╞═════𖠁31𖠁═════╡

52 7 3
                                    

"Ma... Mamami... "

Yichan berceloteh sambil menepuk-nepuk dada Jongin dengan tangan yang bebas infus. Saat ini keduanya sedang berada di kamar pasien yang ada di rumah sakit tempat Yichan dilahirkan dulu.

"Iya-iya Sayang.. Yichan haus, hmm?"

Jongin segera mengangkat kaos yang dipakainya dan seketika puting kecil miliknya menjadi sasaran sang buah hati.

Jongin menepuk pelan bokong yang berlapis diapers itu, matanya terlihat sembab karena terlalu banyak menangis. Menangisi putranya yang harus di rawat inap karena luka dikepala kecil itu harus dijahit dan dilakukan pemantauan khusus, juga karena ulah suaminya yang.. Sungguh Jongin tidak habis fikir, disaat seperti ini Sehun malah memilih pergi.

"Appa.. Lelaki seperti apa yang Appa sodorkan untukku?"
Hanya kalimat itu yang Jongin rapalkan dalam hati.

"Tatata.... Tatatata... Dadadadiii.. "

"Dadadii.. Maaa.. "

"Ma! Hiks.. "

Yichan kembali menangis saat dia terus memanggil Daddy, namun orang yang mirip dengan dirinya itu tak kunjung datang.

"Aaaaa........ "

Jongin segera berdiri dan menggendong Yichan

"Sayang... Hei.. Jangan menangis hmm.. Kan ada Mommy disini"
Badan kurus itu harus menanggung beban berat karena bobot Yichan yang semakin bertambah.

"Tatatatatata... Aaaaaa"

Jongin sungguh kewalahan, dia harus menahan badan Yichan supaya tidak banyak bergerak juga tangan yang diinfus itu agar tetap tenang.

"Sayang jangan banyak gerak, nanti sakit tangannya"

Jongin rasanya ingin ikut menangis. Hari sudah sore dan dari pagi hanya Ia sendiri yang mengurus Yichan. Bayi itu tidak ingin ditinggalkannya barang sedikitpun. Bahkan untuk ke kamar mandi saja Jongin akan melakukannya dengan cepat kilat sebelum bayi gembulnya akan mengamuk kembali.

Cklek..

"Yichan"

Panggilan lembut itu mengalun di kedua telinga Jongin, juga pemilik nama langsung menoleh saat namanya diucapkan.

"DIIII... "

Sehun datang dengan membawa sebuah totebag besar di tangan kanannya.

"Tatatatatata... Diiii... Diiii... "

Yichan langsung melonjak-lonjak di atas gendongan Jongin, kedua tangannya terulur kearah sang Daddy.

"Biar Yichan sama aku"

Izin Sehun sebelum mengangkat Yichan dari gendongan Jongin.

"Tatatatatatatata... Dididi... Tatatatatata..."
Bayi gembul itu langsung mengecupi seluruh wajah Daddy nya.

Chup..

"Anak Daddy hebat"
Puji Sehun saat melihat Yichan tetap ceria walaupun tangan dan kepalanya di perban.

"Kamu mandi dulu Sayang, setelah itu makan. Aku sudah membawakan bajumu disitu"
Tunjuk Sehun pada totebag besar yang di bawanya.

Mendekat kearah Jongin dan memeluk dengan satu tangannya.

"Aku mencintaimu"
Bisik Sehun dan diakhir dengan kecupan ringan di pelipis suaminya.

"Dadadadi.. Dadiiiii"
"Dadadada... Dadadii"

"Kamu mandi hmm, Aku akan menjaga Yichan"
Sehun tersenyum sambil mengusap ringan surai Jongin.

"Dadadadada... Dididiidiidididi... "

Yichan menepuk-nepuk dada Sehun yang berlapis kemeja biru dan menunjuk-nunjuk kearah pintu.

"Iya iya, ayo kita jalan-jalan"

Sehun mulai berjalan menggendong Yichan dengan tangan satu, sedangkan tangan satunya lagi membawa tiang infus bayi nya.

Melihat kepergian Sehun dan Yichan, Jongin segera pergi ke kamar mandi. Huhh rasanya Ia ingin berendam sedikit untuk merilekskan segala otak dan ototnya.


___________



"Maafin Daddy, hmm"
Sehun membawa Yichan berjalan-jalan di taman rumah sakit.

"Daddy jahat ya nak, hmm?"
"Pasti sakit kan?"
"Maafin Daddy sudah terlalu abaikan sama kalian"
"Kamu tau nak, kamu dan Mommy mu itu adalah harta paling berharga buat Daddy. Bahkan Daddy rela menaruhkan nyawa Daddy untuk kalian. Daddy sangat mencintai kalian"

Gumam Sehun saat Yichan mulai tertidur di pangkuannya. Sepertinya bayi itu kelelahan menangis, sedari keluar dari IGD bayi yang sebentar lagi akan menginjak usia satu tahun itu belum tidur sama sekali. Terus menangis dan memanggil namanya.

the love story of hunkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang