"100 tahun yang kau lalui dengan banyak penderitaan yang kau alami, ternyata tidak seberat diriku." - Singhantara Alam Samasta
Rasa sakit yang tidak bisa di sembuhkan, bertahan hingga kehidupan selanjutnya.
~ Kisah ini menceritakan tentang Singhant...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dia merindukan mereka, tapi tidak berani menemui mereka. Dia tidak bisa mengahadapi mereka, karena takut mereka akan saling menyakiti."
On Eun Yu, Twinkling Watermelon
***🍉***
Halo, All?
***
Yuk, Jangan lupa Lebih fokus untuk vote dan baca, ya?
***
🍐 Senin, 12 Febuari 2024 🍐
***🍏🍏🍏***
[Kehidupan pertama Yuna setelah reinkarnasi, 1918]
Seorang perempuan menatap langit malam itu, perempuan berusia 18 tahun itu nampak lusuh.
"Bagaimana aku bisa pergi dari tempat ini?" tanyanya.
"Sekar!"
Seseorang menyapanya dengan manis.
Seorang laki-laki yang terlihat seusia dengannya itu juga nampak lusuh, dan bagaimana banyak bekas luka di wajah tampannya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya.
Perempuan bernama Sekar itu melihat lekat laki-laki itu.
"Ada apa dengan wajahmu? Apa ayah mu memukul mu lagi?" tanya perempuan itu.
"Tidak. Aku berkelahi dengan para berandalan."
"Apa kau lapar? Bagaimana jika kita pergi untuk makan?" tanyanya.
Keduanya berasal dari keluarga miskin.
Laki-laki itu hanya memiliki sang ayah yang sangat kasar dan perempuan itu memiliki kedua orang tua yang sangat baik dan penyayang. Namun, keduanya di bunuh oleh para tentara yang terus menjajah tanpa henti.
Perempuan itu mengangguk kecil. Keduanya pergi untuk makan di sebuah kedai kecil, laki-laki itu nampak sekali lahap dengan makanannya, sedangkan perempuan itu terus melihat sekeliling tanpa tau siapa yang perempuan itu tunggu dan cari.
"Sekar, kau ingin pergi kemana jika memiliki uang?" tanya laki-laki itu.
"Aku tidak memiliki uang, bagaimana aku bisa pergi, Juli."
