Halo, All?
Gimana kabar?
Baik, ya? Semoga selalu begitu...
Semoga Cerita aku menghibur kalian juga, ya. 💐***
Terima kasih sudah bertahan hidup, setidaknya untuk baca cerita aku. Hehehe 💚
***
Jangan pergi, ya? Tetap bertahan dikit lagi, ya? Dikit lagi....
****
🍧 Sabtu, 6 Januari 2024 🍧
💐💐💐💐
[Kehidupan masa kini, 2023]
Di sebuah ruangan khusus, ruangan kerja Ambarawa Cantika. Ruangan itu tidak besar, namun mampu untuk menampung beberapa orang.Ambarawa Cantika adalah penerus restoran itu. Hanya saja saat ini perempuan berusia 30 tahun itu tengah menikmati pekerjaannya yang masih di bantu oleh orang tuanya.
Di ruangan itu, ada Davin, Leo dan juga Sing.
Davin dan Leo duduk di sofa panjang itu, sedangkan Sing memilih untuk duduk di sebuah kursi dimana kursi itu adalah kursi kerja Ambar.
Ambar membiarkan itu, karena melihat Sing sepertinya memiliki pandangan lain. Toh, itu hanya kursi.
Ambar duduk di sofa yang hanya bisa dirinya duduki sendiri.
"Davin, apa yang ingin kamu tanyakan?" Tanya perempuan berambut pendek itu, meski usianya sudah 30 tahun. Perempuan itu masih terlihat awet muda.
Davin ingin menanyakan asal-usul adanya restoran itu, dan bagaimana wajahnya mirip orang tua Sing.
"Begini, Kak. Kita tertarik buat tau asal-usul berdirinya tempat ini." ucap Davin.
Leo hanya diam. Laki-laki itu hanya ingin menyimak, dirinya tidak seperti Davin yang sangat mudah mempertanyakan sesuatu tanpa malu-malu.
Sing melihat beberapa bingkai foto di meja. Laki-laki itu hanya bisa melihatnya dan melihat bagaimana ada foto ibunya.
"Setelah beberapa tahun, kamu baru mau tanya?" bingung Ambar.
Davin tersenyum malu. "Sekarang penasaran, Kak. Boleh jelasin?"
Ambar mengangguk kecil. Itu adalah pekerjaannya. Karena restoran mereka terkenal dan sudah ada lebih dari 100 tahun, itulah mengapa ruangannya ada.
"Ceritanya tentang nenek moyang ku,"
Davin dan Leo sudah sangat-sangat penasaran.
Sing menyimak.
"Pada tahun 1900an. Dia merasa hancur dan runtuh, ketika suaminya meninggal, dan anaknya pergi meninggalkannya. Selama 4 tahun sebelum dirinya membuka restoran, nenek moyang ku dalam masa-masa sulit untuk bertahan hidup. Namun, dia berpikir harus tetap hidup, demi bertemu dengan sang putra."
"Dia membuat restoran ini, untuk sang putra satu-satunya yang dia miliki,"
"Nenek moyang ku berharap dirinya dapat bertemu dengan sang putra jika membuka restoran makanan yang sangat di sukai putranya."
"Namun, anaknya tidak pernah datang sekalipun, padahal putranya sudah berjanji akan datang menemuinya, namun tidak pernah menemuinya sekalipun sampai dia menua dan meninggal."
![](https://img.wattpad.com/cover/347331137-288-k599888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampayeer ✅
Fantasy"100 tahun yang kau lalui dengan banyak penderitaan yang kau alami, ternyata tidak seberat diriku." - Singhantara Alam Samasta Rasa sakit yang tidak bisa di sembuhkan, bertahan hingga kehidupan selanjutnya. ~ Kisah ini menceritakan tentang Singhant...