Part 8

561 57 5
                                    

Setelah diantar pulang oleh presdir atau sekarang bisa disebut calon suaminya, yoongi hanya terbaring dengan menatap langit-langit kamar dengan kosong, memikirkan keputusannya beberapa jam yang lalu tentang dirinya menerima pejodohan yang dilakukan oleh nyonya kim.

"Semoga semuanya baik-baik saja" gumamnya, lalu tertidur miring menghadap nakas yang terdapat frame foto mendiang sang ibu

"Eomma, doakan aku supaya terus bahagia ya?" lanjutnya, lalu memejamkan matanya...tertidur untuk mempersiapkan diri untuk hari esok.


Pagi hari yang seharusnya tenang, tapi itu tak berlaku bagi wanita min yoongi, karena apa? jelas saja karena si presdir menyebalkannya itu tiba-tiba saja menelpon dan memintanya datang ke apartement.

"Dasar bahu lebar menyebalkan!" umpatnya kesal, seraya menekan tombol lift untuk menuju lantai paling atas

"Apa dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri eoh? membuatku kesal saja!"

Setelah sampai, si manis langsung saja masuk ke dalam apartement sang presdir. Namun, alisnya berkerut saat tak ada siapapun disana..

"Presdir Kim!" panggil yoongi, namun tak ada jawaban

"Mwoya? apa dia menjahiliku?" tanya yoongi entah pada siapa, dengan kesal berbalik memutuskan untuk langsung keperusahaan, namun harus urung karena wajah nya bertubrukan dengan dada telanjang sang presdir saat ia akan keluar dari unit apartement itu

"Mau kemana?"

"Uh? a-aku tadinya akan pergi ke perusahaan karena aku kira p-presdir tak ada" gugup si manis menundukan wajahnya

"Owh...aku baru saja selesai olahraga  di bawah. jadi sekarang, kau masuklah lagi dan buatkan aku sarapan" suruh seokjin, lalu masuk melewati yoongi yang sedang menetralkan dirinya

Setelah tenang, ia kembali berjalan masuk dan langsung berbelok ke dapur untuk membuat sarapan.

"Ck! kebiasaan, apa dia tak pernah membuka kulkas eoh?" kesal yoongi saat melihat isi kulkas disana sudah hampir kosong

Kepala kecilnya menggeleng, lalu mengambil beberapa lembar roti yang tersisa dan memanggangnya, ia akan membuat roti isi.

"Apa sudah selesai?"

Yoongi tersentak, lalu berbalik dan mendapati sang presdir dengan setelan kantornya. Alis si manis menukik dan tanpa disuruh, berjalan mendekat. Kaki pendeknya berjinjit lalu dengan telaten membenarkan poisi dasi sang calon suami, yang membuat seokjin terdiam karena tak percaya

"Jika begini, baru kau bisa disebut presdir" ucap yoongi menepuk pundak kokoh seokjin setelah selesai membenarkan posisi dasinya.

"Kajja sarapan"

Seokjin tersenyum tipis, lalu mengikuti calon isterinya untuk duduk diruang makan. Ah...jika begini mereka sudah seperti pasangan suami isteri sungguhan.

Setelah sarapan bersama, mereka langsung pergi ke perusahaan untuk menjalankan rutinitas mereka sebagai pekerja kantoran.








"Sepulang kantor, tunggulah aku di bawah. Hari ini eomma menyuruh kita untuk fitting baju" ucap seokjin, dan diangguki oleh si manis

Setelah mendapat jawaban dari yoongi, seokjin memasuki ruangannya begitupun yoongi yang mulai duduk dan mengerjakan pekerjaan nya.

Yoongi dengan lihai mengetik di atas keyboard komputernya, dengan mata yang tajam menatap jeli pada setiap tulisan yang ia tulis agar tak ada kesalahan apapun nantinya.

Disaat sedang fokus mengetik, tiba-tiba saja jimin datang ke ruangannya yang membuat si manis menghentikan gerakan jemarinya.

"Eum, ada apa jimin-ssi?"

PRESDIR KIM ( JINYOON )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang