╞═════𖠁16𖠁═════╡

45 6 1
                                    

Membuka pintu apartemen di malam hari, Jongin disambut dengan suara riang si buah hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuka pintu apartemen di malam hari, Jongin disambut dengan suara riang si buah hati.

"Tatatata.... Ma!"

"Hallo, Sayang"
Jongin segera mendekat kearah Yichan setelah mencuci tangannya di wastafel depan.

Chup..

"Humm.. Sudah wangi anak Mommy"
Jongin mengangkat tubuh gembul Yichan ke pangkuannya.

"Tatatata.. Ma... Tatatata.. Ma"

Jongin tertawa kecil saat melihat putranya yang melakukan aksi protes kepadanya. Menepuk-nepuk dadanya dengan tangan bulat itu.

"Iya iya, maafkan Mommy hmm.."

"Ma.. Tatatata.. "

Jongin segera membawa putranya ke dalam kamarnya. Sebenarnya dia lelah, tapi Ia tidak tega kalau harus membiarkan Yichan bersama pengasuhnya lagi.

"Tadi makan sama apa, hmm?"

"Tatatata.. Tatatata.. Ma.. Ma"

Jongin hanya tergelak saat mendapatkan jawaban dengan bahasa bayinya Yichan.

Segera membawa Yichan ke arah tempat tidur, mendudukannya dipangkuan dan mulai memberikan asi pada putranya.

Gerakan Yichan yang sedang menikmati asi miliknya membuat Jongin tertawa gemas, kenapa putranya sangat lucu sekali sih.

"Kukumu sudah mulai panjang, Sayang. Nanti dipotong hmm"
Gumam Jongin sambil meneliti satu persatu kuku mungil di jari gemuk Yichan.

Sibuk memandangi kuku milik putranya, Jongin dikejutkan dengan suara pintu kamar yang terbuka dengan paksa.

"Sayang!"
Panggil Sehun dengan nafas yang terlihat ngos-ngosan.

"Kamu kenapa sih?"
Tanya Jongin dengan heran.

"Da!!"
Oh Yichan yang semula fokus dengan kegiatan menyusunya seketika menoleh, melihat sangat Daddy dengan mata bulatnya.

Sehun segera mendekat ke arah tempat tidur, menghampiri Yichan dan berdiri di samping Jongin yang sedang duduk memangku Yichan. Sedikit menunduk, sebelah tangannya Ia bawa untuk menutup wajah Yichan, dan satu lagi meraih tengkuk Jongin untuk memberikan kecupan singkat di bibir penuh itu.

Chup..

"Jangan marah lagi, aku mencintaimu"
Gumam Sehun di depan bibir suaminya.

Sebelum..

"Akhhhh!!"

"Kenapa Daddy digigit sih"
Keluh Sehun sambil mengibaskan tangannya, menunduk menatap Yichan yang tertawa dengan puas.

Chup..
Chup..
Chup..

"Aaa... Tatatata.. Tata.. Da.. "

Dengan gemas Sehun segera menerjang anaknya. Menciumi seluruh wajah bulat itu beserta perutnya yang menggembung.

"Tattata... Aaa.. Tatatata.. Dada"

"Siapa suruh gigit Daddy hmm.. Sini Daddy gigit balik"

"Aaaa... "

Sedangkan Jongin hanya tertawa, menahan berat badan Yichan yang terus bergerak-gerak karena serangan sang suami.

"Hun, sudah"

Puk!

Jongin menepuk punggung Sehun pelan.

"Sayang sudah, nanti Yichan menangis"
Jongin  segera mendorong dada Sehun menjauh.

Sehun segera menyudahi kegiatannya.

"Kamu mandi dulu sana, habis itu jagain Yichan. Aku mau masak buat makan malam"

"Hah? Bukannya tadi kamu disana sudha makan Sayang?"
Tanya Sehun heran, karena saat di pesta tadi Jongin sudah terlihat makan.

"Tadi gak nafsu, gara gara lihat muka____"

" sayangg... "
Tegur Sehun sebelum Jongin mengatakan kata yang tidak pantas di dengar oleh anaknya.

"Iya iya. Udah sana"

____

"Yichan udah tidur? "
Tanya Sehun saat Jongin masuk ke dalam kamar mereka, apartemen di Austria milik Sehun memang mempunyai 3 kamar. Satu untuk Sehun dan Jongin, satu untuk Yichan yang sudah dilengkapi dengan ranjang khusus bayi dengan ukuran besar, dan satu lagi untuk Mina. Dulu saat belum ada Yichan, kamar-kamar itu dipakai untuk ruang kerja Sehun dan sisanya dibiarkan kosong.

"Sudah, sepertinya dia akan tidur nyenyak malam ini. Tadi makan nya banyak banget"
Cerita Jongin terkekeh sambil menyusul Sehun yang sudah lebih dulu berbaring.

Chup..
Mengecup pipi putih itu sebentar sebelum masuk ke dalam dekapan hangat suaminya.

"Kita besok flight jam dua siang"
Seru Sehun sambil mendekap erat tubuh Jongin.

"Huum"
Jongin hanya bergumam, Austria sedang memasuki musim dingin, dan di apartement mereka hanya ada satu mesin penghangat dan itupun sudah Jongin taruh di kamar tempat Yichan berada. Jadi hanya tubuh Sehun lah yang menjadi satu-satunya penghangat baginya.

"Besok mau belanja dulu? Aku akan menjaga Yichan"
Tawar Sehun.

Jujur sedikit banyak dia merasa bersalah, seharusnya kepergian keluarga nya ke Austria untuk bersenang-senang, tetapi ternyata suaminya malah tidak nyaman dengan kehadiran koleganya.

"Besok bangunlah pagi, tidak perlu membuat sarapan. Ambil Dompetku dan pergi belanja sesukamu. Aku yang akan menjaga Yichan"
Perintah Sehun sambil memberikan kecupan di kening si cantik.

the love story of hunkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang