Part 9

572 46 4
                                    

Yoongi meremat tangannya dalam diam, sedikit curi pandang pada sang presdir yang tengah fokus menyetir mobil untuk mengantar dirinya pulang. 

"Presdir?"

"Hm?"

"Kenapa presdir menerima perjodohan ini?" tanya yoongi penasaran, yang membuat pria tampan itu menoleh padanya sebentar

"Mungkin memang sudah saat nya" jawab seokjin santai

"Kau sendiri kenapa menerima perjodohan ini?"

"Molla, aku hanya menuruti kata hatiku saja. Tapi presdir, aku ini anak da__

"Nan arra, eomma sudah menceritakannya padaku" potong seokjin menatap calon isterinya

"A-apa presdir tidak malu?" tanya si manis, dan gelengan didapatnya

"Kenapa aku harus malu? itu semua juga diluar kehendak kita, kita tidak tahu akan dilahirkan karena apa? dan kita hanya bisa menerima nya  tanpa menghakimi"

Hangat....

Perasaannya menghangat kala mendengar penuturan lelaki di sampingnya ini, yang sebentar lagi akan menjadi suaminya. Disaat semua orang mencaci makinya karena anak haram dan tak menerimanya, sekarang ia tak percaya karena ada orang yang peduli padanya...dan itu adalah calon suaminya.

"Gomawo" tulus yoongi dengan senyum lembutnya, berhasil membuat hati seokjin bergetar untuk pertama kalinya.

Seokjin segera mengalihkan pandangannya, kembali fokus menyetir mobil dengan meremat stir mobilnya erat untuk menyalurkan perasaan aneh yang sangat baru ia rasakan

'Ada apa denganku?' 

10 menit kemudian mobil nya berhenti di sebuah plat sederhana, yoongi menundukan kepalanya sebentar

"Terima kasih karena sudi mengantarku presdir, padahal kau tak perlu repot-repot seperti ini"

"Memang merepotkan, aku terpaksa! karena eomma menyuruhku menjagamu agar tetap aman, aish...sebenarnya siapa disini yang anaknya" gerutunya kesal, membuat si manis mengulum senyumnya karena merasa lucu akan tingkah sang calon pendamping hidupnya.

"Yasudah, lain kali jika kau tak ikhlas tak usak memaksakan" balas yoongi

"Kau ingin aku dipukul eomma huh!" ketus seokjin, yang membuat si manis tertawa kecil.

"Kalau seperti itu, berarti kau harus selalu menurutinya" ledek yoongi membuat si tampan itu semakin kesal

"Sana turun!" usir seokjin

"Arraseo, kalau begitu aku masuk rumah ya presdir" baru saja membuka pintu mobil, bersiap ingin keluar...namun tangannya ditahan oleh seokjin yang membuat nya menoleh

"Ada apa presdir?" tanya si manis menaikan alisnya

"Tidur yang cukup, aku tak ingin kau sakit"

"Aigoo...perhatian sekali calon suamiku ini" ucap yoongi

"Jangan percaya diri, aku hanya menyampaikan apa yang dikatakan eomma"

"Jinjja?" tanya yoongi dengan alis naik turun menjahili seokjin

"B-benar, itu semua eomma yang berpesan kepadaku" ucap seokjin, yang membuat si manis mengangguk acuh, lalu bersiap keluar namun kembali gagal karena ucapan seokjin

"Dan berhentilah memanggilku presdir saat diluar jam kerja"

"Terus aku harus memanggilmu apa?" bingung yoongi

"Apa saja, asal jangan presdir"

Simanis menaruh jari telunjuknya di dagu, berfikir. Jika memanggil nama saja, itu akan sangat tidak sopan, apalagi sang presdir lebih tua darinya

PRESDIR KIM ( JINYOON )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang