubah atau dirinya yang semakin tua, semakin manja dan merasa diabaikan.

__________


"Capek Sayang? Hmm"
Sepeninggalan Jongin dan para asisten, kini Sehun sibuk mengruus anaknya.

Masih menggunakan setelan jas kantor, sepatu Pantofel yang mengkilat serta menggendong baby gembul yang sama tampannya, membuat Sehun terlihat seperti Hot Daddy.

Tidak sedikit diantara para pengunjung mall yang mencuri-curi pandang pada Sehun dan Yichan. Bagaimana Baby Chi yang terlihat sangat gembul dengan pipi yang kemerah-merahan nya membuat sebagian orang menjerit gemas.

"Aaa... Tattatattaa... Tata.. Ma.. "

Bayi dengan model overall levis yang dipadukan dengan kaos putih dan topi yang senada membuat bayi hasil kerja keras oh Sehun setiap malam itu sangat tampan dan lucu dalam satu waktu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




the love story of hunkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang