"Terima kasih ya sudah mengantarku, sepertinya mobilku akan lama di bengkel, bisa tidak kau antar jemput aku selama beberapa hari, jadwal kita kan sama, jadi sekalian saja"
"Maaf Raya sepertinya tidak bisa, aku akan sangat sibuk beberapa hari ke depan"
Wanita yang mengenakan blouse coklat itu terlihat kecewa, namun ia tetap berusaha untuk tersenyum. "Aku mengerti, kalau begitu sampai jumpa nanti, ucapnya lalu keluar dari mobil, dia berbalik untuk melambai, tapi Ramzi sudah menjalankan mobilnya.
🌸
Walaupun sedang libur, Melati tetap bangun lebih awal untuk memasak dan beberes seperti biasanya, setelah itu, baru dia akan merawat dirinya.
"Ya ampun Kakak! Kanapa harus repot-repot seperti itu, ke salon saja, semua pasti beres" protes Helena yang melihat Melati membalurkan santan kelapa tua ke seluruh rambut panjangnya.
"Kalau ada yang gratis? Kenapa harus bayar" balasnya cuek.
"Ribet tau!' Bantah Helena lagi.
"Inikan rambutku, suka-suka aku dong, sama main sama Lolo dan Bebo!" Remaja berambut sepundak itu cemberut, namun tetap mengikuti perintah Melati yang melanjutkan aktifitasnya sambil mendengarkan lagu India dari playlist ponselnya.
Lima belas menit kemudian, gadis berkaos longgar dan celana selutut itu sudah membungkus rambutnya dengan handuk hangat, ia beralih ke mamar mandi untuk membalurkan lulur beras ketan hitam yang dibelinya lewat online. Helena yang melihatnya lagi-lagi mencela selera perawatannya yang jadul.
"Helena ayo makan!" Panggil Melati setelah selesai mandi dan berganti kostum dengan baju terusan selutut berbahan kaos, yang dipanggil langsung kegirangan dan melompat masuk ke dalam gelang.
Menu sarapan Melati sederhana hanya ikan asin, tumis kangkung dan sambal terasi, tapi meski demikian ia menghabiskan dua porsi sekaligus.
Perut kenyang hati-pun senang, maka saatnya bergembira riang dengan berdendang. Diputarnya video musik dari film-film lawas kesukaannya lalu ia-pun mulai berkaraoke. Tidak akan ada tetangga yang menegurnya karena jarak rumah mereka berjauhan.
Karena asyik bernyanyi Melati sampai tidak menyadari kalau ponselnya berbunyi. Helena juga cuek saja dan tidak memberitahunya karena asyik bermain dengan Lolo dan Bebo. Satu jam kemudian, ketika suaranya mulai serak barulah gadis itu mematikan TV nya dan menuju ke dapur untuk mengambil minuman.
"Kak sepertinya ada orang diluar" ucap Helena karena mendengar suara mobil.
"Kau benar, aku lihat dulu" Melati menaruh gelasnya di meja lalu berjalan ke arah pintu yang yang selalu ia tutup rapat meski berada di rumah. Ia tidak pernah khawatir pengap karena rumah kayunya memiliki beberapa ventilasi udara di bagian dinding atas.
Betapa kagetnya gadis itu saat membuka pintu dan mendapati seorang pria berkaos putih dan celana cargo pendek berdiri menjulang di hadapannya sambil tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See You (End)
General FictionDiantara semua petugas kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Wijaya, hanya Melati yang berani bertugas di Ruang Jenazah. Banyak yang enggan berteman dengannya karena menganggp ia juga menakutkan sama seperti ruangan yang ia bersihkan. Namun sebena...