Dering ponsel menghentikan obrolan ringan Sehun dan Chanyeol yang saat ini berada di ruang kerja milik Sehun.
Sehun tersenyum melihat nama Jongin yang menghubunginya.
"Ya, Sayang?"
Sapa Sehun dengan sumringah"Tuan, ini aku Sam. Tolong cepat susul ke Mall. Tuan Jongin sedang bertengkar dengan salah satu pengunjung. Semua asisten tidak sanggup melerai, hanya Tuan Sehun yang bisa menenangkannya"
Sam menjelaskan dengan buru-buru. Suara teriakan Jongin terdengar membahana ikut tertangkap indra pendengarannya."Apa yang terjadi?" Tanya Sehun panik
"Anakku bagaimana?"
Lanjut Sehun"Biasa, tuan Jongin___"
Sam tidak melanjutkan kalimatnya, Sehun sudah memotong terlebih dahulu."Kirimkan alamatnya, aku akan menyusul.. "
Tegas Sehun.______
"Minta Maaf sekarang juga!!"
Teriak Jongin dengan tatapan penuh amarah. Telunjuknya mengarah tegas ke arah wajah cantik, yang terlihat angkuh dibalik keanggunannya. Mereka terpaksa digiring ke bagian keamanan mall demi menghindari kerumunan orang."Maaf, saya tidak sengaja!"
Sahut wanita itu dengan ketua. Sedikit menciut saat melihat kemarahan Jongin yang semakin menjadi."Sudah Tuan"
"Diam kamu Sam!"
Teriak Jongin"Aku bisa menahan jika aku yang dicurangi, tapi ini anakku. Dengan kepala mataku sendiri aku melihat wanita ini mendorong putraku hingga terjatuh."
Jelas Jongin, masih tidak Terima."Aku tidak sengaja"
Sahut sangat wanita berusaha membela diri."Tuan, sudah. Baby Chi tidak terluka juga"
Sam yang berada disamping Mina yang sedang menggendong Yichan sedikit kesusahan karena bayi itu terus menangis dan memberontak, bahkan menarik-narik bajunya. Astaga kenapa anak sama ibu sama saja sih, suka menyiksa."Tidak bisa begitu, Sam. Kalau dengan minta maaf cukup, besok... Perempuan sombong ini akan mengulangnya ke orang lain. Dia sedang sial karena tanpa sengaja menyenggolku. Aku akan membuat perhitungan dengannya. Memang hal sepele, tetapi aku tidak suka kalau ada yang menganggu orangku apalagi anakku!"
Ungkap Jongin. Ia sudah menyingsingkan lengan kemejanya, siap bertarung dengan wanita bergaun indah."Ayo, tentukan tempatnya. Mau dimana? Parkiran? Aku akan meladeni!"
Tantang Jongin berdiri dengan berani di hadapan lawannya. Terlihat dari bahasa tubuhnya, sang wanita bukanlah perempuan biasa."Mina, bawa anakku pulang. Aku tidak mau Yichan melihatku bertengkar! Sam kamu antar mereka! Biarkan aku mengurusnya disini"
Perintah Jongin."Tuan sudah, jangan diperpanjang. Kalau sampai Tuan Sehun tahu, nanti___"
"YA KAMU DIAM SAJA!!"
Teriak Jongin kesal, sejak tadi Sam terus mengomelinya."Aku harus memberinya pelajaran. Jangankan aku, andaikan dia menyentuh asisten rumah pun.. Aku akan tetap tidak terima. Apalagi ini anakku. Aku tidak bisa diinjak-injak. Kalau bukan aku yang membela anakku, siapa lagi!"
Ungkap Jongin penuh emosi."Aku tidak terima sebelum dia meminta maaf dengan benar"
Lanjut Jongin._________
"Panggilkan keluarganya saja!"
Ucap kepala keamanan setelah tidak ada seorang pun yang mau mengalah. Kedua orang dihadapannya tetap dengan ego masing-masing.Deg-
Jongin menatap kearah Sam meminta bantuan seperti biasa. Sedangkan sangat lawan dengan santai menghubungi seseorang diponselnya. Suara wanita lawan Jongin terdengar lembut mendayu, semakin di dengar makin membuat Jongin muak.
"Sam, kemari!"
Pinta Jongin melambaikan tangan. Seperti biasa, asisten kesayangannya itu akan menjadi tameng untuk semua kekacauan yang dibuatnya."Aku tidak mau, Taun. Minta Kent saja!"
Tolak Sam, menunjuk ke arah Kent yang sedang berusaha menenangkan Yichan bersama Mina."Kent belum terverifikasi, Sam. Bagaimana bisa membantuku"
Bisik Jongin mulai khawatir."Aku tidak mau terlibat, Tuan. Aku tidak berani melihat wajah menyeramkan Tuan Sehun"
Sam meemilih menjauh.Jongin menghela nafas kasar, kemudian berbalik menatap sang kepala keamanan mall. Pria dengan setelan biru itu sedang menunggu jawaban dari Jongin.
"Orang tuaku.... Orang tuaku.... Emm... Sudah meninggal.. Hiks"
"Aku sebatangkara, harus mengurus semua adik adikku, apalagi adikku yang ini sedang sakit-sakitan semenjak Ayah meninggal"
Jongin mendramatisir keadaan sembari mengeluarkan ponselnya. Terlihat dia mengusap layar dan menunjukkan foto pusara Siwon dan Yeri. Wajahnya dibuat begitu memelas dengan mata berkaca-kaca. Bergegas menuju kearah Sam, memeluk asistennya itu dengan erat sambil menangis."Sam, tolong ikut memelas bersamaku. Kalau tidak, kita akan terkena masalah. Kamu tidak mau sampai Sehun datang ke sini, kan?"
Bisik Jongin memeluk Sam sambil menangis sesenggukan."Adikku yang malang.. Hiks"
Jongin mengusap kepala Sam dengan lembut."Kurangajar!"
Batin Sam"Suamimu?"
Tanya kepala keamanan sesaat setelah menatap Yichan dan Jongin bergantian.Waduh! Masa aku harus mengaku suamiku sudah meninggal juga.
Jongin menelan saliva gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
the love story of hunkai
FantasiKisah 𝑂ℎ 𝑆𝑒ℎ𝑢𝑛 dan 𝑂ℎ 𝐽𝑜𝑛𝑔𝑖𝑛 sebagai sepasang orang tua baru bagi putra tunggal mereka 𝑂ℎ 𝑌𝑖𝑐ℎ𝑎𝑛. Sama-sama sebatangkara, dan hanya ditemani oleh para asisten, bagaimanakah mereka menjalaninya kehidupannya?