Sehun menggulung lengan kemeja hitamnya, berdiri di depan cermin meja rias. Menyemprotkan parfum di beberapa titik, Ia tersenyum saat celana panjangnya ditarik si gembul Yichan.
"Dadada.. dada.. da.. "
Celoteh bayi lucu itu dengan tangan yang menggenggam celana kain sangat Daddy."Ya, Sayang. Daddy bersiap dulu, baru menggendong mu"
Sedangkan Jongin sibuk memerah asi untuk stok putranya selama acara peresmian perusahaan cabang KAI Entertainment yang baru. Jongin memilih meninggalkan Yichan pada pengasuh, tidak mau membawa bayi gembul itu, sungguh Ia tidak sanggup jika harus menghadapi kerewelan putranya di tengah keramaian, belum lagi Ia harus menjaga Sehun dari Florence di saat bersamaan.
Merasa dihiraukan oleh sang Daddy, Yichan berbalik menuju ke arah ranjang yang di atasnya terdapat seseorang yang telah melahirkannya.
"Ta!... Tatatata.. Ma"
Suara teriakan Yichan begitu melengking saat melihat Jongin duduk di sisi ranjang dengan pompa asi elektriknya."Ya, Sayang. Sebentar lagi, ya. Mommy harus memenuhi botol susu mu dulu"
Jongin berkata sambil menggendong putranya yang tiba-tiba sudah merambat di kakinya."Mamamam... Mamamammammm... "
Celotehnya memukul pelan kaki Jongin dan memekik girang."Baru saja mamam, Sayang. Nanti lagi ya"
Jongin mengernyit, menggoda putranya."Sayang, apa masih lama?"
Tanya Sehun."Sebentar lagi. Aku mau membuat kedua botol ini penuh dulu, baru bisa meninggalkan Yichan tanpa gangguan. Kamu tahu sendiri kan bagaimana Yichan kalau minum susu, tidak akan pernah puas kalau hanya sekali"
Gerutu Jongin.
"Seperti kamu itu"
Tambahnya yang menimbulkan kekehan dari si Daddy."Ya sudah, aku bawa Yichan ke depan dulu. Kamu bersiap-siap, aku akan kembali secepatnya"
Ujar Sehun, membungkuk meraih tubuh gembul Yichan."Bye-bye ke Mommy dulu Chi.. "
Pinta Sehun, menyodorkan putra gembulnya agar Jongin bisa melabuhkan ciuman pada pipi bakpao milik Yichan.______
Ballroom hotel sudah disesaki karyawan dan petinggi KAI Entertainment. Suara musik bercampur dengan obrolan-obrolan rincian mengiringi malam acara family gathering serta peresmian perusahaan cabang. Sehun dan Jongin terlihat duduk di salah satu meja bundar, bergabung dengan petinggi perusahaan lainnya. Dengan tampilan santai, keduanya duduk bersisihan menikmati acara yang malam itu dipandu oleh salah satu artis Austria.
"Sayang, apa kamu menyukai menunya?"
Tanya Sehun, berbisik di telinganya Jongin yang sedang menyantap steak.Jongin mengangguk. Tanpa sengaja penglihatannya beradu dengan Florence yang duduk tepat di hadapannya. Wanita itu diam-diam mencuri tatap ke arah mereka dan mengumbar senyuman saat tertangkap basah. Tatapan Flo yang lebih tertuju pada Sehun, membuat Jongin kesal sendiri.
Jongin dengan sengaja merapatkan duduknya pada Sehun, melingkarkan lengannya pada bisep milik suaminya.
"Sayang, aku tidak menyukai direktur barumu"
Keluh Jongin berbisik tepat di telinga Sehun."Memang kenapa?"
Tanya Sehun"Dia menatapmu.... seperti hendak memiliki. Aku tidak suka. "
"Aku milikmu, biarkan saja"
Sehun berbisik dengan santainya. Tangannya mengusap punggung Jongin dengan lembut. Ia paham betul bagaimana Jongin."Aku tidak suka!"
Ungkap Jongin lagi."Biarkan saja, Sayang. Kenapa harus mengurusi perasaan orang. Itu haknya. Mau melihat siapa, menyukai siapa. Yang terpenting itu suamimu, bukan yang lain"
Sehun menenangkan sembari mencuri kecupan di pipi Jongin.Begitu bibir Sehun mendarat di pipi, Jongin seketika protes.
"Sayang... ""Sudah aku katakan... jangan pikirkan perasaan orang lain. Apa yang ingin kamu lakukan... ya lakukan saja, sejauh itu tidak merugikan orang lain"
Lanjut Sehun."Jangan terlalu dekat padanya, kalau tidak mau melihat suamimu yang cantik ini menjadi tontonan semua orang. Aku tidak pernah main-main"
Jongin mengancam.
"Aku tidak segan-segan menjambaknya di tengah keramaian. Berani macam-macam, kamu akan tahu sendiri akibatnya!"
Ancam Jongin."Iya, Sayang"
Sehun tergelak."Jangan menatapnya!"
Lanjut Jongin lagi, menyodorkan potongan steak ke dalam mulut Sehun.
"Aku tidak suka.""Aku akan memejamkan nata sepanjang acara"
Sehun tersenyum. Dicemburui Jongin adalah salah satu hal terindah di dalam hidupnya. Cemburu Jongin menunjukkan seberapa besar cinta yang ada untuknya. Semakin dicemburui Jongin, semakin Ia gila karena bahagia."Sudah jangan berisik. Habiskan steakmu. Jangan pedulikan Flo, dia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kamu"
Sehun berbisik di telinga Jongin sebelum akhirnya menegakkan kembali posisi duduknya. Beruntung suara hiruk pikuk acara membuat obrolan mereka tidak didengar orang lain, toh juga walaupun didengar orang-orang di sana tidak akan paham dengan bahasa mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
the love story of hunkai
FantasiKisah 𝑂ℎ 𝑆𝑒ℎ𝑢𝑛 dan 𝑂ℎ 𝐽𝑜𝑛𝑔𝑖𝑛 sebagai sepasang orang tua baru bagi putra tunggal mereka 𝑂ℎ 𝑌𝑖𝑐ℎ𝑎𝑛. Sama-sama sebatangkara, dan hanya ditemani oleh para asisten, bagaimanakah mereka menjalaninya kehidupannya?