Part 31

487 41 1
                                    

Waktu benar-benar cepat berlalu, bahkan seokjin masih belum percaya jika ia sudah beristri, dan lebih tidak percaya lagi jika ia akan menjadi seorang ayah dalam waktu dekat ini. Perasaannya baru kemarin ia bertemu dengan si manis tanpa sengaja, tapi sekarang wanita manis itu sudah menjadi tanggung jawabnya.

Puk

Seokjin terkesiap, saat sebuah tepukan halus ia rasakan di pipinya. Senyum lembut terukir saat sang kesayangan berdiri dihadapannya memakai dress terusan selutut dengan surai terurai, sungguh manis...ia menyukainya.

"Oppa kenapa melamun? apa ada masalah?" tanya yoongi lembut, mendudukan dirinya disamping sang suami

Seokjin tersenyum, lalu mengelus pipi cubby itu lembut "Aku hanya masih belum percaya bisa memilikimu, aku benar-benar tak menyangka akan menikah dengamu, dan hidup bahagia seperti ini"

"Masa masih belum percaya, padahal aku sudah hamil besar seperti ini"

"Kkk, aku percaya sayang. Aku hanya masih  tak menyangka saja. Dulu aku berfikir menikah itu merepotkan, tapi aku salah...justru menikah itu adalah sebuah anugrah kebahagiaan tiada tara yang pernah aku rasakan" lembut seokjin seraya menyelipkan rambut si manis

"Kenapa kesini hm? kau harus banyak istirahat...dua minggu lagi kau lahiran"

"Jika dikamar terus, aku bosan. lagipula bagus jalan-jalan kecil seperti ini untuk membantu jalan nya persalinan nanti" ucap yoongi bersandar di pundak seokjin karena merasa lelah, padahal hanya berjalan beberapa langkah...sedangkan pria tampan itu hanya tersenyum paham dengan tangan besarnya mengelus perut besar si manis.

"Annyeong aegi-ah, cepatlah keluar dari sana. kasihan mommy mu, jika kau masih betah...jangan berbuat ulah didalam sana arrachi?" ucap seokjin, dan detik itu juga tendangan cukup kuat yoongi rasakan.

"Akh!"

"A-apa baru saja aegi menendang?"

"Hm, sshh memang selalu seperti itu...aku lupa memberitahumu" jawab yoongi sedikit meringis

"Apa sakit sekali?"

"Hm, tapi tak apa...itu tandanya aegi ingin bermain dengan mu oppa" jawab yoongi dengan senyum tipisnya, lalu mengelus sayang perut besarnya.

"Uri aegi senang disapa daddy hm?" dan tendangan kembali si manis rasakan, yang membuatnya meringis tapi tetap tersenyum lembut.

"Aegi-ah, daddy tahu kau senang...tapi bisakah jangan terlalu sering menendang? atau jangan terlalu kencang? kasihan mom, dia kesakitan sayang..."

Seolah mendengar ucapan sang daddy, tendangan berikutnya tak sekencang tadi, sukses membuat seokjin dan yoongi saling pandang dengan senyuman.

"Anak pintar" puji seokjin, lalu mengecup sayang perut buncit sang istri

"Apa kau tak bekerja oppa?"

"Tidak, aku tidak mau meninggalkanmu yang sedang hamil besar ini" seokjin mencubit pipi cubby itu gemas

"Apa, appa tahu kau tak bekerja?"

"Dia mengetahuinya, dan juga menyetujui jika aku mengambil cuti lama" ucap seokjin, dan si manis hanya mengangguk mengerti

"Apa kau sudah minum susu hamilmu, sayang?"

"Omo! aku terlupa, aigoo..."

"Ck! kau ini kebiasaan, sudah diamlah disini. Biar aku yang membuatkanmu susu"

Muach!

"Hehe...gomawo oppa"

Seokjin mengangguk, lalu pergi ke dapur untuk membuatkan susu untuk si manis. Sedangkan yoongi hanya berdiam diri saja, menonton tv yang menayangkan drama kesukaan nya. Dan pas sekali, scene drama itu sedang menunjukkan seorang wanita tengah berjuang untuk melahirkan, si manis begitu fokus menonton hingga tak menyadari jika sang suami sudah duduk disampingnya ikut menonton.

Seokjin merinding saat melihat wanita di drama itu susah payah mengejan untuk mengeluarkan sang jabang bayi, bahkan sudah meraung sakit dengan air mata mengucur. apa istrinya, akan seperti itu juga nanti? kenapa...itu membuatnya takut.

Perasaan seokjin semakin takut saat melihat wanita di drama itu tiada, tepat setelah tangisan bayi menggema diruangan serba putih itu. Istrinya tak mungkin meninggalkan nya kan?

Dengan cepat seokjin memeluk tubuh yoongi, yang membuat wanita manis itu kaget apalagi mendengar isakan kecil dari suami tampan nya itu

"Oppa kau kenapa?" cemas yoongi berusaha melepaskan pelukan seokjin, namun tak berhasil karena pria tampan itu memeluknya dengan erat

Yoongi menghela nafas pelan, dengan menepuk punggung pria tampan itu menenangkan, membiarkan sang suami menangis...

"J-jangan tinggalkan aku sayang..."

Alis yoongi menukik bingung, saat mendengar lirihan sang suami. Kenapa pria tampan ini berbicara seperti itu? siapa memangnya yang akan pergi?

"Aku tak akan meninggalkanmu oppa. Coba lepas dulu pelukannya, aku ingin melihat wajahmu" lembut yoongi, dan seokjin menurut...melepas pelukan dan menatap sang istri

Yoongi tertawa kecil saat melihat wajah tampan suaminya begitu lucu dengan wajah basah, ia tangkup rahang tegas itu pelan lalu mengelus lembut disana.

"Kenapa oppa berbicara seperti itu hm?"

"A-aku hanya takut, takut kau meninggalkan ku setelah melahirkan seperti wanita di drama itu" jawab seokjin lirih

Si manis tersenyum lembut, mengerti akan ketakutan sang suami yang sebenarnya juga ia rasakan sekarang. Ia maju, lalu mengecup sayang kedua mata seokjin hingga pria tampan itu memejam menikmati afeksi sang istri.

Cup

Cup

"Aku akan baik-baik saja, percayalah. Lagipula akan ada oppa yang menemaniku nanti, aku pasti akan kuat karena aku bersamamu"

"Aku pegang janjimu sayang" ucap seokjin, lalu menarik sang istri kedalam rengkuhan erat nya.

Wanita cantik itu mengangguk dalam dekapan, membalas pelukan sang suami tak kalah erat nya...berusaha tetap tenang walau hati tengah gelisah sekarang.

Sedangkan seokjin tengah merapal doa dalam hati, meminta pada tuhan untuk tak mengambil kebahagiannya, kebahagiaan yang sudah menemaninya hampir satu tahun ini.

'Kumohon, buat semuanya baik-baik saja tuhan....'










Halloha
Voment ya
Next Chap?
TBC.

PRESDIR KIM ( JINYOON )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang