Part 4

644 60 3
                                    

Tak terasa, sudah sebulan ia bekerja di perusahaan milik bos menyebalkannya itu. dan selama sebulan itu pula si bahu lebar itu tak henti-hentinya menyuruh dengan berbagai akal jahilnya yang jelas saja membuat dirinya kesal.

Dan juga sebulan ini, ia sudah terbiasa datang ke apartement sang atasan untuk melayani nya. membuat sarapan, menyiapkan pakaian, memasangkan dasi dan hal lainnya. Bukan kah ia sudah seperti seorang isteri?

Tapi, itu tak akan terjadi lagi mulai hari ini. Karena, sekarang ia sudah bebas dari kerja lembur tanpa gaji tambahan. itu berarti ia tak akan datang ke apartement sang presdir kecuali jika dibutuhkan.

Ia berjalan santai dengan tas ditangan, rambutnya sengaja ia gerai untuk mencoba penampilan baru.

"Yoongi-ssi!"

Wanita manis itu menoleh dan melihat park jimin yang tengah tersenyum tipis ke arahnya. Mereka sudah akrab karena sering mengobrol saat jam istirahat

"Ada apa jimin-ssi?" tanya yoongi

"Ani, aku hanya memanggil saja. aku kira tadi buka yoongi-ssi, kau terlihat cantik jika seperti ini"

Pipi wanita itu bersemu "Ah, kau bisa saja jimin-ssi. Kalau begitu aku pamit dulu, ada hal yang harus aku kerjakan"

"Ya, silahkan"

Yoongi membungkuk sekilas, lalu pergi menuju ruangannya meninggalkan park jimin yang memandang punggung cantiknya dengan pandangan yang sulit diartikan.





Sudah jam 1 siang, namun gerakan jemari lentik itu tak juga berhenti menari di atas keyboard komputernya, wajah cantikanya begitu fokus... mengetik beberapa laporan dan juga mengoreksi nya berkali-kali agar tak membuat kesalahan.

Namun ketikannya terhenti dengan alis berkerut bingung.

"Perasaanku saja, atau memang presdir menyebalkan itu tidak ada?" gumamnya, saat baru menyadari sang atasan belum juga ia lihat sedari pagi. Karena penasaran, ia putuskan untuk memeriksa nya.

Ia berdiri gugup, wanita berkulit putih salju itu berinisiatif untuk mengintip sebentar ke ruangan seokjin yang tepat berada di depan ruangannya, lalu mendorong pintu itu perlahan

"Apa si bahu lebar gila itu tak datang  - ucapnya seraya melihat sekeliling - hm...sepertinya dia memang tidak datang. syukurlah kalau begitu, aku jadi tak perlu disuruh suruh olehnya" lanjutnya bernafas lega

Wanita manis itu membalikan badan nya berniat untuk keluar, tapi tiba-tiba..

"Annyeong" sapa seokjin langsung mengukung yoongi ke dinding seraya menunjukkan smirk andalannya

"Kamchagiya! p-presdir, k-kau? apa yang kau lakukan?"

"Itu yang seharusnya aku tanyakan padamu, apa yang kau lakukan disini?" tanya seokjin

"A-aku hanya lewat saja d-da__yyak! apa yang ingin kau lakukan huh?!" ucap yoongi panik, karena seokjin terus mendekatkan wajahnya dengan seringaian menggoda.

"Eopseo, aku hanya ingin menghukum orang yang masuk ke dalam ruanganku tanpa izin" seokjin bersmirk

"Kya! kau jangan macam-macam ya, atau aku akan berteriak!" ancam wanita mungil itu, namun si presdir tampan itu hanya tersenyum miring

"Silahkan saja!"

Seokjin terus mendekatkan wajahnya ke arah yoongi, hingga tepat di depan telinganya...dia meniupnya sensual lalu berbisik

"Lemburmu aku tambah, arrachi?"

Mata sipit itu melotot, dan dengan cepat mendorong tubuh besar seokjin

PRESDIR KIM ( JINYOON )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang