"100 tahun yang kau lalui dengan banyak penderitaan yang kau alami, ternyata tidak seberat diriku." - Singhantara Alam Samasta
Rasa sakit yang tidak bisa di sembuhkan, bertahan hingga kehidupan selanjutnya.
~ Kisah ini menceritakan tentang Singhant...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Musim berlalu terlalu cepat, sebelum kita bisa berjalan bersama-sama melalui musim-musim. Sebelum kita bahkan bisa merasakan musim-musim bersama. Musim berlalu seperti itu, dan hidup juga berlalu seperti itu."
Kokdu : Season of Daily
***💙***
Halo, All?
***
🌴 Rabu, 27 Maret 2024 🌴
***
Tuk... Tukkk....Tukk...
Suara ketukan pintu terdengar, dimana Davin yang tertidur di sofa karena semalaman sibuk mengurus bisnisnya.
Davin terbangun, "Siapa?"
Laki-laki berusia 23 tahun itu sangat malas sekali untuk bangun. Akhirnya dirinya berteriak keras di dalam rumah besar itu.
"Sing!"
"Leo!"
"Ada yang ketuk pintu itu. Tolong bukain dong! Gue masih ngantuk!" ujar Davin.
Laki-laki itu hendak berganti posisi. Baginya masih terlalu pagi untuk bangun, setelah melihat jam tangganya yang baru menunjukkan pukul Enam pagi.
Tuk... Tuk... Tukk....
Suara ketukan pintu itu masih terdengar dan tidak ada tanda-tanda dua laki-laki yang Davin tampung menunjukkan batang hidungnya.
"Anjirlah." Davin mau tidak mau yang harus bangun. Laki-laki itu berjalan dengan sempoyongan dan mencoba untuk membuka pintu.
Mata Davin yang sebelumnya hanya terbuka setengah, tiba-tiba terbuka lebar ketika menemukan sosok Ningsih yang menyapa paginya dengan manis.
Bagaimana aroma Parfum perempuan itu begitu kuat. Membuat Davin terpesona.
"Hai, Davin?"
"Ningsih? Ngapain lo pagi-pagi ke sini?" tanya Davin bingung.
"Leo ajak kita buat jalan-jalan bareng."
"Jalan-jalan bareng?" Davin bingung.
Namun, karena masih pagi dan kedua laki-laki yang dirinya tampung sepertinya masih terlelap tidur. Davin mempersilahkan Ningsih untuk masuk terlebih dahulu dan memintanya untuk menunggu.
Dimana meja berantakan dan Davin buru-buru membersihkannya.
"Tunggu, ya. Gue bangunin dua kadal peliharaan gue." ucap Davin ke Ningsih.
