Dua Puluh Enam

124 28 6
                                    


Halo, All?
Kabar kalian baik, kan? Aku harap selalu begitu, ya.
Biar bisa baca cerita aku sampai ending.
Sehat-sehat kita!

🌻🌻🌻🌻

Terima kasih udah bertahan buat baca cerita absurd aku🤗

***🌺***

🧛 Selasa, 9 Januari 2024 🧛

•••••

💐🎉 Selamat Membaca, All! 🎉💐

***

[Kehidupan masa kini, 2023]


Dua hari berlalu. Di dalam rumah bergaya eropa itu, terdapat Sing yang mulai membaik, setelah kondisinya memburuk. Ada Davin yang tengah duduk di bawah Sing yang tengah membaca buku seperti biasanya. Sedangkan Davin tengah sibuk dengan laptopnya.

Pagi itu suara keras mengejutkan keduanya yang nampak tenang dan Damai.

"Pagi, Epribadi!" Suara itu berasal dari Leo yang ada di antara tangga.

"Kaget, Cok!" Umpat Davin.

Leo turun dan mendekati keduanya dengan penampilan rapi dan aroma minyak wangi yang tercium menyengat.

"Woi! Lo tumpahin satu botol minyak wangi gue ke baju, ya? Ini baunya begini banget!" Davin menutup hidungnya. Bau minyak wangi yang di kenakan oleh Leo begitu kuat.

Sing bahkan menutup wajahnya dengan buku, meski begitu. Aroma minyak wangi itu 100 kali lipat tetap tercium di hidungnya.

"Minyak wangi lo nggak wangi, jadi gue pake banyak." ucap Leo.

"Btw, lo mau kemana rapi banget?" tanya Davin.

"R. H. S." Leo menggoda Davin.

Davin menunjukkan wajah kesalnya. "Bodoh amat!" Davin memilih untuk kembali melihat laptopnya.

"Sing, Davin. Gimana? Gue udah ganteng belum?" Leo berusaha meminta pendapat keduanya.

Bagaimana penampilan Leo yang biasanya mengenakan kaos dengan rambut yang berantakan, kali ini nampak begitu sempurna.

"Biasa aja." Jawab Davin.

"Kau sangat tampan, apa kau akan pergi berkencan dengan Ningsih?" ujar Sing.

"Gimana lo tau?" Davin dan Leo serempak bertanya.

Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar.

"Leo."

"Ningsih udah dateng. Oke, gue duluan, ya." Leo nampak berseri saat ini, laki-laki berusia 23 tahun itu segera keluar meninggalkan Davin dan Sing yang bingung.

"Sing, menurut lo apakah ada bunga-bunga cinta yang kembali mekar?" tanya Davin ke Sing.

Sing yang tengah membaca novel romansa itu berkata, "Sejauh apapun kau berlari menjauhi takdir mu. Kau akan kembali bertemu dengannya." ucap Sing.

Sing dengan polosnya menunjukkan kalimat itu ke Davin.

"Bukankah kalimat ini bagus?" tanya Sing.

Davin mengangguk-anggukkan saja.

"Kisah cinta antara dua dimensi yang berbeda. Buku ini bagus." ujar Sing.

Davin membeli beberapa buku, dan beberapa dirinya pinjam di perpustakaan hanya untuk Sing. Laki-laki berusia 23 tahun itu tau betul, bahwa Sing sangat tertarik membaca, dirinya pikir tidak mungkin juga mengajari Sing bermain ponsel, itulah mengapa dirinya memberikan buku untuk Sing baca, dan untuk lebih menikmati hidupnya di tahun 2023.

Vampayeer ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang