Part 23

595 47 5
                                    

Setelah meeting tadi, seokjin langsung pulang ke rumah karena tadi sang istri menelpon dan mengeluh sakit perut, dengan cepat ia masuk mobil lalu melaju pergi dari perusahaan meninggalkan si sekretaris baru yang meneriaki namanya disana.

Ngomong-ngomong, umji sudah bekerja selama satu bulan disana, dan selama itu pula ia gencar menggoda atasan tampan nya itu...tapi selalu saja tak berhasil.

Jelas saja tak berhasil karena seokjin selalu ingat istri dirumah, apalagi kalau sudah mengingat ancaman yang di ucapkan mulut si manis bulan lalu...membuat pria berbahu lebar itu selalu waspada dan tak ingin cari gara-gara dibelakang sang istri.

Kembali ke si tampan berbahu lebar, kini mobil mewah seokjin sudah terparkir sembarang di basement apartement. Ia keluar dari mobil lalu berlari masuk kedalam apart dan menekan tombol lift tak sabaran hingga pintu besi itu terbuka.

Saat sudah sampai di lantai paling atas, seokjin langsung berlari dan menekan pin sandi kamar apartement nya cepat... lalu mendorong pintu nya kencang hingga terbuka lebar.

"Sayang! kau dimana?" panggil seokjin tapi si manis tak menjawab

Seokjin melangkah lebar menuju kamar, dan melangkah cepat menuju kamar mandi karena pintu itu terbuka sedikit

"Astaga sayang, kau kenapa?!" kaget seokjin saat melihat kesayangannya itu tengah terduduk di depan closet.

"Oppa.."

"Omona! apa kau sakit hm? kenapa pucat sekali...kajja kita kerumah sakit"

Dengan perlahan seokjin membantu si manis bangun, tapi tiba-tiba saja tubuh mungil itu limbung pada tubuh besarnya

"Sayang, hey! kau kenapa? ayo buka matamu" ujar seokjin menepuk pipi sang istri pelan, tapi si manis tak merespon.

Dengan cepat ia menggendong yoongi ala bridal, lalu membawanya keluar kamar mandi untuk ia baringkan dikasur. Setelah menyelimuti tubuh sang istri, seokjin dengan cepat mendial nomor dokter pribadi keluarga kim untuk datang.




"Bagaimana keadaannya? istriku tidak apa-apa kan?" tanya seokjin cemas

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan tuan muda, nona muda tidak apa-apa...ini wajar terjadi pada awal awal  kehamilan"

Seokjin mengangguk mengerti, tapi sedetik kemudian mata nya membulat dan menatap sang dokter tak percaya

"H-hamil? maksudmu, istriku hamil uisa?"

"Benar tuan muda, usianya baru satu minggu" jawab dokter itu seraya memberikan senyum

Seokjin melompat sambil berteriak kesenangan, ia beralih pada istri mungil nya lalu mengecup seluruh inci wajah cantik itu lembut dan bergumam terima kasih berkali-kali meski mungkin si manis tak dapat mendengarnya.

"Apa yang harus aku lakukan uisa?"

"Tuan muda hanya harus terus berada disampingnya, mendampinginya disetiap nona muda membutuhkan. Nanti saya akan meresepkan vitamin untuk bayi dan juga kandungannya"

Seokjin mengangguk mengerti, lalu berterima kasih pada sang dokter.

"Kalau begitu saya pamit dulu tuan muda, jika ada apa-apa...hubungi saya saja"

"Nde, kamsahamnida uisanim" seokjin membungkuk sebentar, lalu membiarkan dokter pribadinya itu pergi.

Seokjin mendudukan dirinya disamping si manis, lalu mengelus perut rata itu sayang "Aigoo, rupanya kecebongku sudah tumbuh...sehat-sehat disana aegi-ah" lembutnya.





PRESDIR KIM ( JINYOON )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang